Mute Villainess

Part 2 | Cecilia's Story

Tak banyak yang tahu tentang Cecilia. Bagi mereka, Cecil mungkin gadis bar-bar yang menyebalkan. Selalu bertindak sombong dan menjengkelkan.

Sikap tak tahu malunya membuat sebagian besar orang yang mengenal Cecil enggan berdekatan dengannya.

Setelah mendapat penolakan dari seorang lelaki tampan bernama Aldy, tak serta membuatnya menyerah sampai di sana.

Semakin Aldy menolaknya, ia semakin gencar untuk mendekati lelaki itu. Tak jarang ia membuat beberapa trik untuk menarik perhatiannya. Namun naas, hal itu malah membuat Aldy bertambah jijik akan sikapnya yang kekanak-kanakan.

Cecil tak pernah menyerah akan cintanya pada Aldy. Baginya, Aldy adalah mataharinya. Tempatnya merasakan hangat dan dapat membuatnya kembali hidup.

Tapi bagi Aldy, Cecil hanyalah satu dari banyaknya gadis yang bertingkah menjijikan. Cecil tak berarti bagi Aldy. Bahkan tanpa Cecil, Aldy akan selalu bersinar dengan sendirinya.

Cecil tau semua itu, tapi ia tak pernah menyerah. Cecil juga tau jika Aldy, dia memiliki seorang kekasih jauh sebelum Cecil mengenal Aldy.

Kekasih masa kecil Aldy datang untuk menepati janji manis mereka saat mereka tinggal di Jepang.

Ya, Aldy pernah tinggal di Jepang bersama orang tuanya hingga usianya 10 tahun. Di sana, ia menemukan tambatan hatinya, gadis yang ia sayang, Tata Maheswari.

Seorang gadis cantik keturunan Jepang yang memiliki orang tua kaya pengobsesi segala hal tentang Indonesia.

Nama Tata diberikan karena obsesi kedua orang tuanya. Sampai Tata memasuki usia 15 tahun, mereka terbang ke Indonesia untuk memenuhi harapan kedua orang tuanya yang sangat menginginkan tinggal di negara kepulauan itu.

Mereka tinggal di pusat kota, di sana ia bertemu kembali dengan kekasih masa kecilnya yang sangat ia rindukan.

Cinta kasih masa lalu kembali hadir dan membuat kenangan manis mereka bertambah.

Mereka bahagia bertemu kembali. Hati yang jauh karena jarak, kini kembali bersatu dalam satu kota, satu sekolah dan satu lingkup perumahan.

Namun sayang, perjalanan cinta mereka tidak semudah itu. Di kota itu, ada seorang gadis malang yang mengharapkan kebahagiaan namun masih kembali dalam duka yang tak berujung.

Cecil, gadis itu membuat perjalan kisah cinta Aldy dan Tata tak berjalan mulus. Cecil benci Tata, begitupun sebaliknya.

Berbeda dengan Tata yang melakukan semua dengan perlahan-lahan, Cecil memiliki tempramen yang buruk.

Cecil melakukan semua penindasan secara terbuka. Bukan hanya Tata yang menjadi korban, bahkan hampir semua gadis yang terlihat memiliki hubungan dengan Aldy akan menjadi korbannya.

Cecil bukan gadis manis yang mudah patuh saat diberi peringatan, Cecil bukan gadis lemah yang mengadu saat ia di tindas balik oleh lawannya. Cecil juga bukan gadis yang memiliki keluarga yang menyayanginya. Cecil, gadis itu sebenarnya kesepian.

Cecil hanya butuh perhatian orang-orang di sekitarnya, namun sayang, mereka tidak pernah mengenal Cecil dan memahami apa yang dirasakannya.

Cecil yang malang harus menerima tatapan takut dan benci dari sebagian orang yang mengenalnya.

Selama 16 tahun hidupnya, ia hanya mendapat gelar 'antagonis' dari orang-orang disekitarnya.

Cecil ingin mengadu, tapi kepada siapa ia harus mengeluarkan keluh kesahnya?

Cecil ingin bahagia, tapi bahkan Aldy tidak mau mengurusi dirinya. Saat pertama kali Cecil di tolong oleh Aldy, ia pikir Aldy adalah satu-satunya orang yang dapat mengeluarkannya dari jurang kehampaan. Tapi, itu hanya angannya saja.