"Gua ke ruang kepsek dulu.." ujar Tsukishima berjalan ke ruang kepala sekolah disusul diriku dibelakang nya.
"Aku ikut.. aku juga harus mempertanyakan soal ini..Kuroo, Bokuto! Tolong urus dia.." ujar Akaashi sebelum akhirnya mengikuti Tsukishima.
Sorot mata langsung tertuju padaku. Rasanya seakan aku menjadi tersangka atas kekacauan ini.
"Permisi.." Akaashi membuka pintu ruang kepala sekolah dan disambut oleh kepala sekolah sekolah ku yang kebetulan tidak memiliki rambut.
"Ngapa kepsek nya sama seperti kepsek Karasuno.." batin Tsukishima melihat fisik sang kepala sekolah.
"Ada perlu apa ya?" Tanya kepala sekolah itu. Tsukishima kemudian mengeluarkan flashdisk milik nya dan memberikannya pada kepala sekolah.
"Sebelumnya saya minta maaf telah membuat kericuhan, tapi saya ingin melaporkan jika salah satu murid anda melakukan perbuatan yang tidak baik pada adik saya.." jelas Akaashi mulai menceritakan kronologi kekacauan yang terjadi dan menerangkan isi flashdisk itu.
Kepala sekolah SMA Seijoh memang sedikit santai soal kericuhan di sekolah karena sudah terbiasa. Namun kali ini, kepala sekolah sedikit tercengang karena kericuhan ini tidak biasa, bahkan ditengah pembicaraan, suara tembakan terdengar.
"Begitu.." balas kepala sekolah merespon laporan Akaashi.
"Tolong ditindak lanjuti atau saya akan melaporkan ke pihak berwajib.." ancam Akaashi serius. Tsukishima kemudian menancapkan flashdisk nya pada laptop kepala sekolah dan menunjukkan isi rekaman yang didapat.
"...crazy," gumam Tsukishima lirih menatap intens wajah Oikawa pada rekaman itu.
*****
"Nih udah gua bawa penyebabnya!" Kuroo membuka pintu dan membanting Oikawa dengan kasar.
"Sorry agak lama, dia nya juga keras kepala," Tambah Bokuto sambil menghela napas seolah lelah. Oikawa mengepalkan tangannya kuat, itu mengesalkan bagi Oikawa.
"Oikawa Tooru.."
"B-baik!"
"Didapat dari bukti cctv sekolah ini..dan pernyataan yang diungkapkan oleh mereka.." kepala sekolah menatap ke arah Oikawa, menunjuk ke arah rekaman itu.
"Oikawa Tooru dikenai hukuman skorsing selama 2 bulan mulai sekarang!" Oikawa kemudian berdiri dan memprotes hukuman yang menurutnya berat.
"Tapi pak-"
"Udahlah.. hukuman ya hukuman..lu mau pulang sendiri atau gua anter?" Ucap Kuroo sambil merapikan rambut jamet nya.
"Cih!" Ucap Oikawa menatap Kuroo kesal.
"Mereka membawa senjata pak! Tembakan yang terdengar barusan adalah suara dari pistol nya!" Bantah Oikawa berusaha membela dirinya. Kuroo lantas menatap Oikawa dan menarik kerah nya dengan kasar.
"Masalah lu apa kalo gua bawa senjata? Lu kira lu nyakitin adek gua itu ngga pake senjata apa?! Mulut lu itu senjata tajam bangsat!" Kuroo mengambil pistol dari sakunya dan mengarahkan tepat di dahi Oikawa.
"Kuroo!" Seisi ruangan langsung kaget melihat Kuroo yang kehilangan kendali.
"Hentikan atau saya laporkan pada kepolisian!" Ancam kepala sekolah sambil mengangkat telepon namun ditahan Tsukishima dengan tatapan balik mengancam.
"Laporkan saja sana! Saya tidak peduli! Saya juga punya pembelaan!" Tegas Kuroo dengan nada tinggi.
"Kuroo hentikan.. bersabar lah.." cegah Bokuto menenangkan Kuroo yang mulai diluar kendali, apalagi Kuroo sedang membawa senjata. Kuroo menurunkan pistol nya menatap Oikawa sinis.
"Maaf atas ketidak nyamanan yang terjadi pak.." Akaashi menundukkan kepalanya dan meminta maaf untuk kerusuhan yang terjadi.
"Kuroo.." panggil Akaashi berusaha menenangkan Kuroo. Ia menghela nafas panjang sambil menahan emosi nya yang sebenarnya udah meluap dari tadi.
"Baru kali ini abang Kuroo semarah ini.." gumam ku melihat Kuroo.
"Pergi ngga lu?!" Oikawa mendecih kesal lalu menyahut surat skorsing itu dan pergi meninggalkan ruang kepala sekolah.
*-*-*-*
"Oikawa- senpai !" Teriak gadis-gadis disepanjang jendela, membuat Oikawa merasa geram. Oikawa berjalan ke arah gym, menenangkan pikirannya dengan melakukan spike.
"Iwa-"
Plakk!!
Oikawa tercengang ketika Iwaizumi menyambut nya dengan satu tamparan kuat. "Brengsek! Jadi ini yang lu lakuin ketika gue lagi ngga ada? Gue kecewa sama lu!" Iwaizumi kemudian pergi dari gym diikuti yang lainnya dan hanya meninggalkan Oikawa disana.
"I-iwaizumi.." panggilan Oikawa sama sekali tidak direspon oleh Iwaizumi.
"Cih! Lihat saja nanti.. gua pastikan [name] ngga akan kembali lagi pada mereka!" Gumam Oikawa sambil mengelap darah yang keluar dari mulut nya dan tersenyum miring.
*-*-*-*
"Kalau begitu..kami permisi dulu, maaf mengganggu kenyamanan anda.." Akaashi lalu menggandeng ku dan membawaku pulang bersamanya.
"Gara-gara liat pistol lu, gua jadi keinget sama senapan gua.. lu tau ngga dimana?" Ujar Bokuto tiba-tiba. Kuroo menoleh pada Bokuto, "Lah, senapan lu masih? Gua dah ilang sih.. ntar sore anterin gua beli.." balas Kuroo sembari merapikan rambutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My 4 big brother {END}
DiversosBercerita tentang lima bersaudara yang hidup dalam satu atap. Kuroo, sang kepala keluarga terlibat dalam konflik berat disusul Bokuto, Akaashi dan Tsukishima. Memiliki [name] sebagai adik mereka. Kehidupan yang sedikit kelam, terjerat dalam dunia ma...