39. Titik Terang

1.7K 124 9
                                    

Playlist | Aku Bukan Untukmu cover Indah Aqila Ft Fadlan Holao

Happy reading :)

🍃🍃🍃

Gilang. Ya, Ocha harus segera menemui seniornya itu untuk mencari tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi. Bertanya langsung kepada Bara, Ocha tak yakin bahwa cowok itu akan mengungkapkan yang sebenarnya. Namun, menemukan Gilang ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Cowok itu sama sibuknya dengan Bara. Terlebih semester ini mereka akan sibuk mengurus persoalan magang.

Bukannya berakhir bertemu dengan Gilang, Ocha justru terdampar di kantin bersama Laras. Meski menolak sekuat tenaga dengan melayangkan beribu alasan, kekeraskepalaan Laras tak mudah dilawan.

"Ngapain sih lo nyari senior itu?" tanya Laras di sela menyumpit gulungan mie. "Ada urusan apa?"

"Ada yang perlu Ocha tanyain ke Kak Gilang."

"Soal?"

"Soal ... " Ocha bingung harus menjawab bagaimana. Soal Sandra yang mengajukan cuti kuliah mendadak? Tapi itu pun sebenarnya bukan menjadi ranahnya.

"Oh ya, anyway nih, Cha, gue ngerasa kalau si do'i belum move on dari lo."

Kedua alis Ocha bertaut. "Maksud Laras siapa?" tanyanya.

"Kak Bara. Soalnya kapan hari itu gue ngelihat Kak Bara natap lo sampai matanya yang kayak mau keluar gitu."

Nah, kan! Kepala Ocha jadi bertambah pusing. Belum jelas masalah sebelumnya, kini omongan Laras semakin menambah beban pikiran Ocha.

"Tatapan penuh cinta, Cha. Bangsat, 'kan? Nggak ingat udah punya tunangan kayaknya itu orang."

"Apa mungkin Bara ... "

"Mungkin apa?" sambar Laras.

"Ocha harus segera nemuin Kak Gilang. Bye, Laras!"

Ocha berlari menyusuri lorong demi lorong. Luasnya kampus membuat Ocha membutuhkan waktu yang lama untuk bisa menemukan keberadaan Gilang. Saat yakin bahwa cowok itu sedang berada di ruangan BEM, senior yang lain mengatakan bahwa Gilang sedang di gedung belakang yang berada di sebelah gudang.

Begitu tiba, napas Ocha berhembus tak beraturan. Jantungnya berdetak cepat sehingga butuh waktu beberapa saat untuk Ocha menormalkan semuanya.

"Gue udah bilang sama orang tuanya dan berakhir muka gue memar semua kayak gini!"

Tunggu! Bukankah itu suara Bara? Jadi Gilang sedang berada di dalam bersama Bara?

"Terus gimana?"

"Gue udah jelasin, Lang. Sandra nuntut gue terus untuk ketemu sama orang tuanya, oke gue jabanin! Terus mereka nyuruh gue untuk nikahin Sandra secepatnya. Padahal niat gue ngelamar Sandra dulu, ngelarin kuliah lah paling enggak, baru gue nikahin anaknya. Tapi mereka tetap mau gue nikah sama Sandra satu bulan dari sekarang. Lo bisa bayangin?"

Ocha terkejut! Benar-benar terkejut.

"Salah lo juga, Bar, ngambil keputusan tanpa dipikir matang-matang dulu. Ya begini kejadiannya!"

"Gue harus gimana saat waktu itu Sandra nyaris mati sama anaknya karena percobaan bunuh diri? Di sisi lain orang tuanya juga maksa Sandra harus nemuin orang yang sudi bertanggung jawab atas anak itu sebelum mereka balik dari Singapura. Gila mereka!"

"Rion bangsat!" teriak Gilang memaki temannya yang sudah tiada. "Bisa-bisanya ninggalin calon anak sama calon istrinya gitu aja."

"Gue cuma nggak mau anak itu mati. Gue tanggung jawab ya untuk anak itu, bukan untuk siapa-siapa."

Love in Demo [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang