Chapter 27

3.3K 445 332
                                    

"Atsumu ..?"

Oikawa menghela napas, "Mau apa kesini?" Tanya-nya bernada malas.

"Pake nanya lagi, ya ngambil pacar gua lah! Yakali ngelamar lu? Najis banget .." ujar Atsumu sarkas. Oikawa hanya berdecih menanggapi nya.

"Lu juga udah ambil nyawa abang mertua gua .." Atsumu mengangkat senjatanya, menodongkan pada Oikawa.

Kuroo dan Bokuto saling menatap, "Abang mertua? Ada ya istilah kayak gitu?" Ucap Kuroo kebingungan.

"Biarin ..." Singkat Bokuto.

Jleb—

"Fuck!" Kuroo tersentak ketika pisau itu menikamnya dari belakang. "Kuroo!" Seru Bokuto memanggil nya.

Oikawa tertawa, "Nice!"

Kuroo terduduk lemas, darah nya mengucur makin deras setelah pisau itu dilepas.

"Atsumu!!" Oikawa menarik paksa tangan ku, membawa ku masuk ke dalam lorong lantai dasar. "Cih!" Atsumu menarik isi peluru nya lalu berlari menyusul ku.

"Kuroo!" Bokuto mengalungkan tangan Kuroo pada lehernya, membantunya berdiri. Sorot matanya langsung terpaku melihat Ushijima dengan pisau berlumuran darah, "Ushijima ..?"

Ushijima menoleh pelan, wajahnya datar menatap pada Bokuto dan Kuroo yang hanya bernapas beberapa kali tiap menit.

"Benar .. Inside Mafia," ujar nya. Kuroo menurunkan tangannya, "Sakit .." rintih nya yang tertahan. Bokuto mengeratkan tangan Kuroo, berniat membawa nya jauh dari Ushijima.

Namun tak sampai situ, Ushijima menambah dengan mengarahkan pistol pada Kuroo.

"Lepaskan .." Kuroo menurunkan tangannya, berbalik dan menyahut salah satu pistol yang tergeletak.

Dorr!

Tembakan itu saling bertabrakan suaranya, "Kur .." Bokuto mematung, tubuh Kuroo langsung ambruk setelah tembakan Ushijima tepat sasaran mengenai dada kiri Kuroo.

"Ternyata sampai sini gua jagain lu .. dek, abang sayang sama lu .."
-Kuroo

"..." Bokuto tidak bisa berkata apapun lagi. Ia menyahut pistol dari tangan Kuroo, sengaja menembakkan peluru dengan meleset agar Ushijima mundur.

Dari dalam saku nya, ia mengambil bom asap dan meledakkan nya. Mengisi ruangan lantai dasar dengan kabut asap tebal membuat pandangan Ushijima teralihkan.

"Kuroo, tolong bertahan .." Bokuto mengalungkan tangan Kuroo, membopong tubuh nya dan menghubungi Tsukishima.

'Tsukishima!'
-bokuto

'Kuroo terluka, gua kesana ..'
-bokuto

'oke ..'
-tsukishima

Dorr!

"Ak—" Bokuto nyaris terjatuh, kaki nya tertembak namun ia lebih memprioritaskan Kuroo yang sudah diambang kematian.

'kau sudah selesai?'
-oikawa

'sudah, aku bisa pastikan dia mati setelah ini ..'
-ushijima

*-*-*-*

"Psikopat!!" Bentakku pada Oikawa. Isakan ku tidak bisa berhenti seiring satu persatu suara tembakan itu terdengar. Aku bahkan tidak bisa menebak salah satu suara itu akan tertuju pada siapa.

"Apa? Aku?" Tanya-nya dengan raut polos.

Dorr!

Atsumu tak memberi waktu Oikawa untuk menghindar sesaat. Ia menarik kerah baju Oikawa, mendaratkan pukulan kuat di wajahnya hingga akhirnya dihempas pada dinding lorong.

"Lepaskan [name]!" Oikawa hanya menyeringai kecil lalu menyikut leher Atsumu, "Fuck!!" umpatnya kesakitan. Oikawa lalu menarikku, mengambil pisau dari balik saku nya.

"So?" Oikawa mencekik dagu ku dengan siku nya, mengarahkan ujung lancip pisau itu tepat didepan dada kiri ku.

Membuat Atsumu terbungkam kebingungan. "Maju saja .." goda Oikawa memancing Atsumu.

Aku tak bisa melawan nya, anggota gerak ku terkunci oleh borgol besi. Napasku sempit karena cekikan Oikawa.

"U're little shit!"

*-*-*-*

"Kuroo .." Tsukishima menarik perlahan tangan Kuroo, menaikkan nya ke lantai dua dan membaringkan nya. Darahnya terus mengalir namun Kuroo sudah tak sadarkan diri.

"Bokuto .." Osamu mengulurkan tangannya, menarik Bokuto naik ke lantai dua.

"Kemana denyut jantung nya?" Tsukishima menekan pergelangan tangan Kuroo, menempelkan telinganya ke dada Kuroo.

Dan hasilnya nihil, ia kehilangan detak jantungnya.

"Napas nya benar-benar kecil," gumam Tsukishima merasakan deru napas Kuroo yang nyaris tidak ada ditengah hilangnya detak jantungnya.

"Tsuki—"

"Kuroo tidak bisa diselamatkan .." Bokuto tak menjawab lagi. "Tusukan itu kemungkinan merobek paru-paru nya, sedangkan tembakan itu melukai dinding jantung nya .." jelas Tsukishima. Melihat waktu yang tersisa, Kuroo tak akan selamat dalam waktu satu hari.

"Kuroo .." adalah panggilan terakhir yang membuat Kuroo membuka matanya sekilas bersama dengan senyuman kecil lalu kembali menutupnya.

Dan tidak terbuka kembali.

*-*-*-*

"Lepas— akh-" Rintihan Atsumu tertahan oleh Ushijima yang mencekiknya dari belakang.

"Temui aku kalau kau sudah selesai .." Ushijima mengangguk, terus menahan Atsumu sementara Oikawa membawaku lebih jauh ke dalam.

"Sebenarnya mau lu apa sih? Kenapa harus abang gua yang lu ambil??" Oikawa melirik sinis, tak menjawab apapun dan menghiraukan ucapan ku.

Oikawa menghela napas, "Seperti nya kau harus belajar istilah benteng dalam bidak catur, istilah menyerang dari dalam .." ujarnya sambil membuka pintu ujung lorong, melangkah masuk ke dalam ruang laboratorium disana.

"Juga belajar taktik licik!" Tambahnya.

"Kau benar Oikawa .. haha!" Sahut seseorang yang suaranya entah darimana disusul tawa-nya.

My 4 big brother {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang