Chapter 29

3.4K 465 238
                                    

Tendou menatap remeh, "Apa kau berniat menyerahkan diri? Setelah semua anak buah mu mati? Benar begitu?" Pria itu tidak menjawab, ia tau Tendou belum menyelesaikan kalimatnya.

"Apa aku benar? Shinsuke Kita ..?" Lanjutnya mengakhiri ucapannya.

"Aku tidak sedang menyerahkan diri .." Shinsuke membuka kalimat nya, "Hanya sedang melakukan tugas ku .." lanjutnya.

"Ahh .. begitu, lalu? Apa tugas mu? Menyerahkan gadis ini padaku?" Shinsuke hanya menatap datar, melepaskan kacamatanya dan terkekeh kecil.

"Menyerahkan?" Ia menyangkutkan kacamata nya di sela-sela jas hitam nya, "Beri aku waktu 20 menit, lewat dari itu ambil saja gadis ini." Mataku membulat melihat pria bernama Shinsuke Kita ini menjadikan ku taruhan.

"Jangan banyak bica-"

"Tahan Oikawa .." Tendou merentangkan tangan kirinya, mencegah Oikawa untuk menyerang Shinsuke. "Baik, aku akan menuruti permintaan mu .. aku akan menyiapkan panggung untuk gadis ini agar bisa melihat mayat mu nanti .."

Shinsuke tersenyum kecil padaku seolah mengatakan untuk menyerahkan semua padanya. Tendou berbalik padaku, melepaskan borgol besi pada kaki ku dan menarikku kuat.

"Alright! " Tendou menjentikkan jarinya, pertanda waktu yang ditawarkan Shinsuke berjalan.

Dorr!!

Ushijima menembakkan peluru pertama, menggertak Shinsuke. "Nice shot!" Seru Tendou.

"Gertakan yang bagus .." Shinsuke berlari keluar ruangan disusul dengan Ushijima dibelakang. Melewati Tsukishima yang berjaga dibalik pintu laboratorium, "Tsukishima!"

Dorr!

Tsukishima berhasil menembak Ushijima dari belakang walaupun ia harus beberapa kali meleset karena luka tembakan nya mempengaruhi penglihatan nya.

" 19 menit .." Tendou berhitung, menatap keluar laboratorium, memperhatikan inci rencana Shinsuke.

Tsukishima berbalik melihat ke dalam laboratorium, "Bokuto!!" Oikawa berbalik namun tercegah dengan Bokuto yang membungkam mulutnya. Tangan kirinya menahan tangan Oikawa, "Diam lah!" Tegas nya.

"Abang!!" Bekas tembakan di tubuh Bokuto adalah pandangan pertama ku ketika menoleh padanya.

"Kita akan hidup .. percaya lah—" Aku menatap Bokuto, dia tersenyum lebar padaku.

Jleb

"Argh—" Tsukishima tersentak kaget. Perut nya ditikam pisau dari belakang oleh Kageyama Tobio.

"Abang!!" Aku berteriak melihat nya ambruk didepan ku. Darahnya mengalir membasahi ambang pintu laboratorium. Kageyama menarik kembali pisau itu membuat darah semakin membanjiri lantai.

"Sekasar apapun gua .. abang tetep sayang sama lu .."

Dan Tsukishima dinyatakan tewas ditangan Kageyama.

"Tsuki—" teriakan Bokuto tertahan. Pandangan nya yang lengah membuat Oikawa berhasil memberontak dan membalikkan posisi, menahan Bokuto.

"Sekarang pilih .. Outside Mafia atau adik tercinta mu?" Tendou mendekat, menempelkan ujung pistol nya pada dahi Bokuto.

"Abang! Lepaskan abang gua!" Aku memberontak membuat Tendou mengurungkan niatnya untuk menembak mati Bokuto dan mengalihkan ujung pistol itu pada dahiku.

My 4 big brother {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang