Chapter 9 || Season 2

2.3K 327 50
                                    

"Jangan berpikir hal yang mustahil, Kiyoko .." ujar Tuan Ukai menasihati Kiyoko. "Jadi anda ingin Inside Mafia bersembunyi ..? hanya Outside Mafia yang dikenal?"

Tuan Ukai terdiam.

"Kita semua tau .. pasokan senjata semua mengambil dari Inside Mafia tapi kenapa mereka hanya melirik Outside Mafia?" Tambah Kiyoko meninggikan suaranya dan mendapat jawaban dari Tuan Ukai.

Plakk

"Apa yang anda lakukan?" Protes Kiyoko mendapat jawaban yang tidak diinginkan nya. Tuan Ukai mengangkat tangan, memberi kode pada bawahan nya untuk membubarkan diri.

"Sekali lagi kau mengatakan hal seperti itu, aku tidak akan segan untuk melenyapkan mu .. camkan itu!" Dan Tuan Ukai kemudian meninggalkan Kiyoko sendirian.

".. baiklah," Kiyoko tersenyum kecil, "Lakukan jika memang anda bisa melenyapkan saya .." ujarnya lirih menatap Tuan Ukai melangkah pergi.

*-*-*-*

17.00 pm

Kiyoko melempar tas nya, membanting dirinya di kursi. "Apa yang pak tua itu pikiran?" Arah matanya beralih tertuju pada laci disampingnya.

Kiyoko membuka nya, "Bersembunyi dibalik mereka?" Menarik ujung bibirnya membentuk senyuman kecil. "Mengambil alih semua anggota dalam waktu sekejap memang tidak mungkin .." gumam nya.

"Tapi itu bukan hal yang mustahil .." Ia mengambil satu pisau yang disimpan nya disitu, pisau yang tajam bahkan jika tergores sedikit akan menimbulkan luka.

Pandangan nya seolah tau ia harus melakukan apa untuk langkah selanjutnya.

'alisa'
-kiyoko

'ah, Kiyoko .. kenapa?'
-alisa

'kau bisa mengantar ku ke markas nanti? Ada sedikit urusan ..'
-kiyoko

'tentu ..'
-alisa

*-*-*-*

23.00 pm

"Alisa .." Kiyoko tersenyum kecil, melambaikan tangan pada Alisa. "Hai .." sapa balik Alisa.

Sesaat, Alisa menatap aneh pada Kiyoko. "Cuaca sedang hangat .. kenapa menggunakan jaket?" Tanya-nya. Kiyoko hanya menggeleng, mengeratkan jaket hitam yang ia kenakan juga menutupi apa yang dibawanya.

"Aku hanya sedikit tidak enak badan .. tapi itu bukan masalah besar," ujar Kiyoko diangguki Alisa. 

"Di markas ada siapa?" Tanya Kiyoko bermaksud untuk memastikan, menjaga agar rencana nya tidak gagal. "Hanya ada Tuan Ukai disana .." jawab Alisa.

"Bagus .." gumam Kiyoko lirih.

*-*-*-*

Kiyoko turun dari motor Alisa setelah gadis itu memarkirkan motornya. "Waktunya tepat .." pikir Kiyoko.

Kiyoko berjalan masuk, disusul Alisa dibelakangnya. Memakai topeng ramah menyapa Tuan Ukai disana, "Halo .."

"Aku sedang tidak memberikan misi .. ada apa kesini?" Tanya Tuan Ukai. Kiyoko hanya menggeleng namun sorot matanya terus tertuju pada Tuan Ukai disana. Tangan nya sedikit gatal untuk menarik pisau itu keluar dari jaket nya.

"Hanya bosan," ucap Kiyoko menatap datar. "Minum?" Tawar Tuan Ukai diangguki Kiyoko. Bola matanya bergerak, tertuju pada jam dinding yang menunjukkan pukul 23.00

Dan melihat Tuan Ukai melangkah pergi.

"Tentang misi pengambilan berlian di ujung kota Tokyo, ada laporan terbaru?" Keberuntungan, pikir Kiyoko. Ia perlu sedikit uluran waktu dan Alisa melakukan nya tanpa sengaja.

"Sedang ditangani .. ada sedikit masalah jadi polisi dapat melacak, sementara ini masih dalam persembunyian .." jelas Tuan Ukai. "Lagipula, itu berlian asli .." sontak ucapan Tuan Ukai membuat Alisa kaget.

"Kau cukup lincah untuk menghindari kejaran polisi .." sahut Kiyoko. Lirikan matanya bergerak lagi, tertuju pada cctv yang terpasang diujung ruangan.

Tingg!!

"Rotasi nya berubah .." ia menyipitkan matanya, melihat pada cctv yang bergerak dan mengalihkan arah rekamannya.

Kiyoko mendapat peluang. Segera, ia bangkit dari tempat duduknya dan menyusul Tuan Ukai. "Aku akan membantu nya sebentar .." ujarnya sebagai alasan.

Menatap punggung pria itu, tangan kanan nya mengambil pisau dibalik jaketnya. "Pimpinan yang terhormat .." Tuan Ukai berbalik. "Kiyoko—"

Jlebb—

Lemparan pisau itu langsung mengenai dada Tuan Ukai. Tak sampai situ, Tuan Ukai yang masih setengah sadar mengayunkan kaki nya berniat menjegal Kiyoko namun gadis berambut panjang itu mampu menghindari nya.

"Should I .." tangan kirinya melonggarkan ikatan rambutnya, mengambil jarum diantara jepitan rambut nya lalu melemparkan tepat ke leher Tuan Ukai.

Menewaskan pimpinan Inside Mafia tersebut. "Kiyoko—"

"Alisa ..?" Kiyoko berbalik, rautnya sama sekali tak menunjukkan kepanikan. Ia menyeringai kecil, mengangkat tiga jari nya. "3 .." menutupnya seiring hitungan itu berkurang, "2 .. 1!"

Hitungan itu berakhir bersamaan dengan Ushijima yang melintas. "Kiyoko? Apa yang kau—"

"Alisa pelaku nya .." senyuman kecil tersirat di bibirnya. "Apa?! Kiyoko!" Protes Alisa pada tuduhan Kiyoko.

Menjadi orang kepercayaan membuat nya terhindar dari interogasi lanjutan. Anggota lain tidak akan berpikir jika diri nya adalah pelaku.

Dan pilihan nya untuk menjadikan Alisa sebagai umpan adalah benar.

My 4 big brother {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang