Chapter 13

4.4K 614 136
                                    

09.10 am

Jam istirahat berbunyi, aku bernapas lega setelah kelas dengan materi yang cukup berbobot itu selesai. Rasanya melegakan.

Ting!

"Ngapa sih Atsumu chat gua mulu.." gerutuku merasakan getaran dari handphone ku sejak menit terakhir kelas. Harusnya aku mematikan total handphone ku.

"Yakali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yakali.. " gumam ku. Aku bangkit dari tempat duduk ku lalu keluar kelas, pergi ke kantin dan membeli beberapa onigiri kemudian berniat membawanya kembali ke kelas.

Bruk!!

"Sorry—" aku menunduk dan mengambil onigiri ku yang masih bisa diselamatkan. "Maaf.." ucapnya. Aku mendongak setelah mengenali suara itu, Iwaizumi.

"Sorry.." ucapku lagi. Aku sedikit menundukkan badan ku dengan maksud meminta maaf.

Iwaizumi tersenyum kecil, "Udah gapapa.." aku kembali menenggak badan ku. Rasanya sedikit gelisah setelah aku melakukan hal yang membuat rekan nya terkena skorsing.

"Jadi ga enak sama Iwaizumi.." gumam ku sambil berjalan ke kelas dan berpisah dengan Iwaizumi.

*-*-*-*

Jam istirahat selesai, entah kenapa perasaan ku seperti ada yang mengganjal. Ku coba dengan meraba isi tas ku, membuka handphone ku namun tidak ada yang salah.

Sedetik kemudian, angin panas mengisi kelas. Baiklah, perasaan ku mulai campur aduk, ditambah suara langkah kaki mendekat ke kelas, seisi kelas mulai kembali ke tempat duduk dengan rapi.

Pertanda buruk.

"Baik.. selamat pagi menjelang siang.." Sapa guru Kimia ku memasuki ruang kelas. "..fuck," gumamku menatap pada tumpukan kertas yang dibawa beliau.

"Baik..karena cuacanya sedang sejuk," tunggu apa? Dia bilang cuaca sepanas ini sejuk? "Siapkan kertas dan alat tulis.." sambungnya sembari berkeliling dan membagikan lembaran.

"Dahlah mau menghilang dari bumi." Batin ku ketika menerima dua lembar kertas berjudul Ulangan Harian Kimia. Oh ayolah, aku malas menulis panjang di tiap jawaban.

Apalagi cuaca sepanas ini.

*****

Aku pulang dengan wajah pucat, "Gua balik.." dan langsung tumbang di tempat.

"Tumben lama...?" Kuroo yang tengah mencuci piring mengintip keluar dapur ke arah ku yang tiduran di lantai depan pintu.

"Ulangan dadakan.." jawabku setelah diam beberapa saat. Aku berdiri dengan susah payah lalu berjalan ke dapur dengan ransel yang ku seret.

My 4 big brother {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang