38 - Saran Dari Masa Lalu

858 109 7
                                    

Dear Readers, Happy Reading 💕

Hari ini double up ya :)
Sehat sehat kalian jangan sakit sakit :(
Istirahat yg nyenyak dan cukup serta makan yang teratur tambah olahraga kalau perlu.

Aku akhir-akhir ini kurang bisa tidur nyenyak, makan agak amburadul, dan melupakan olahraga hehehe
Ya biasa sih mood nya lagi agak naik turun :(

Untuk sayangnya aku juga jangan sakit sakit. Jaga kesehatan trus♡
Galaknya ke aku dikurangin ya kwkwk

Sorry ya curhat dikit💕

.
.
.
.

Malam itu mereka menghabiskan waktu bersama di depan api unggun, dan kembali ke kamar mereka pukul 2 pagi.

"Tidak kusangka aku hanya menyiapkan malam yang istimewa untuk mereka, sedang aku sendiri malah tidur sendirian di kamar yang luas ini" gumam Lim setelah sampai di kamarnya.

Lalu tak lama kemudian ponsel Lim berdering,

"Halo, ada apa?" tanya Lim. Lalu ia pun bergegas keluar kamar menuju kamar Rose.

"Kau baik-baik saja?" tanya Lim

"Sepertinya aku masuk angin, mual sekali" keluh Rose.

"Ehm kita ke dokter?" tanya Lim.

"Ini hanya masuk angin, untuk apa ke dokter" ujar Rose.

"Eeh, lalu aku harus bagaimana?" tanya Lim.

"Aku ingin dipijit, bisa minta minyak atau semacamnya ke pihak hotel?" tanya Rose.

"Ba, baiklah" jawab Lim lalu bergegas keluar. Tak lama kemudian Lim pun datang membawa minyak pijit.

"Lalu bagaimana?" tanya Lim.

Rose pun membuka atasannya membuat Lim menelan ludah.

"Duduk di sana" ujar Rose menunjuk tempat di belakangnya.

"Beri pijatan di punggungku dengan minyak itu" sambungnya.

Lim pun tampak canggung, ia mengambil minyak dan mengoleskannya pada Rose dengan pelan.

"Aku ingin dipijit, bukan di gosok-gosok seperti itu" protes Rose.

"I, iya" jawab Lim. Ia pun mulai memberikan pijatan di punggung Rose.

20 menit berlalu, "Sudah cukup" ujar Rose sambil merapikan pakaiannya.

"Ehm, apa kau merasa baikan?" tanya Lim.

"Ya lumayan"

"Kalau begitu tidurlah, aku kembali ke kamar dulu" ujar Lim seraya beranjak.

"Bisakah kau di sini saja?" tanya Rose.

"Huh? Ehm begitu kah?" tanya Lim.

Rose mengangguk, "Di sini saja" ujarnya menepuk bantal di sebelahnya.

"Baiklah" jawab Lim yang lalu merebahkan tubuhnya di sebelah Rose.

Rasa canggung tiba-tiba menyerangnya, "Ehm tidurlah, ini sudah pagi" ujar Lim mencoba menghilangkan kecanggungannya

"Kau juga" jawab Rose.

.
.
.
.

Keesokan harinya Jisoo bangun lebih dulu dari Jen, mereka masih dalam posisi saling berhadapan. Senyum mengembang di wajah Jisoo mengingat pria berharganya itu kini tertidur pulas di hadapannya.

Perfect Melting || Jensoo ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang