"Goblok, ambilin minum cepet!" Kuroo langsung berlari ke dapur, mengambil minum dan memberikan nya padaku.
"Cepat minum dek!" Dengan cepat, aku minum hingga menghabiskan tiga gelas. Aku bernapas lega namun sesaat kemudian aku hilang kesadaran.
"Woy woy!! Dek! Bangun dek! Heh! Bangun bego!" Panik, Kuroo terus mencubit, menepuk dan mengotak-atik wajahku agar mau bangun. Tapi sia-sia.
"Kuroo hentikan.." Tegur Akaashi.
"Angkat adek dan bawa ke kamar, aku akan membuatkannya air hangat dan makanan.. Tsukishima, ikut aku!" Perintah Akaashi. Kuroo dan Bokuto mengangguk. Akaashi lalu ke dapur dan membuat minuman hangat beserta makanan baru.
"Oke.." ucap Tsukishima sambil melirik ke arah Bokuto dan Kuroo dengan perasaan tidak enak.
"Bokuto! Lu angkat kaki nya!" Bokuto mengangguk dan menurut. Ia mengangkat kaki ku dan hanya melongo melihat ku dengan badan terbalik.
"Anjing ngakak!" Kuroo menghapus air matanya setelah tertawa terbahak-bahak tidak merasa berdosa."Angkat yang bener!" Ujar Kuroo.
"Lu angkat ya bego!" Kuroo masih menahan tawa sementara Bokuto masih loading hingga akhirnya ikut tertawa. Karena keduanya tertawa, mereka tidak sadar jika tangan mereka gemetaran.
"Woy gimana ini?!" Tegas Bokuto. Kuroo lalu mengintip ke dapur, masih aman. Akaashi dan Tsukishima masih belum menyadari kelakuan mereka.
"Oke kita angkat model.." Bokuto lalu mengangkat kaki ku dan menaruhnya di bahu sementara Kuroo melakukan hal yang sama. Itu mirip seperti membawa bambu.
"Mayad mungkin.." batinku andaikan aku terbangun.
"Heh! Ini naik tangga woy!" Bokuto menghentikan langkahnya di anak tangga pertama.
"Udah jalan aja! Toh akaashi ngga liat!" Ucap Bokuto dengan santai.
"Melihat apa Bokuto?" Sela Akaashi yang sudah berdiri dibelakang nya. Kuroo dan Bokuto langsung menoleh dengan kaku, "Ha.. ha.. ha," dan keduanya langsung berlari terbirit-birit.
"Bukan gua Akaashi!! Usulan Kuroo!" Teriak Bokuto menuduh Kuroo
"Heh lu jangan ngadi-ngadi! Lu yang kasih ide ngangkat adek kayak gini!" Tuduh balik Kuroo.
"Hei kalian!"
*-*-*-*
"Eh muka adek kok makin lama makin glowing sih?" Puji Bokuto sambil menidurkan ku di kasur.
"Eh mabar kuy, hubungi Kenma.." usul Bokuto. Kuroo mengangguk lalu mengeluarkan handphone nya dan mengirim pesan pada Kenma.
"Gimana?" Tanya Bokuto .
"Oke bisa! Cepetan masuk!" Kuroo mulai masuk room server Kenma dan menemui Kenma dengan warna merah.
"Ada anak Shiratorizawa?" Kuroo mengangguk dan menunjuk pada layar komputer
"Ini Ushijima sama Tendou.." Kuroo menunjuk ke arah karakter among us Ushijima yang berwarna hijau tua dengan pet yang ada di atasnya, dan Tendou dengan warna ungu.
"Gila keren bat punya gua!" Bokuto mendecih bangga, memiliki topi jagung disana.
"Apasih! Keren punya gua lah!" Kuroo menyilangkan tangan nya dengan bangga dan menunjukkan karakter nya yang berwana hitam polos.
"Keren kan, polos bersih!" Lanjut nya dengan membanggakan diri. Sialan, mereka melupakan ku yang tak sadarkan diri disana.
"Polos sih iya, tapi di game doang! Di real life polos, tapi otak nya kagak polos!" Cibir Bokuto sambil tertawa.
Plakk
"Oke udah siap semua?" Ucap Bokuto menahan nangis.
Bokuto mulai jalan ke arah tempat-tempat random karena ketakutan. Kuroo berjalan dengan santai dengan Tendou dibelakang nya, sedangkan Ushijima pergi menyelesaikan misi bersama Kenma.
"Oi Kuroo!" Panggil Bokuto tiba-tiba.
" Hm?"
"Lu impostor kan?" Tanya Bokuto curiga.
"Ngarang aja lu!" Bantah Kuroo.
Jam nunjukin pukul 1 malam, dan mereka masih bermain. Dan yang lebih parah, aku yang tak sadarkan diri justru dibiarkan oleh Bokuto dan Kuroo.
"Kalian!" Kuroo berhenti menggerakkan mouse dan membatu.
"A-akaashi?" Bokuto berbalik dan melihat Akaashi dengan raut datar dan dingin. Tsukishima yang membawa nampan berisi semangkuk salmon bakar dan susu hangat.
"Keluar!" Bokuto dan Kuroo mengangguk lalu berjalan keluar kamar.
"Ah sudahlah, kalian disini saja.." aku terbangun setelah Akaashi menceramahi Kuroo dan Bokuto.
"Abang.." Akaashi duduk di samping ku dengan raut cemas.
"Santai aja bang.. gua oke kok.." Akaashi mendudukan ku lalu menyuapi ku sepotong kecil salmon.
"Maaf dek, kami lupa kalo ada adek disini.." ucap Bokuto dan Kuroo bersamaan.
"Ngga apa-apa bang.. dan btw kenapa gua nyium bau spidol?" Tsukishima menahan tawa sambil melirik ke arah bokuto dan kuroo yang sok mengalihkan pandangan.
Akaashi yang menahan malu kemudian memberikan kaca. Dan terlihat wajahku yang tercoret spidol dengan gambar random.
"Abaaaaanggggg!!!!!!" Teriak ku ditengah malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
My 4 big brother {END}
РазноеBercerita tentang lima bersaudara yang hidup dalam satu atap. Kuroo, sang kepala keluarga terlibat dalam konflik berat disusul Bokuto, Akaashi dan Tsukishima. Memiliki [name] sebagai adik mereka. Kehidupan yang sedikit kelam, terjerat dalam dunia ma...