Dear Readers, Happy Reading 💕
Keesokan harinya.
"Kak, aku berangkat" ujar Jaemin membangunkan Jen yang masih tidur di sofa.
"Emhh.. Iya" jawab Jen dengan suara beratnya sehabis tidur.
Jen berniat untuk memejamkan kembali matanya namun tiba-tiba ia teringat sesuatu hingga matanya terbelalak. Jen bangun dan duduk menatap ke arah kamarnya.
Ia ingat bahwa semalam ia membawa Jisoo pulang dan tidur di kamarnya. Cukup lama Jen mempertimbangkan hingga akhirnya dia melangkah ke pintu kamar dan mengetuknya.
Beberapa kali ketukan tidak ada jawaban. Saat Jen berbalik, Jisoo membuka pintu kamar.
"Jen?" ujarnya terkejut lalu melihat ke sekitarnya dengan waspada.
"Kau mabuk berat semalam dan kebetulan aku melihatmu" jelas Jen yang tentu saja berbohong.
"Aku ingin mengantarmu tapi aku lupa rumahmu" kebohongan kedua.
"Ingin mengantarmu ke rumah Krystal, tapi dia pun sedang keluar dengan pacarnya" jelas Jen mengatakan yang sebenarnya kali ini.
Jisoo berdehem sambil memijit-mijit kepalanya.
"Kau pusing?" tanya Jen.
"Sedikit. Sebaiknya aku pulang sekarang, takut terlambat kerja" ujar Jisoo.
Jen mengangguk dan mengantar Jisoo ke pintu.
"Terima kasih atas bantuanmu" ujar Jisoo sebelum pergi.
Jen hanya mengangguk singkat dan menatap punggung Jisoo yang menjauh.
Sesampainya di mobil, Jisoo tersenyum cerah, seakan rasa pusing tak mempengaruhi moodnya pagi ini.
Ya, pagi yang indah di mana saat ia bangun orang pertama yang ia lihat adalah Jen, malaikat hatinya.
Tok.. Tok...
Tiba-tiba ketukan jendela mobil mengejutkan Jisoo. Ia pun menurunkan kaca mobil.
"Pindah ke sebelah, biar aku antar" ujar orang itu yang tak lain adalah Jen.
"Perfect!" batin Jisoo.
Ia pun pindah ke bangku sebelah dengan senang hati. Setelah menatap punggung Jisoo yang menjauh Jen memutuskan untuk mengantarkan wanita itu mengingat ia mengeluh pusing sebelumnya.
"Kau tampak kurang sehat. Kenapa malah mabuk-mabukan" Jen membuka pembicaraan.
"Oh itu. Mm... Aku pikir akan merasa lebih baik" jawab Jisoo.
Jen melirik sekilas Jisoo yang mengatakan itu, "Kenapa?"
"Hari yang buruk. Terlambat ke kantor. Dapat SP 1, tidak bisa memasak untukmu" ujar Jisoo.
"Apa yang terakhir juga?" tanya Jen.
"Ya"
"Kenapa? Bukannya pekerjaanmu malah berkurang?"
"Jika tidak memasak untukmu, aku tidak bisa melihatmu" seru Jisoo jujur.
Jen terdiam sambil terus menatap jalan.
"Kau bekerja di SeoBum sebagai apa?" tanya Jen.
"Staff biasa di bagian manajemen"
"Apa nyonya Yeji mamamu?" tanya Jen memastikan dugaannya.
"Bagaimana kau tahu?" kaget Jisoo.
"Hanya kebetulan" jawab Jen.
"Kenapa tidak cuti dulu? Kau tampak kurang sehat" saran Jen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Melting || Jensoo ✔️
FanfictionJisoo~ cucu tertua dari keluarga terpandang serta wanita cantik tapi tidak terlalu pintar ini, selalu membuat malu mama nya di keluarga besar dengan percintaannya yang terus menerus gagal serta prestasinya yang pas-pasan. Di suatu ketika ia bertemu...