Dear Readers, Happy Reading 💕
Hari-hari berlalu, 5 minggu berturut-turut Jisoo tidak pernah absen mengantarkan makan siang Jen di hari kerja, pada jam yang sama setiap harinya.
Meski tak selalu bertemu Jen saat dia ke sana, namun makanan itu pastilah sampai pada Jen. Ia akan mengambil box kosong bekas hari sebelumnya lalu besoknya kembali lagi mengantarkan box berisi makanan. Begitu setiap harinya.
Jisoo kembali mengobrol ringan dengan Rose di cafe menjelang siang itu. Mereka baru pulang dari lokasi pemotretan.
"Jadi, bagaimana sejauh ini malaikat berseragam tim penyelamatmu itu? Ada kemajuan?" tanya Rose.
Jisoo memanyunkan bibirnya lalu menggeleng, "Masih seperti biasa, tapi aku senang dia tidak menolak makananku" ujar Jisoo.
"Bagus. Caramu sudah benar" puji Rose.
"Maksudmu?" tanya Jisoo.
"Ya... Begitulah cara mendekati pria cuek, kau harus banyak bersabar dan terus memberikan perhatian" ujar Rose.
Jisoo manggut-manggut.
"Tapi ingat, jangan over. Dan tetap jadi dirimu sendiri, hum?" Rose menasehati.
Jisoo mengangguk, "Aku tidak akan menyerah padanya" ujarnya.
.
.
.
.Pukul 12.10 pm.
Krriiiiing....!!!! Alarm di kantor tim penyelamat berbunyi, lalu tim yang ditugaskan pun siap berangkat.
"kasus apa?" tanya Jen pada salah satu rekannya yang mendapat misi.
"Kecelakaan, ada yang terjebak di mobil di depan pom bensin" ujar pria itu.
"Di mana?" tanya Jen.
"Di dekat sini. Jalan Candy" jawab pria itu.
"Ooh" ujar Jen.
Jen berbalik dan melihat ke jam dinding.
"12.15" batinnya.
Lalu ia tersentak, dan berlari keluar kantor dengan wajah tegang. Setelah di depan kantor Jen menyapu pekarangan kantor yang luas itu dengan pandangannya seolah sedang mencari sesuatu lalu kembali ke dalam kantor dan meraih walkie talkie nya.
"Tim 2 melapor!"
"Tim 2 di sini" jawab salah satu rekan Jen.
"Apa korbannya wanita?" tanya Jen.
"Iya"
"apa ada identitasnya di sana?" tanya Jen.
"kami belum menemukannya"
"Bagaimana ciri-cirinya? Apa tubuhnya kecil dan agak pendek?" tanya Jen.
"Kami kurang yakin"
Jen tampak frustasi, "Apa yang dikemudikannya?" tanya Jen.
"Mini cooper" jawab rekan Jen.
Jen mendesah lalu meletakkan walkie talkie nya, informasi dari rekannya agaknya tidak membuatnya lega begitu saja dan Jen berniat untuk menyusul ke lokasi.
Saat Jen akan bergegas ke arah pintu.
"Jen" panggil seorang wanita yang berdiri di sana yang sontak membuat langkah Jen terhenti.
Jen menghela nafas lega. Wanita yang baru saja ia khawatirkan ada di depannya dengan selamat tanpa kekurangan apapun.
Ya, Jen berpikir korban kecelakaan itu adalah Jisoo mengingat saat itu adalah jam-jam di mana Jisoo akan melewati jalan di mana kecelakaan itu terjadi untuk mengantar makan siangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Melting || Jensoo ✔️
FanfictionJisoo~ cucu tertua dari keluarga terpandang serta wanita cantik tapi tidak terlalu pintar ini, selalu membuat malu mama nya di keluarga besar dengan percintaannya yang terus menerus gagal serta prestasinya yang pas-pasan. Di suatu ketika ia bertemu...