Chapter 11

4.7K 660 72
                                    

"Sekarang udah tenang kan?" Aku mengangguk, bernapas lega.

"O iya dek, Atsumu ngajak nongkrong lagi, ikut yuk!" Ucap Bokuto tiba-tiba sambil menunjukkan layar handphone nya berupa chat ajakan Atsumu.

"Boleh deh..udah lama juga ngga minum.." balasku setuju ajakan Bokuto.

"Baru juga 2 hari yang lalu.." celetuk Tsukishima dengan tatapan kesal. "Biarin lah, idup siapa coba?" Balas Kuroo mendecih bangga.

*****

21.01 pm

"Dek ayo!" Ajak Kuroo yang sudah selesai bersiap. Aku keluar dengan sweater rajut yang kebetulan press di tubuh ku ditambah jeans ketat. Akaashi yang kebetulan lewat langsung menarikku masuk ke kamar nya.

"A- abang..kenapa?" Akaashi tak menjawab, ia membuka lemari dan mengambil salah satu Hoodie miliknya.

"Ngga baik seperti ini.. lebih baik oversize dek.." Akaashi mengeluarkan Hoodie berwarna biru gelap dan memakaikan nya padaku.

"Ngga kotor kok, baru abang pakai kemarin sore.." Akaashi kemudian menepuk pelan kepalaku dan mengizinkan ku pergi.

"A— baiklah.."

*-*-*-*

"Yo! Semua!" Sapa Kuroo sambil menyalami semua yang disana. "Bawa adek lu lagi?" Suguru melirik ku dan tersenyum tipis menyapaku.

"Iya.. refreshing gitu ye ga?" Balas Kuroo sembari duduk dan bersandar melepas lelah.

"Lah lu pake Hoodie nya Akaashi sih? Kan pake Hoodie gua aja.." protes Bokuto melihat apa yang ku kenakan. "T-tapi abang Akaashi yang maksa, dia narik gw ke kamar nya buat ini.." jelasku pada Bokuto.

"Bang!" Bokuto melirikku sembari mengunyah takoyaki hasil dirinya mencuri milik Akaashi.

"Hum?"

"Minum.. agak banyak, boleh?" Bokuto mengerutkan keningnya lalu mengangguk.

"Suguru! Lu bukain tutup botolnya, gua mau minum!" Pinta Bokuto. Suguru lalu mengambil satu botol dan membuka nya, menuangkan ke tiap gelas. Aroma anggur itu tercium kuat.

"Lu mau ngga Kuroo?" Tawar Suguru menyodorkan satu gelas. Kuroo melirik sekilas dan menggeleng, agaknya dia trauma dengan reaksi anggur itu beberapa hari yang lalu.

"Gua hampir kecelakaan gara-gara minum itu anggur.." ujar Kuroo menceritakan kejadian yang hampir merenggut nyawanya. Kuroo mengeluarkan sebatang rokok lalu menghisapnya, sebagai pengganti.

Atsumu tertawa, "Tapi kan enak, bisa nge-fly..ye kan ?" Ujarnya sambil melihat ke arahku yang sedang bermain handphone dengan malas.

"Gua mau.." pintaku pada Suguru. 

Suguru kemudian mengambil satu gelas dan memberikan nya padaku, "Dah.." dan kubalas dengan senyuman kecil.

Glek—

Rasanya sedikit tenang setelah aku meminum anggur itu dan menyisakan seperempat dalam gelas.

"Adek lu aja kuat, kok lu ngga sih?" Celetuk Atsumu tertuju pada Kuroo dan tertawa.

Kuroo menghembuskan asap rokok nya, "Berisik! Yang lu bawa ginian, mau nyiksa gua lu?" Kesal Kuroo malah menjerumus pada debat antara Atsumu dan Kuroo.

Atsumu mendecih, "Bilang aja lu lemah.." ejek Atsumu mengangkat bahu dan menjulurkan lidahnya.

"Gelud bos?"

"Ayok!"

Dan akhirnya terjadi perdebatan argumen antara Kuroo yang tidak kuat dengan anggur dari Atsumu dan Atsumu yang terus-menerus mengejek Kuroo.

"Eh Tsum-tsum! Kembaran lu mana? Tumben ngga lu ajak.." Tanya Bokuto setelah Atsumu selesai berdebat dengan Kuroo.

"Oo Samu katanya mau ketemuan sama cewe nya.." ujarnya dengan raut sedih, ia menghela napas kecewa karena saudara kembarnya lebih dulu mempunyai pasangan.

"Cie jomblo!!" Celetuk Kuroo balik mengejek.

"Woy gelud kita!" Dan akhirnya mereka berdua kembali berdebat panjang.

*-*-*-*

Aku pulang sekitar pukul dua dini hari, dan parahnya dua abang-ku justru meninggalkan ku disana. Alhasil aku pulang diantar oleh Atsumu.

"Makasih.. sorry ngerepotin.." ucapku berterima kasih. Atsumu mengangguk lalu membantu ku turun dari motornya.

"Udah pulang?" Akaashi yang sudah lama menungguku lalu membukakan pintu dan mendapati aku pulang dengan Atsumu.

"Eh— halo.." sapa Atsumu diangguki Akaashi. Aku sekilas melihat ke arah Akaashi, tatapan nya sudah bisa terbaca.

"Santai saja, aku seumuran mu.. terima kasih sudah mengantarkan adik ku," Atsumu mengangguk pelan lalu berpamitan pulang sementara aku masuk ke dalam.

Ceklek—

"Kenapa pulang jam segini?" Tanya Akaashi dengan nada dingin.

"Hm? Kenapa pulang sekarang? Sekarang sudah jam 2 pagi, dan aku sejak tadi hanya menunggu mu disini.." Tanya Akaashi sekali lagi, mempertegas tiap kata. Rasanya menakutkan, bahkan untuk sekedar menatap matanya.

"A-abang b-bokuto sama k-kuroo.." Angin malam ditambah lampu ruang tengah juga AC disana membuat suasana makin mencekam. Ucapan ku ikut terbata-bata.

"Kenapa?"

"G-gua ngga tau bang.. tau-tau gua ditinggalin sama mereka..jadi gua dianterin sama Atsumu.." Jelas ku. Akaashi menghela napas lalu berpindah duduk di samping ku.

"Jangan diulangi lagi ya? Kalo ditinggal, telpon abang, biar abang jemput, Kuroo sama Bokuto emang kayak gitu..dah sekarang tidur.." Akaashi kemudian mengelus rambutku dan menidurkan ku di paha nya.

My 4 big brother {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang