06 | Clumsiest

256 40 2
                                    

---

"Buat makalah mengenai pengembangan dan inovasi manajemen SDM, 510 halaman. Dikumpulkan lusa!"

ᴊᴜɴɢɢᴏ mendesah pelan. Hukuman telak dari Dosen Yoon membuat ia kesulitan menghabiskan waktu bersama kakak-kakaknya. Pun tubuh kekar manusia manis itu kini terduduk di salah kursi panjang perpustakaan. Tidak terhitung sudah berapa lama manik cokelat rusanya menatap buku-buku sebagai referensi sebanyak 3 buah di atas meja.

Tempo hari, saat kuriositas akan sosok Keira mengusiknya dan Junggo lengah pada mata kuliah, ia sampai tak tahu kalau akan diadakan tes di pertemuan mendatang. Berhubung Junggo tidak tahu pun tidak bertanya, lontarkan jutaan alasan agar diberi sedikit waktu untuk belajar agaknya percuma. Ia justru diberi tugas lain dan kini ditendang keluar kelas.

Ha, gadis menyusahkan! Sudah membuatku penasaran, membuat sial pula.

Jadinya begini, waktu istirahatnya digunakan untuk mengerjakan tugas. Berhubung sumber referensi akurat adanya di dalam buku dan lebih hemat daripada harus melakukan penelusuran di internet, mau tak mau Junggo merelakan jemarinya kebas. Biarkan saja. Beruntungnya mata kuliah selanjutnya akan dimulai dua jam lagi. Junggo masih aman. Maka menyelesaikan dengan cepat adalah tujuannya agar ia bisa mendapat beberapa menit istirahat.

Tae kudanil
Hei bodoh, sudah selesai belum?

Ada jatah makananmu di sini
Mau diambil tidak?

Membaca dua pesan yang dikirimkan Taekyung beberapa detik lalu membuat Junggo mendengkus kasar. Huh, dasar si tengik. Mengganggu saja.

Junggo memilih tidak membalasnya dan meletakkan ponsel tersebut di sisi kanannya sedikit menjauh. Jemarinya kini asik meringkas catatan dari buku dengan tebal 385 halaman. Terus menunduk dan meringis sebal tatkala maniknya menangkap panggilan dari nomor si cecunguk itu.

Tae kudanil is calling ..

Taekyung menyebalkan! Ia menggeser tombol merah. Malas menjawab.

Pun lebih kesal lagi ketika ada pesan beruntun dari grup Bangtan yang muncul di pop up notifikasi. Merasa jengah dan lelah lantaran merunduk terlalu lama, ia pun memilih menghentikan kegiatannya sejemang lantas mengambil ponsel. Menyandarkan tubuhnya pada penyangga kursi lantas membuka pesan yang sedari tadi berisik tiada henti.

Grup Anak Keren

Kak Namu
Mana Junggo? Ada namyeon nih,
Kak Seojin membuatkan untuk kita

Kak Hosik
Kasihan sekali adikku sedang dihukum

Kakak Cerewet Jin
Aku ingin datang menjemput,
Tapi sadar diri aku alergi perpustakaan

Jimmy Bantet
Ini makanannya untukku saja, ya?
Lumayan dapat tiga porsi milik Junggo, huhu

Tae kudanil
Semuanya ambil saja. Namyeon,
jjajamyeon dan tteok juga
Nanti Junggo sisakan wadahnya saja.

Susu pisangnya habiskan sekalian.

Ha! Sialan memang. Disaat seperti ini mereka justru sengaja istirahat dengan menu kesukaan pemuda itu. Berada dalam batas kebimbangan ingin beranjak atau tidak, Junggo kembali mendapat pesan baru.

Kakak Cerewet Jin
Junggo nanti lagi ya, belajar saja yang rajin

Kakak Keren
Kalian terlalu berisik!

ʏᴏᴜʀ ᴇʏᴇs ᴛᴇʟʟ ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang