Last Part | Akhir segalanya

9.2K 1.2K 56
                                        

Semua berlalu tanpa Thana sadari. Awal yang ia kira tak akan pernah bisa menjadi setenang ini, kini telah menjadi akhir yang damai.

Semua rasa yang telah mati kembali bangkit seiring kehangatan yang ia rasakan. Keluarga, lelaki yang selalu menemaninya, sahabat yang ia dapatkan, dan orang-orang yang tak lagi ia pedulikan.

Semua semakin terasa nyata bagai ilusi. Tata, gadis itu memilih pindah sekolah setelah mengucapkan maaf dan menceritakan gangguan kepribadian yang ia alami. Bersama Aldy, Thana berharap mereka mampu meraih kebahagiaannya sendiri. Sebagaimana ia yang telah bahagia dengan hidupnya.

Cinta telah ia temui kembali, semua rasa yang mati telah pulih kembali.

Hari-hari yang dijalani terasa damai tanpa emosi berlebih. Sekolah, bermain, jalan-jalan, dan merasakan kehangatan keluarga. Tak ada lagi rasa sesal yang melilit jiwa.

Tak ada lagi rasa khawatir saat mendengar jika pria itu, ayah dari Chaffinch, ditemukan mati bunuh diri di rumahnya.

Berita kematiannya menggegerkan warga negara ini. Dimana sebuah rahasia yang tersimpan rapat memunculkan kembali wujudnya. Membuat nama seseorang yang telah tiada ternoda dengan noda yang pekat.

Chaffinch, pria itu menjadi salah satu dalang dibalik terbongkarnya kejahatan yang disembunyikan oleh Gerald, ayah kandung Chaffinch.

Perusahaan yang diakuisisi Chaffinch tengah diupayakan dengan baik dibawah naungan pria itu. Keluarga dari paman dan bibinya yang serakah perlahan akan menerima karmanya. Mereka tak menyangka jika hak waris akan jatuh pada sosok anak yang tak pernah diketahui keberadaannya. Cukup lucu saat Thana mengingat bagaimana raut wajah kedua manusia paruh baya itu saat pembagian ahli waris di laksanakan dua hari setelah kematian Gerald.

Kehidupan tenang Thana jalankan berkat Chaffinch yang menjaganya. Tak terasa, waktu berjalan dengan cepat. Hingga kini, acara kelulusan yang amat dinantikan oleh Thana juga Chaffinch.

Dengan kebaya merah muda, Thana tampil dengan anggun. Senyum tak henti ia keluarkan, sosok suram yang dikenal warga sekolah lenyap setahun yang lalu, saat ia kembali belajar bagaimana menghangatkan kembali hatinya.

"Cecil! Kamu selalu cantik mengenakan apapun. Andai kamu menjadi idol, aku akan menjadi fans pertamanya. "

Thana tertawa kecil menanggapi ucapan Cabel. Meski tahun berlalu, sifat Cabel tak berubah, kecuali hubungan gadis itu dengan kakak kelasnya, yang memiliki berbagai masalah yang cukup rumit. Ternyata tidak hanya dia, Cabel juga memiliki masa rumitnya sendiri.

Tapi berkat mereka yang selalu ada, semua masalah dapat dijalani tanpa harus merasa bingung. Cukup tanyakan, maka mereka tak akan segan membantu untuk mencarikan solusi. Tapi, Cabel sosok yang sulit terbuka. Gadis itu, masih menyimpan sebuah cerita untuk dirinya sendiri.

"Aku tahu. Tapi tak mungkin untukku menjadi idol, Kak Chaffinch tak akan mengizinkannya. "

Berkat dukungan dan cinta orang-orang terdekatnya, Thana mulai mencintai dirinya, mengakui kecantikannya, dan percaya diri dalam mengekspresikan emosinya.

Cabel berpikir sejenak, sebelum menjentikkan jari dengan semangat. "Aku tahu! Kak Chaffinch memang begitu. Selalu menempatkan mu dalam lingkar penglihatannya. Takut kau hilang dan ia akan galau. "

Thana tertawa mendengarnya. Galau...

Bahasa gaul zaman sekarang, yang telah banyak merevolusi beberapa kata untuk menjadi populer di kalangannya.

"Iya, dia lebih posesif dari kelihatannya. "

Thana tak menyangkal, ia menikmati di setiap tindakan posesif yang di berikan Chaffinch padanya. Baginya, sikap diam dan tatapan tajamnya cukup untuk membuat Thana yakin jika pria itu yang akan menjadi tempat terakhir kebahagiaannya.

Mute VillainessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang