Aldy memandang kepergian Cecil dengan bingung. Sikap gadis itu sangat aneh menurutnya.
"Ada apa dengannya? Tak biasanya ia pergi begitu saja setelah melihatmu. "
Aldy diam tak menggubris ucapan salah satu saingan cintanya, Cein.
Dibandingkan mereka, ia yang lebih merasakan kebingungan. Gadis yang setiap hari selalu menempel di dekatnya kini pergi begitu saja tanpa berucap setidaknya 20 kata?
Waw~ sungguh ajaib.
"Sudahlah. Sebaiknya kita pergi, jangan memikirkan lebih. "
Caden melangkah lebih dulu meninggalkan kantin setelah menyempatkan diri membeli minum di salah satu penjual.
Cein berjalan menyusul, tanpa kata ia membungkus tubuh lemah Tata dengan jaket yang di bawanya.
Aldy, ia masih termangu di tempat selama beberapa detik, sebelum melangkah meninggalkan kantin dengan wajah datar.
Tak ada yang tahu apa yang benar-benar dirasakan Aldy saat ini. Bahkan, dirinya sendiri tak dapat menjelaskan dengan pasti apa yang ia rasakan kini.
Melihat gadis yang terbiasa merecoki hidupnya dan bertingkah genit berubah menjadi lebih kalem, ia kebingungan sendiri.
2 bulan ia tak melihat gadis itu sejak kecelakaan itu terjadi, kini ia merasa aneh.
Saat mendengar gadis itu sudah mulai masuk sekolah lagi, awalnya Aldy merasa ketenangan harinya akan kembali kacau. Tapi berbeda dengan dugaannya, kini ia malah merasakan sesuatu yang berbeda.
Ia tak yakin apa ini, ia hanya merasa aneh. Ia tak berani memikirkan lebih jauh tentang rasa yang ia rasakan kini. Baginya, sudah cukup ia merasa terganggu dengan perasaan asing ini. Ia tak ingin memikirkannya.
"Aldy, nanti aku ke rumah kamu ya? "
Aldy tersadar dari lamunannya saat Tata yang berada dalam rengkuhan Cein menolehkan kepala kebelakang dan berbicara padanya.
Aldy mengangguk santai, tak merasa terganggu dengan permintaan Tata.
Sudah 2 minggu Tata tidak berkunjung ke rumahnya, ibunya merasa kangen dengan kehadiran gadis itu.
" Tapi nanti kamu tunggu aku sebentar ya? "
Aldy memasang wajah bingung dan bertanya, "kamu mau kemana dulu? "
"Mau ngasih formulir pendaftaran OSN. "
Aldy kini ingat, 2 hari yang lalu ada pemberitahuan tentang perekrutan anggota OSN untuk perwakilan sekolah ini.
Aldy tahu Tata cerdas, tapi kecerdasan yang ia punya kurang cukup untuk mengikuti olimpiade besar seperti OSN.
Aldy sudah pernah mengikuti OSN tahun lalu, dan persaingan di sana sangat ketat. Tidak seperti sekolah yang saingannya hanya itu-itu saja, saat OSN nanti, puluhan, bahkan ratusan siswa berprestasi akan bersaing untuk menjadi yang terbaik.
Dengan kecerdasan yang Tata miliki saat ini, bahkan dalam seleksi tingkat kabupaten/kota saja, Aldy tak yakin. Meski begitu, Aldy akan membantu Tata. Ia ingin Tata dapat merasakan apa yang pernah Ia rasakan juga.
Aldy mampu mengajari Tata. Ia pasti bisa membimbing gadis itu, meski hanya sampai tingkat provinsi, setidaknya Tata masih dapat berbangga diri akan keberhasilannya.
"Oke. " Aldy menyanggupi. Tak ada alasan bagi Aldy untuk menolak malaikat kecilnya.
Rasa tanggung jawab yang ada dipundaknya mengenai hidup Tata sudah memupuk sejak ia kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mute Villainess
FantasyR16+ Dulu, kupikir selama aku diam semua akan baik-baik saja. Kini aku sadar, bahkan dalam sunyi, tak ada tempat bagiku untuk bersembunyi. Dia mampu mengetahui keberadaan ku, bahkan di tempat paling sunyi, dengan bibir tertutup rapat. ➹➷ "Padahal a...