Dear Readers, Happy Reading 💕
Sore harinya, Jen pergi ke rumah sakit untuk melihat Jisoo. Di ruangannya sedang di jaga oleh mama.
"Selamat sore nyonya" sapa Jen.
Mama mengangguk, "Dia baru saja tidur, tunggulah" ujar mama meraih tasnya lalu meninggalkan Jen.
Jen melihat Jisoo sambil meraba dahinya. Tak ingin mengganggu tidur Jisoo, Jen pun beranjak ke sofa. Jen teringat ponselnya yang belum ia nyalakan setelah di charge.
Setelah ponselnya menyala, Jen terkejut dengan rentetan pesan yang masuk hingga buru-buru untuk men-silent. Setelah memeriksa ponselnya, Jen tersenyum tipis lantas menatap Jisoo yang masih terlelap di tempat tidurnya.
Ada perasaan iba melihat wanita itu terbaring di sana setelah membaca pesan-pesannya. Jen mendekat ke tempat tidur Jisoo.
"I'm sorry" bisiknya dan mengecup kening Jisoo.
.
.
.
."Rene?" gumam Krystal begitu melihat Irene yang berdiri di sebelah pintu unitnya.
Krystal melangkah ragu, namun sudah tak mungkin untuk menghindar karena Irene sudah melihatnya.
"Kau baru pulang?" tanya Irene berusaha tersenyum biasa namun tetaplah suasana berbeda itu tak bisa ditepis oleh keduanya.
"Kau pasti belum sarapan, aku membuatkanmu makanan" ujarnya menunjukkan box makanan di tangannya.
"Ehm masuklah " ajak Krystal merasa tak tega.
Sesampainya di dalam, Irene langsung menyiapkan makanan untuk Krystal, sementara Krystal mandi.
"Makanlah nanti dingin" ujar Irene seraya menarik tangan Krystal untuk mendekat ke sofa.
"Terima kasih" ucap Krystal lalu menyantap makanannya meski dengan sedikit canggung, terlebih Irene yang terus menatapnya selama ia makan.
Setelah Krystal makan, mulailah kecanggungan yang sebenarnya. Hening di antara mereka yang sibuk memikirkan kalimat apa untuk memulai.
"Ehm, kapan kau kembali ke Seoul?" tanya Krystal membuka pembicaraan.
"Kemarin sore"
"Ooh.. Kontraknya?"
"Sudah berakhir"
"Ooh"
Hening...........
"Kenapa kau pergi, Krys?" ujar Irene keheningan melanda, membuat Krystal menoleh padanya.
Merasa tak tega melihat mata Irene yang telah berkaca-kaca, Krystal mengalihkan tatapannya lurus ke depan.
"Hubungan ini tidak akan berhasil Rene" ujar Krystal.
"Bagaimana kau tahu? Sementara kita sedang baik-baik saja menjalaninya? Apa aku punya salah? Katakan Krys, bukannya meninggalkan aku seperti itu"
Krystal mengerjapkan matanya pelan.
"Kau terlalu sempurna untuk memilihku Rene, aku rasa aku tidak bisa membiarkanmu meninggalkan kehidupanmu yang nyaman jika nanti kau menghadapi pilihan. Karena itu, sebelum semuanya terlalu jauh~ mari kita akhiri sampai di sini" ujar Krystal."Aku memilihmu sejak awal, bagaimana bisa kau berkata seperti itu pada orang yang mencintaimu dengan tulus? Saat aku jatuh cinta padamu, aku hanya memikirkanmu Krys. Apa yang lain begitu penting bagimu hingga kau harus seperti ini dan menyakitiku? Apa aku tak ada artinya untukmu selama ini?"
Krysta terdiam.
"Lihat aku Krys, benarkah semudah itu melupakanku?"
Krystal menatap Irene dengan ragu, "tolong biarkan aku pergi" ujarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Melting || Jensoo ✔️
FanficJisoo~ cucu tertua dari keluarga terpandang serta wanita cantik tapi tidak terlalu pintar ini, selalu membuat malu mama nya di keluarga besar dengan percintaannya yang terus menerus gagal serta prestasinya yang pas-pasan. Di suatu ketika ia bertemu...