Dear Readers, Happy Reading 💕
Keesokan harinya.
"Pergilah ke London dan lanjutkan S2-mu" ujar mama tiba-tiba menghentikan Jisoo yang sedang sarapan.
Papa terdiam, Jisoo pun sejenak terdiam, "Mama boleh memaksaku untuk bekerja sehari 24 jam tanpa istirahat tapi jangan suruh aku belajar"
"Setidaknya kau harus pintar untuk-"
"aku benci menjadi orang pintar, orang pintar akan cepat mati, dan aku tidak ingin mati!" ujar Jisoo ketus memotong kalimat mama lalu meletakkan sendok garpunya dan meninggalkan meja makan~ serta kedua paruh baya itu dalam keheningan.
.
.
.
."Halo" Jen menjawab telpon.
"Jen" ujar seorang wanita yang ia kenal.
"Ada apa?" tanya Jen datar.
"Aku, aku ingin menanyakan tentang tawaranku waktu itu. Karena kau masih belum datang" ujar wanita yang tak lain adalah Suzy, sang mantan.
Jen terdiam sejenak, "kapan?" tanya Jen.
"Besok, aku akan berada ditempat biasa jam 4 sore" ujar Suzy antusias.
"Baiklah" jawab Jen.
Setelah menjawab telpon Suzy.
"Jen, Ada pacarmu di depan" ujar salah satu rekan kerja Jen.
Jen mengangguk, merasa sedikit heran karena Jisoo datang pagi sekali ke kantornya tidak seperti biasa. Jen pergi ke depan namun tidak menemukan Jisoo, ia menelpon Jisoo dan akhirnya pergi ke parkiran karena wanita itu memberitahu bahwa ia berada di sana.
"Tumben pagi-pagi ke sini, ada apa?" tanya Jen.
"Aku tidak ingin bekerja hari ini" ujar Jisoo.
"Apa terjadi sesuatu?" tanya Jen.
"Mama menyuruhku melanjutkan S2 di London" ujar Jisoo.
Jen terdiam, "dan kau jawab apa?" tanyanya.
"Tentu saja aku jawab tidak" ujar Jisoo.
"Hmm boleh aku tanya?" ujar Jen.
"Hum?"
"Kenapa kau tidak suka belajar?" tanya Jen.
"Hanya tidak suka, aku tidak bagus dalam belajar" jawab Jisoo.
"Hmm begitu ya" Jen bergumam.
"Moodku tidak bagus hari ini. Bisa kah kau menemaniku?" tanya Jisoo.
"Ehmm" Jen kembali bergumam seperti berpikir.
"Ahh apa yang kupikirkan, kau kan harus bekerja" ujar Jisoo memotong. Jen terdiam tak berkutik.
"Masuklah, aku akan pergi" ujar Jisoo kemudian.
Jen pun keluar dari mobil Jisoo lalu pergi ke pintu kemudi.
"Tunggu sebentar, jangan pergi dulu" pinta Jen lalu pergi ke kantor.
5 menit kemudian Jen muncul dan menghampiri Jisoo.
"Pindahlah, biar aku yang mengemudi" ujarnya.
"Kau tidak kerja?" tanya Jisoo.
Jen tersenyum, "Ini masalah kecil" ujarnya.
Jisoo pun pindah ke sebelah. "Bagaimana bisa?" tanya Jisoo penasaran.
"Saatnya seseorang berkorban" ujar Jen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Melting || Jensoo ✔️
FanficJisoo~ cucu tertua dari keluarga terpandang serta wanita cantik tapi tidak terlalu pintar ini, selalu membuat malu mama nya di keluarga besar dengan percintaannya yang terus menerus gagal serta prestasinya yang pas-pasan. Di suatu ketika ia bertemu...