Chapter 2 || Season 2

2.5K 373 70
                                    

"Maksud lu apaan nuduh Alisa?" Atsumu masih berdiri, menunjuk pada Kiyoko didepan nya.

"Dalam peraturan Outside Mafia, ijin diberikan untuk pulang dan melakukan aktifitas keseharian ataupun menjalankan misi .." ujar Kiyoko. Atsumu mendecih kesal, ucapan Kiyoko ada benarnya.

Ia menghela napas lalu kembali duduk.

"Dan kau pasti tau, Lev .. adik dari Alisa adalah anggota Inside Mafia .." Lanjut nya yang semakin membuat dirinya terlihat tidak berbohong.

"Tapi Alisa adalah anggota sniper kita, bagaimana .. bisa?!" Lagi-lagi Atsumu menyela tidak terima dengan tuduhan Kiyoko.

"Lagipula kita tidak tau apakah hubungan keduanya masih terlanjur baik atau tidak .. atau bahkan memburuk," lanjutnya.

"Foto ini diambil tepat di pukul 16

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Foto ini diambil tepat di pukul 16.01, dimana penjaga markas bertukar posisi .." Kiyoko melemparkan selembar foto Alisa.

"16.01 ibaratnya adalah celah untuk mereka .." sambungnya. Atsumu mengambil foto itu, memperhatikan detail nya dan sesekali melihat pada Kiyoko.

Jika dipikir lagi, ucapan Kiyoko ada benarnya. Atsumu mengernyitkan dahinya, mulutnya seolah terbungkam setelah ucapan terakhir Kiyoko.

"Dan Atsumu .. berikan pembelaan mu dan alasan kenapa kau menuduh Kiyoko .." ujar Shinsuke mengambil lembar foto itu.

Atsumu mengangguk, lalu melemparkan satu lembar foto yang dibawanya.

Atsumu mengangguk, lalu melemparkan satu lembar foto yang dibawanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pinterest [e-shuushuu.net]

"Sebelumnya gua mau tanya, kertas apa ini?"

"Itu kertas berisi laporan latihan klub voli.."  Atsumu menghela nafas sejenak, "To the point, sejak satu tahun terakhir hari itu, gerak-gerik lu aneh .." ujar Atsumu sedikit memiringkan kepalanya m

"Apa maksudmu?"

"Pukul 16.01 dan 22.00 adalah waktu bertukar nya mereka, seperti yang lu katakan barusan .." Atsumu membuka kalimat nya, menatap Kiyoko dengan raut tenang.

"Dan lu tau dia pergi tanpa ijin pada pukul 16.01, jika lu berada di posisi Alisa, lu pasti membunuh orang yang tau akan kepergian lu .." sambung nya.

"Karena lu panik." Tambah Atsumu semakin memojokkan Kiyoko tanpa memberinya celah untuk berbicara.

"Lu juga menjelaskan jika posisi lu adalah manajer pada klub voli .." Atsumu tersenyum miring menatap Kiyoko.

"Jadi bisa disimpulkan, lu lebih memilih menggunakan status lu sebagai manajer voli yang dimana, Kageyama berada di sana..." Lanjut nya memberikan kesimpulan.

"Apa maksudmu? Kageyama sudah mati hari itu .." Atsumu tersenyum melihat tingkah was-was Kiyoko. "Saya ijin pamit pimpinan .." Kiyoko berdiri meninggalkan ruangan itu disusul Atsumu di belakangnya.

"Perlu lu ketahui, Kageyama masih hidup, oke? Just it .. " bisik Atsumu disela-sela langkah Kiyoko lalu berjalan mendahului nya.

"Permainan logika yang indah.."

Pikir Shinsuke mengomentari perdebatan Kiyoko dan Atsumu. Kiyoko yang memiliki intelektual luar biasa beradu dengan seorang Atsumu yang memiliki logika tinggi sekaligus provokasi.

*-*-*-*

"Tumben

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tumben.." gumam ku menatap layar handphone ku, melihat pesan terakhir ku sudah terbaca oleh nya.

"Kenapa dek? Soal nya susah ya? Biar gua kerjain sini! Gua kan pinter .." celetuk Bokuto. Menyahut buku tugas ku lalu menatap nya sejenak. Aku menoleh padanya, "Gimana?" Dan dia melemparkan buku itu.

"Oke gua ga bisa matematika.." singkat nya.

"Bang besok ujian .." aku tersenyum kaku, namun sorot mataku menatap tajam.

"Belajar aja .. umm mau gua bikinin sesuatu?" Tanya-nya menawarkan ku minuman.

"Susu coklat!" Seruku.

"Iya bentar—" Bokuto menghentikan langkahnya menuju dapur dan berbalik untuk membuka pintu rumah setelah mendengar suara bel berbunyi.

"Tsumu?"

"Ada yang mau gua bicarain .." Atsumu melepaskan sepatunya, melangkah masuk ke dalam rumah dan duduk di sofa.

"Jadi .. ada apa?" Tanya Bokuto. "Tsukishima masih menyimpan beberapa data?" Bokuto memejamkan matanya, rautnya menunjukkan seolah ia berusaha mengingat sesuatu.

"Data .. ada!!" Bokuto bergumam lalu berseru diakhir setelah berhasil mengingat nya. Ia lalu pergi ke kamar Tsukishima, mengambil laptop miliknya dan membawanya ke depan.

"Semua data dia yang pegang .." ujar Bokuto sambil menyalakan laptop silver itu.

Menjelajahi isi laptop itu dan melihat satu persatu isi folder disana. "Ini dia!" Seru Atsumu setelah menemukan satu folder yang dicari-cari.

"Lu tau ngga kapan Kiyoko mulai bareng sama kita?" Tanya Atsumu.

"Sekitar lima bulan sebelum penembakan Iwaizumi yang malam itu.." balas Bokuto. Atsumu hanya diam, namun mencerna jawaban Bokuto.

"Tiga bulan sebelum penembakan itu .. Oikawa dan Iwaizumi juga datang .." telunjuk Atsumu berhenti di satu file berisikan laporan misi pertama bersama Kiyoko.

"Lu bilang dia mengetik apapun kan?"

Bokuto mengangguk.

"Bagus!" Atsumu membuat file itu, membaca nya perlahan-lahan.

Aku turun dari kamar, menghampiri Bokuto disana. "Bang .. bikinin ramen sekalian .." pintaku secara halus.

"Oke .. gua sekalian .." Bokuto berdiri, menepuk pundak Atsumu sesaat. "Bentar ya Tsum .." Atsumu mengangguk, matanya masih fokus menatap layar.

"Tunggu—" Atsumu menegakkan badan nya, dibuat kaget dengan salah satu laporan yang menunjukkan adanya peningkatan angka kehilangan anggota semenjak Kiyoko datang.

My 4 big brother {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang