02 - Malam Mingguan

2.4K 211 24
                                    

Dear Readers, Happy Reading 💕


Hari yang cerah untuk memperbaiki kebocoran gas di sebuah apartemen. Seorang pria tengah serius menekuni pekerjaannya, sementara pria satunya sibuk mengoceh tanpa jeda.

"Kau ingat wanita yang ku kenal di bus waktu itu? Aku menidurinya" ujar pria itu.

"Tapi dibandingkan dengan Nancy, Ugh... Dia masih kalah, datar bro" ujarnya bangga.

Namun si pria yang sibuk itu tak menggubris sedikitpun. Meski demikian tak menghentikan ocehan rekannya itu.

"kau mau ikut denganku malam minggu nanti? partynya akan sangat ramai dan berkelas" ujar pria itu bersemangat.

"Berikan aku lakban" ujar pria yang sibuk itu dengan wajah mengkilap karena keringat.

"Ini" pria itu menyerahkan lakban dengan tatapan sebal.

"Jen" panggilnya.

"Hum"jawab pria itu singkat.

"Bagaimana?ikut tidak?"

Kembali tidak ada jawaban dari pria itu, yang hanya tampak setengah badannya saja karena sebagian masuk ke dalam lemari di mana ia memperbaiki kebocoran pipa gas.

"Berikan aku tang" ujar Jen.

JEN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

JEN

Pria itu hanya bisa mendengus kesal namun tetap mengambilkan tang sesuai permintaan Jen. Tak lama kemudian,

"Done!" ujar Jen yang sudah keluar dari lemari bawah dapur apartemen itu. Rekannya tersenyum lega.

"jadi bagaimana? Ikut?" ujarnya lagi mendekati Jen dengan raut penuh harap.

"Apa?" tanya Jen.

"malam minggu, party" ujar pria itu sambil menaik-naikkan kedua alisnya.

"Kau saja, aku tidak tertarik" jawab Jen.

"Huuuh... Tidak asik, apa enaknya di rumah malam minggu. Sadarkanlah pria ini Tuhan, buka matanya untuk melihat keindahan dunia" gumam pria itu yang jelas terdengar oleh Jen.

Jen mengambil tool bag nya dan menyerahkan tool bag yang lain pada pria itu lalu meninggalkan apartemen tanpa menghiraukan rekannya yang masih betah mengoceh bahkan saat mereka sudah sampai di lantai 1 dan keluar dari lift lalu menuju lobi, hingga langkah Jen terhenti pria itu masih mengoceh di belakang.

"Diamlah" ujar Jen.

Namun pria itu masih saja berbicara tentang apapun hingga ia menabrak tubuh Jen.

Jen langsung berbalik, "Lim, diam..." ujar Jen sedikit lebih pelan penuh harap.

" ujar Jen sedikit lebih pelan penuh harap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Perfect Melting || Jensoo ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang