Dear Readers, Happy Reading 💕
3 hari berlalu, Jisoo dirundung resah gelisah. Belum ada kabar apapun dari Jen, bahkan Krystal yang pergi ke rumah Jaemin pun tak berkabar hingga detik ini.
"Menurut detektif Moon mobil yang terekam pada cctv depan rumah itu mobil sewaan. Sayangnya, tidak ada data penyewanya, mereka bertemu di luar untuk pengambilan mobil. Menurut pemilik mobil, penyewa membayar 3 kali lipat dari harga sewa" ujar papa pada Jisoo.
"Papa akan terus berusaha mengerahkan orang-orang untuk mencari tahu, tenang lah.. Papa yakin Jen baik-baik saja di luar sana" ujar Papa menenangkan Jisoo.
Saat papa dan mama menuruni tangga dari kamar Jisoo, "Rene?" gumam mama melihat Irene yang baru datang.
Papa pun ikut mengarahkan tatapan pada Irene.
"om, tante~ maaf aku tahu kalian tidak ingin melihatku, tapi aku perlu bicara dengan kakak" ujar Irene.
Papa dan mama saling menatap, "Naiklah ke atas, dia di kamar" ujar mama.
"Terima kasih" ujar Irene lalu pergi ke kamar Jisoo.
"Kak" panggil Irene.
Jisoo menoleh pada sumber suara, "Rene??" ujar Jisoo lalu beranjak, ada perasaan antusias bahwa ia akan mendapat kabar setidaknya dari Krystal melalui Irene.
"Rene, apa ada kabar dari Krystal?" tanya Jisoo.
"Maksud kakak? Aku ke sini malah ingin menanyakan keberadaan kak Jen karena Krystal tidak ada kabar sudah 3 hari" jawab Irene.
Jisoo terduduk lesu.
"ada apa sebenarnya kak? Kenapa mereka menghilang?" tanya Irene.
Jisoo pun berkaca-kaca, "3 hari yang lalu Jen ditikam dan dibawa oleh dua orang pria di depan rumah"
"Hah? Maksud kakak diculik??"
Jisoo mengangguk, "aku menghubungi Jaemin tapi nomornya tidak aktif, lalu aku menghubungi Krystal dan menjelaskan keadaannya, dia bilang dia akan menghubungi Jaemin ke rumahnya, tapi setelah itu Krystal pun tidak memberi kabar sampai saat ini" jelas Jisoo.
Irene tampak syok mendengar cerita Jisoo.
"Aku ingin memeriksa langsung ke sana tapi papa melarangku, kata papa tidak aman ke sana saat ini. Aku bahkan tidak tahu bagaimana menghubungi mami Jen karena kami bahkan tidak saling mengenal" ujar Jisoo.
"Maafkan aku karena melibatkan Krystal dalam masalah ini" ujar Jisoo.
Irene menggeleng dengan mata yang basah, "jika ini tentang kak Jen aku tahu Krystal pasti akan melakukan apapun, ini bukan karena kakak" ujarnya.
Mama yang mendengar obrolan Jisoo dan Irene pun masuk ke kamar Jisoo.
"Jadi mereka saling mengenal satu sama lain? Jen dan..."
"Krystal" jawab Irene lalu mengangguk.
"mereka bekerja di tempat yang sama, mereka sudah seperti saudara kandung" jelas Irene.
Mama pun manggut-manggut, "Kemana kau beberapa hari ini?" tanya mama pada Irene.
"Aku di tempat Krystal" jawab Irene.
"Hahhh Lihatlah dirimu, kau bahkan sangat menyedihkan" ujar mama merapikan rambut Irene.
Irene tersenyum getir.
"Tinggallah di sini, melihat apa yang terjadi pada Krystal mungkin saja tempat itu pun tidak aman" ujar mama.
"Kamar depan sedang dibersihkan untukmu, kalian turunlah untuk makan siang" ujar mama hendak meninggalkan kamar Jisoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Melting || Jensoo ✔️
FanficJisoo~ cucu tertua dari keluarga terpandang serta wanita cantik tapi tidak terlalu pintar ini, selalu membuat malu mama nya di keluarga besar dengan percintaannya yang terus menerus gagal serta prestasinya yang pas-pasan. Di suatu ketika ia bertemu...