Dear Readers, Happy Reading 💕
Hari ini adalah hari terakhir Seulgi di Seoul, ia akan kembali China.
"Ada yang ingin kukatakan padamu, Rick" ujar Seulgi.
"Ada apa Seul?" tanya Jen.
Kemudian mereka terlibat pembicaraan yang sangat serius di sofa depan tv.
"Kau yakin?" tanya Jen.
"Aku sudah memastikannya kemarin, mereka hanya pernah terlibat kontrak kerja sekali, tidak lebih dari itu" jawab Seulgi.
Jen tertegun dan Seulgi menghela nafas, "Aku benar-benar tidak menyangka akan seperti ini kejadiannya" ujar Seulgi.
Jen pun beranjak.
"Kau mau ke mana?" tanya Seulgi namun tak digubris Jen.
.
.
.
.Jen berada di depan rumah Jisoo, lalu menekan nomor Jisoo.
"Hallo sayang" jawab Jisoo di seberang telpon.
"Apa kau di rumah?"
"Iya, ada apa?"
"Aku di luar"
"Benarkah?"
"Hum, aku ingin melihatmu, bisa keluar sebentar?" tanya Jen.
"Aku turun sekarang" jawab Jisoo.
Tak lama kemudian Jisoo muncul dan memeluk leher Jen dengan posesif, wajah mereka menyatu, merasakan hangat nafas keduanya.
"Kau merindukanku?" tanya Jisoo.
Jen mengangguk, "Rindu, sampai sakit rasanya" ujar Jen.
"Apa semuanya baik-baik saja?" Jisoo menangkup wajah Jen.
Jen mengangguk, "Sekarang sudah membaik, hanya saja rasanya tidak ingin berpisah denganmu malam ini" ujar Jen.
"Apa terjadi sesuatu?" tanya Jisoo sedikit khawatir.
Jen menggeleng, "Jisoo, aku mencintaimu" ujar Jen yang membuat Jisoo mengerjapkan matanya beberapa kali.
Ini adalah pertama kali Jen mengungkapkan cinta padanya. Jisoo masih terpukau.
"Kau tidak percaya?" tanya Jen.
"Aku mencintaimu, Jisoo"
senyum Jisoo mengembang, "Aku pikir aku salah dengar" balas Jisoo.
Jen mendekatkan bibirnya ke bibir Jisoo, merekapun berciuman.
"Aku mencintaimu" ujar Jen.
"Senang sekali mendengarnya" jawab Jisoo.
"Aku pikir hari seperti ini tidak akan pernah ada" tambahnya.
"Hari seperti ini?" tanya Jen.
"Hari di mana kau akan menyatakan cinta padaku" jawab Jisoo.
"Satu hal lagi" ujar Jen.
"Jika aku mengatakan cinta, itu artinya aku tidak akan pernah melepaskanmu" ujarnya.
"Jika benar begitu, maka beruntunglah aku. Kau bilang kau mencintaiku? Maka aku lebih mencintaimu" ujar Jisoo.
Setelah beberapa saat bersama, Jen pun pulang ke rumahnya. Karena malam itu Jen akan mengantar Seulgi ke bandara.
"Kau baik-baik saja?" tanya Seulgi.
Jen mengangguk.
"Maaf, ini semua karena ku. Sudah begini keadaannya aku malah harus pergi dan membiarkanmu menghadapinya sendirian" ujar Seulgi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Melting || Jensoo ✔️
Fiksi PenggemarJisoo~ cucu tertua dari keluarga terpandang serta wanita cantik tapi tidak terlalu pintar ini, selalu membuat malu mama nya di keluarga besar dengan percintaannya yang terus menerus gagal serta prestasinya yang pas-pasan. Di suatu ketika ia bertemu...