Dear Readers, Happy Reading 💕
Keesokan harinya, pukul 12.10 pm.
"Selamat siang" sapa Jisoo pada security.
"Hei Nona Jisoo, siang" jawabnya.
"Apa Jen ada?" tanya Jisoo.
"Ooh.. Mereka sedang ada misi sebentar lagi kembali. Mungkin sedang di jalan sekarang" ujar security.
"Oh baiklah. Boleh aku titip makan siang untuknya?" tanya Jisoo.
"Tentu saja. Nanti saya berikan" ujar security ramah.
"Terima kasih tuan....?"
"Bobby" jawab security menyebutkan namanya.
"Terima kasih tuan Bobby" ujar Jisoo.
"Sama-sama nona"
"Panggil nama saja tuan" pinta Jisoo.
"Baiklah Jisoo"
"Kalau begitu jangan panggil tuan, panggil kak Bobby saja. Biar sedikit lebih muda kedengarannya" ujar security itu lalu terkekeh ringan bersama Jisoo.
Setelah menitipkan makanan pada Bobby, Jisoo kembali ke tempat kerja.
Diperjalanan, Jisoo teringat jadwal pemotretannya yang belum dikabarkan oleh Rose.
"Hallo, kau di mana?" tanya Jisoo.
"Sedang di jalan dari makan siang, ada apa?" tanya Rose.
"Jadwal pemotretan" ujar Jisoo.
"Ooh Iya sorry, Aku lupa. Aku melupakan banyak hal hari ini" ujar Rose menggerutu pada dirinya sendiri.
"Nanti di kantor aku kabari ya. Aku mau menepi dulu" ujar Rose.
"Baiklah" jawab Jisoo dan mematikan telpon.
.
.
.
."Tolong berhenti di sini saja, aku mau ke ATM" ujar Lim meminta rekannya menghentikan mobil tim penyelamat itu.
Mereka sedang dalam perjalanan kembali ke kantor. "Bagaimana kau ke kantor nanti?" tanya Krystal.
"Gampang" jawab Lim.
Begitu turun dari mobil Lim langsung merasakan kulitnya tersengat panas matahari siang itu. Lim melihat ke depan.
"Berada dalam ATM box pasti akan menyegarkan" pikirnya lalu setengah berlari kesana.
Beberapa langkah menjelang ATM box, tiba-tiba dari arah lain seseorang menabraknya hingga ia dan orang itu terjatuh ke dalam box.
"Aawh!!!" pekik Lim dan orang itu bersamaan.
Kepala Lim terbentur di dinding box ATM ditambah kepala orang itu terbentur di tulang pipinya. Tunggu, ternyata orang itu adalah seorang wanita.
Plak!
"Haiissh.. Apa-apaan kau?" ujar Lim yang menerima pukulan tambahan dari wanita itu.
Wanita itu mengangkat wajahnya menatap Lim. Membuat Lim tercengang, karena wanita itu menangis dengan darah segar mengucur dari kedua lubang hidungnya.
"Hiks... Hiks... Sakit" gumamnya lalu menangis tersedu-sedu membuat Lim tidak bisa menahan geli dan menertawakan wanita itu.
"Siapa suruh curang, jelas-jelas aku yang lebih dulu masuk" ujar Lim.
Wanita itu memukul-mukul Lim yang masih di bawahnya.
"Ha ha.. Maaf.. Maaf" ujar Lim masih terkekeh lalu bangun dan menyodorkan sapu tangannya pada wanita itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/246705341-288-k885088.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Melting || Jensoo ✔️
FanficJisoo~ cucu tertua dari keluarga terpandang serta wanita cantik tapi tidak terlalu pintar ini, selalu membuat malu mama nya di keluarga besar dengan percintaannya yang terus menerus gagal serta prestasinya yang pas-pasan. Di suatu ketika ia bertemu...