30. Holly (shit) day 1

1.5K 123 18
                                    

Happy reading :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading :)

🍃🍃🍃

Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Seluruh mahasiswa yang aktif dalam keorganisasian tidak akan melewatkan kesempatan bersenang-senang di akhir semester seperti ini. Butuh lebih kurang tiga bis untuk mengangkut rombongan. Beberapa juga ada yang memutuskan untuk membawa kendaraan pribadi.

Seperti contohnya Bara. Cowok itu memilih membawa mobil sendiri daripada bergabung dengan teman-temannya yang lain. Bara mengemudikan mobilnya dengan ditemani oleh Sandra dan Gilang.

Sementara suasana di bis begitu ramai karena tak jarang mereka berkaraoke atau bernyanyi bersama dengan iringan gitar.

Rombongan itu akhirnya tiba di tempat penginapan. Ocha mengangkut barang-barangnya dan mengantre turun dari bis bergantian dengan yang lain. Begitu sudah menginjakkan kaki di tanah lapang, Ocha meregangkan kedua tangannya ke atas sembari menggeliatkan badan. Sudut bibirnya terangkat begitu sepasang telapak tangan menutup matanya dari belakang.

Ocha meraba punggung tangan itu. "Daniel?"

"Yang dipikirin Daniel terus."

"Kak Mario?!" ucap Ocha setengah takjub. "Ocha kira Daniel."

Mario mendengus sambil membenarkan letak ranselnya. Tangannya gemas untuk mengacak-acak puncak kepala gadis di sampingnya itu.

"Lagian Kak Mario iseng banget sih. Ocha 'kan malu."

"Ngapain malu?"

"Kak ... jangan mulai ih!"

"Iya, sorry. Pipinya merah loh," tunjuk Mario pada kedua belah pipi Ocha. Tangannya menoel bagian itu sedikit geregetan. "Langsung istirahat apa mau liat sunset?"

"Mm, Ocha mau istirahat dulu."

"Okay. Gue duluan ya?"

Ocha mengangguk lalu mengedarkan mata mencari keberadaan Laras. Kebetulan tadi Laras berada di bus yang berbeda. Namun, saat tatapannya menelusuri berbagai sisi, tak sengaja pandangannya justru jatuh pada Bara. Ocha ingin segera memalingkan wajah, tapi kepalanya seolah tertancap oleh paku. Sial! Ocha tidak mau bertatapan dengan Bara saat cowok itu juga balik menatapnya datar dengan tangan yang tak lepas dari pelukan Sandra.

"Jagiya!"

Teriakan itu mampu membuat Ocha menoleh, memutus kontak mata dengan Bara. Ditemukannya Daniel berlari dengan menenteng beberapa barang bawaan.

"Daniel dari mana aja sih?" rengek Ocha.

Daniel menyeringai. "Cha, mau main games seru nggak?"

"Hah? Nggak ah, Ocha mau langsung istirahat."

"Ini games-nya seru loh, Cha. Yakin nggak mau?"

Love in Demo [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang