Chapter 8 || Season 2

2.4K 351 216
                                    

Author POV end.

Aku membuka mataku disaat yang buruk. Melihat Bokuto menarik pelatuk pistol itu dan membunuh dirinya sendiri didepan mata kepala ku.

"Abaaanggg!!" Aku berteriak kencang melihat sayu matanya perlahan memudar. Memandang ku untuk terakhir kalinya dengan senyuman kecil diantaranya seolah mengucapkan selamat tinggal.

Dorr!!

"Maaf ya dek .. abang ga bisa menepati ucapan abang sendiri .."

Dan Bokuto dinyatakan mati.

"Keputusan yang bagus.." Kiyoko mengambil kembali pistol itu, pandangan nya beralih pada dahi Bokuto yang menumpahkan darah.

Remuk, seolah jantungku berhenti berdegup saat itu. Aku berusaha mencerna matang-matang apa yang ku lihat, mengedipkan mataku berkali-kali.

Namun aku sadar, Bokuto kini sudah tiada.

Dorr!

Satu tembakan tepat langsung mengenai Ushijima, menembak mati pria itu. Aku terduduk, tangisan ku tertahan.

Aku kehilangan fokus, tak memperdulikan sekitar ku. Yang ku pikir sekarang hanya satu, Bokuto ku tak kembali lagi. "A-abang .. jangan bercanda .." aku memaksakan tubuh ku untuk bergerak mendekati Bokuto

Meraih tangan nya dan pandangan ku menjadi gelap di detik berikutnya.


*-*-*-*

"Dek .." panggilan itu terus terdengar membuat ku membuka mata. "Apa gua mati?" Pikirku.

Aku berbalik, melihat pada seseorang yang mengulurkan tangannya padaku. Mengajakku untuk mengikuti nya.

"Abang!!" Seru ku berlari mendekati nya. Memeluknya erat dan menangis di pelukan nya. "Kenapa ninggalin adek sendiri .. gua ga bisa sendiri," ucap ku melampiaskan kekesalan ku.

"Maaf .. gua ga bisa tepati ucapan gua sendiri," sahut Bokuto menatapku hangat.

"Setidaknya abang udah ga ngerasain sakit kan?" Bokuto menatap ku, ia menangis setelah nya. "Jangan cengeng lu bok .." sahut Kuroo menertawakan Bokuto.

"Yang lain juga .." aku menunduk. "Ini karena adek lemah banget ya ..? Ga berguna dan cuma jadi beban .." sambung ku lirih.

Akaashi mencubit pipi ku, "Adik nya seorang Akaashi bukan lah gadis yang lemah .." ucap nya. "Dia orang yang kuat,lu tau kan .." tambah Kuroo.

"Sedikit ngeselin tapi itu yang menjadi cerita dalam keluarga .." imbuh Tsukishima.

"Dan gadis itu adalah [name] !!" Seru Bokuto memeluk erat tubuhku. Aku akan merindukan pelukan ini setelah nya.

"..iya, itu gua .." ucap ku diangguki mereka. Obrolan demi obrolan, terus keluar dari mulut dan membuat tawa disekitar nya.

Seakan kembali seperti dulu.

"Bang .."

"Andaikan kita terlahir kembali, apa masih bisa kita akan menjadi seorang abang yang menjaga adik nya ..?" Tanya-ku. Kuroo tertawa menanggapi pertanyaan ku.

"Kita akan selalu bersama .." ujarnya.

*-*-*-*

Author POV

"Hahh-" Atsumu terduduk setelah berhasil Hoshiumi yang datang menyela. Tubuh lemah nya menjadi kesempatan untuk Kiyoko untuk melayangkan serangan.

"Seharusnya aku mengisi peluru lebih banyak .." ujarnya melemparkan pistolnya dan berganti pada pisau tajam. Menodongkan pada Atsumu.

Srett-

"Kukira kau-" Kiyoko menghentikan ucapannya, beralih menekan robekan lengannya setelah aku menerjangnya.

"Bukan lu saja yang punya benda tajam seperti ini .." bisik [name] tepat ditelinga Kiyoko. Menempelkan pisau itu di leher nya.

"Huh?" [Name] terpaksa mundur setelah Kiyoko menyikut pangkal leher nya. Kini dua pisau saling beradu, ditambah dengan serangan fisik dari keduanya.

"Lu menggunakan ini kan?" [Name] mendapat celah, memungut kejut listrik yang tergeletak di dekat Ushijima.

Atsumu berdiri, meraih tangan Kiyoko dan menahan nya. [Name] mengarahkan kejut listrik itu pada Kiyoko, namun Kiyoko tak mau kalah.

Mengalah adalah omong kosong tentang dirinya, ia hanya akan mengalah jika memang benar-benar terpojok.

'ledakkan tempat ini!'
-kiyoko

Bersamaan, ia menginjak kaki Atsumu dengan high heels membuat cengkraman tangan Atsumu longgar hingga ia akhirnya bisa melepaskan nya.

Kemudian ia mengambil jarum kecil yang sengaja ia pasang pada rambut nya, melemparkan pada [name] dan membuat nya seolah lumpuh.

*-*-*-*

-flashback ; dua tahun yang lalu ...

"Mereka memiliki kekuasaan tidak terbatas Tuan!" Ukai, pimpinan Inside Mafia sebelum Kiyoko, hanya menatap datar pada Kiyoko. "Inside Mafia dan Outside Mafia sudah bekerja sama .. itu sudah lebih baik .." ujar Ukai.

"Tapi mereka yang lebih dipandang Tuan Ukai! Kita hanya seolah bersembunyi dibalik bayangan mereka .." sambung Kiyoko. Ia berbalik, menghadap para anggota lain, "Kenapa kita tidak merebutnya? Jika kita berhasil merebut nya kita bisa memiliki kekuasaan tidak terbatas .."

Dan ujaran itu membuat para anggota lain menjadi mempertimbangkan untuk terus bekerja sama dengan Outside Mafia.

My 4 big brother {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang