Dear Readers, Happy Reading 💕
"Ehm, sepertinya kalian merayakan pesta ulang tahunku dengan meriah" ujar Lim yang baru muncul bersama Rose.
Jisoo buru-buru menghapus airmatanya.
Lim melirik Jisoo, "Dia mabuk?" tanyanya.
Jisoo mengangguk, Lim pun tersenyum, "Dia pasti tersiksa sendiri karena telah menyiksamu" ujar Lim.
Rose menatap Jisoo prihatin, ia mengerti apa yang dirasakan Jisoo saat ini setelah mendengar semua cerita Jisoo tentang Jen.
"Kau pulang?" tanya Rose ke Jisoo.
"Entahlah" jawab Jisoo.
"Aku akan pulang, sebaiknya kau di sini saja" lanjut Rose.
"Kau mau pulang? Selarut ini?" tanya Jisoo.
"Sudah, menginap di sini saja. Kau bisa tidur di kamarku atau di kamar tamu, ini terlalu larut untuk ibu hamil keluar rumah" ujar Lim.
"Iya Lim benar, menginaplah di sini" ujar Jisoo.
Akhirnya Rose pun setuju dan menginap di tempat Lim.
Lim mengantarnya ke kamar, "Katakan kalau kau butuh sesuatu, hum? Aku ada di kamar depan" ujar Lim.
Rose pun mengangguk, sembari menatap punggung Lim yang berjalan keluar kamar, entah apa yang dipikirkannya.
Irene dan Krystal sudah tertidur saling berpelukan di sofa, sementara Jisoo masih duduk menopang kepala Jen di pahanya.
"Ehm, kau tidak apa-apa seperti itu semalaman?" tanya Lim.
"Tidak apa-apa, kau istirahat saja, aku akan di sini" ujar Jisoo.
"Oke. Nanti kalau kau lelah, tinggalkan saja dia di sofa. Kau istirahat saja di kamar bersama Rose" ujar Lim.
Jisoo pun mengangguk dan Lim berlalu ke kamar. Jam sudah menunjukkan pukul 3 pagi. Sudah 2 jam Jisoo hanya duduk di sana menahan kantuknya karena Jen yang tak beranjak dari pahanya. Akhirnya Jisoo pun terlelap dengan menyandar di sofa.
Pagi harinya, Jen terbangun dan menyadari bahwa ia tertidur di paha Jisoo. Ia bangkit dan menatap Jisoo cukup lama. Hingga akhirnya ia membaringkan Jisoo di sofa dan mengambilkan selimut.
"Kau pasti lelah menahanku semalaman, maafkan aku ya" gumam Jen mengelus wajah Jisoo pelan dan memberikan kecupan di keningnya.
Jen bergegas pulang karena hanya dia yang masuk shift pagi hari itu, sementara Krystal dan Lim shift malam. Tanpa berpamitan dengan siapapun, Jen pun meninggalkan apartemen Lim.
Pukul 08.00 am, Jisoo terbangun dan menyadari tidak ada Jen di sana~ membuatnya sedih seketika, ia duduk dan memeluk lututnya.
"Apa yang kau pikirkan Jisoo, semalam dia hanya sedang mabuk. Saat dia sadar dia akan ingat bahwa dia masih belum bisa menerimamu" batin Jisoo mengecam dirinya sendiri dengan berspekulasi.
Tak lama kemudian Jisoo pun beranjak dari tempatnya, lalu meninggalkam apartemen Lim.
Pagi itu Jisoo pulang dengan wajah lesu.
"lho, mana Irene?" tanya mama.
"Dia masih tidur tadi ma, aku pulang duluan" jawab Jisoo.
"Oh pulang sendiri?" tanya mama.
Jisoo mengangguk, "aku mandi dulu ma" ujar Jisoo lalu pergi ke kamarnya.
Mama menatap nanar Jisoo yang menuju ke kamar lalu geleng-geleng kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Melting || Jensoo ✔️
FanfictionJisoo~ cucu tertua dari keluarga terpandang serta wanita cantik tapi tidak terlalu pintar ini, selalu membuat malu mama nya di keluarga besar dengan percintaannya yang terus menerus gagal serta prestasinya yang pas-pasan. Di suatu ketika ia bertemu...