Dear Readers, Happy Reading 💕
Keesokan harinya.
"Aku akan ke Hanoi" ujar Krystal.
Jen menoleh ke Krystal tanpa langsung menanggapi.
"Ada passport?" ujar Lim yang tiba-tiba muncul yang ternyata mendengar kalimat Krystal.
Krystal menggeleng.
"besok aku temani buat passport" ujar Lim.
Krystal mengangguk lalu melirik Jen menunggu pendapat pria yang sudah seperti kakak baginya itu.
Jen pun akhirnya mengangguk, "pergilah" kata Jen.
Krystal mengangguk antusias.
"tapi kau harus janji, sepulang dari sana kau harus kembali fokus bekerja, hum?"
"Iya, janji" jawab Krystal.
.
.
.
.Beberapa hari kemudian.
"Beberapa petunjuk masih belum mengantarkan kita pada sesuatu yang berarti, aku mulai ragu Jen~ yang kita lakukan ini hanya sia-sia" ujar Sunmi di sebuah cafe.
"Belum saatnya menyerah, dan mengambil kesimpulan. Kita tidak pernah tahu sebelum ada jawaban yang jelas di depan kita" ujar Jen lantas menyentuh bahu Sunmi.
"Istirahat lah dulu. Jangan terburu-buru"
Sunmi pun mengangguk pelan. Tak lama kemudian ponsel Jen berdering.
"Hallo?"
"Kak, aku sudah sampai" ujar Krystal di balik telepon.
"Ooh syukurlah, penerbangannya lancar?" tanya Jen.
"Iya lancar. Sudah ya kak, Irene sudah datang menjemput" ujarnya.
"Ok"
"Siapa?" tanya Sunmi setelah Jen mematikan panggilan.
"Adik" jawab Jen.
"Oh. Aku harus kembali ke kantor, kau masih mau di sini?" tanya Sunmi.
"Duluan saja"
"baiklah" Sunmi pun meninggalkan cafe.
.
.
.
.Sementara itu di Hanoi.
"Sayaaang...!!!" panggil Irene dari jauh begitu melihat Krystal.
Irene langsung memeluk Krystal, lantas menciumi wajahnya.
"Miss you so much" ujarnya manja.
Krystal tersenyum tipis, "Masak sih? hemm aku agak lelah, bisakah kita pergi sekarang?" ajak Krystal.
"Oh iya. Maaf aku sampai lupa, ayo" ajak Irene menarik tangan Krystal.
"Kenapa mendadak mengabari mau ke sini?" tanya Irene yang menyandar manja di bahu Krystal di dalam taksi.
"Tidak apa-apa. Apa aku mengganggu?" tanya Krystal.
"Bukan begitu. Kalau bilang jauh hari kan aku bisa mengatur jadwal jadi kita banyak waktu untuk jalan-jalan" ujar Irene.
Krystal manggut-manggut, "tidak apa-apa. Aku juga tidak ingin mengganggu pekerjaanmu"
Irene merengut, "Tidak rindu padaku?" ujarnya mendongakkan wajahnya ke Krystal.
"Rindu" jawab Krystal.
"Lalu?"
"Lalu apa? Bukankah aku di sini sekarang?" ujar Krystal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Melting || Jensoo ✔️
FanficJisoo~ cucu tertua dari keluarga terpandang serta wanita cantik tapi tidak terlalu pintar ini, selalu membuat malu mama nya di keluarga besar dengan percintaannya yang terus menerus gagal serta prestasinya yang pas-pasan. Di suatu ketika ia bertemu...