'Aku akan melindungi mu, bahkan meski aku harus menjadi bayanganmu. '
♡♡♡
"CECIL! "
Cabel berlari menuju ke arah dimana Cecil tergeletak tak berdaya. Beberapa siswa-siswi yang tengah berjalan menuju kantin menghentikan langkahnya dan memusatkan fokusnya pada Cabel dan Cecil di lapangan.
"Cecil! "
Sekali lagi Cabel memanggilnya dengan khawatir. Disebelahnya, Astha memandang tanpa minat pemandangan didepannya. Sebelah tangannya ia gunakan untuk membenarkan letak kacamata yang sedikit turun dari hidung mancungnya.
"Kak! Tolong bantu aku bawa Cecil ke UKS! "
Cabel berkata tanpa sopan. Membuat Astha mengangkat sebelah alisnya dengan tatapan mengejek. "Bukankah kamu lebih kuat dari pada aku? "
Cabel menggeram. "Tidak! Kamu yang lebih kuat! Aku tak bisa dibandingkan denganmu! "
Astha tersenyum sinis sebelum mulai maju dan mengangkat tubuh Cecil untuk dibawa ke UKS.
Sepanjang jalan, banyak yang membicarakan mereka. Mengenai alasan Cecil pingsan yang dianggap hanya tipuan belaka. Dan sosok Cabel yang menurut mereka sok centil dengan mendekati mantan ketua OSIS di sekolahnya.
Semua gosip itu menyebar dengan cepat hingga ke telinga Tata. Gadis itu termenung ditempatnya, tak menyangka jika gadis itu akan mendapat hukuman dan pingsan. Aldy yang melihat ekspresi Tata, dibuat khawatir akan keadaan cinta pertamanya itu.
"Tata, ada apa? " Aldy bertanya lembut, tangan kanannya ia gunakan untuk mengelus lembut puncak kepala Tata dengan sayang.
Tata tersentak dan menatap Aldy tepat di matanya. Memberikan senyum lembut, ia mengungkapkan kekhawatirannya, "Aldy, apa... Apa Cecil dihukum karena aku? "
"Tidak. Itu tidak ada hubungannya dengan kamu. Jangan khawatir ya? "
"Aku, aku tak bisa untuk tidak khawatir. Bagaimanapun, aku takut jika semua itu karena ulahku. Bisa saja Cecil dihukum karena masalah tadi. "
"Itu pantas untuknya, Tata. Dia membuatmu kesakitan. "
Tata menggeleng lemah. "Bukan. Aku sudah memberitahumu jika itu bukan salah dia. Aku yang tak sengaja menginjak tali sepatuku hingga membuat ku jatuh tepat di sampingnya. "
"Kamu terlalu baik untuk menutupi kesalahan orang. Pantas aku merasa nyaman berada didekatmu. "
Tata bersemu merah mendengar ucapan Aldy. "Jangan menggodaku. Ayo! Aku ingin menjenguk Cecil. Meski kamu bilang itu bukan salahku, aku tetap merasa bersalah. "
Aldy menghela napas sebelum menarik sudut bibirnya membentuk senyuman indah yang hanya ia tujukan untuk gadis manis didepannya.
"Ayo. "
...
"Kamu tahu ini tidak gratis. Aku akan menagihnya suatu saat. "
Astha berjalan meninggalkan Cabel setelah mengucapkan itu. Membuat Cabel menyesal sudah meminta bantuan pada lelaki itu. Lelaki yang menjadi ancaman besarnya.
Begitu mencapai pintu UKS, Astha berpapasan dengan Aldy dan Tata. Kedua orang itu memandang Astha dengan raut ingin tahu. Tapi diabaikan begitu saja oleh Astha. Ia bergegas pergi untuk memberi laporan pada kesiswaan.
Setelah kepergian Astha, Aldy dan Tata membuka pintu UKS dan memasuki ruangan bercat putih dengan beberapa brankar di dalamnya.
Cabel duduk di samping Thana dengan mengurut pelan pelipis Thana menggunakan minyak kayu putih.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mute Villainess
FantasiaR16+ Dulu, kupikir selama aku diam semua akan baik-baik saja. Kini aku sadar, bahkan dalam sunyi, tak ada tempat bagiku untuk bersembunyi. Dia mampu mengetahui keberadaan ku, bahkan di tempat paling sunyi, dengan bibir tertutup rapat. ➹➷ "Padahal a...