12 | Her Presence and His Smile

171 24 9
                                    

Em dash-nya mungkin error karena aku edit di hape

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Em dash-nya mungkin error karena aku edit di hape. Maaf, ya.

----


ᴛᴀᴇᴋʏᴜɴɢ itu berada di urutan pertama dalam kategori manusia menyebalkan sedunia. Kalau kata Junggo, otak Taekyung itu sangat kecil dan mudah rapuh, jadi menyebalkannya sebelas dua belas dengan wajahnya. Dia selalu melakukan hal konyol selama hidupnya dan tentu itu menjadi ciri khasnya. Pernah sekali Taekyung menangkap nyamuk yang nyaris mengigitnya, menyadari nyamuk itu tidak mati, maka dengan segenap usaha ia meniupkan udara ke sekujur tubuh nyamuk itu, lantas berucap, "Carilah mangsa yang lain, ya. Jangan menggigitku karena aku sudah memberikanmu kesempatan untuk hidup. Dadah."

Bisa gila. Taekyung itu sebenarnya manusia apa, sih? Kadang kepalanya yang canggih selalu tersendat di saat-saat krusial. Kadang juga tak jelas ketika ditanya sesuatu. Tapi satu yang pasti dan selalu benar; Taekyung gemar bermain wanita.

Sebenarnya kata 'bermain' itu agak menjorok pada hal negatif-meskipun benar, sih. Taekyung itu gemar menggoda sejak ia duduk di bangku kelas dua SMA, dan mulai berkencan sampai saat ini. Ada dua orang setidaknya yang ia bawa ke kamarnya. Kalau tidak salah sih, mereka Choi Seohyun dan Lee Jiyeon.

Junggo tidak terlalu peduli sebenarnya, toh bukan urusannya. Tapi bukan Taekyung namanya jika tak menciptakan emosi dalam relung lawannya. Sebab ia pernah dengan sengaja menyinggung Junggo perihal kejantanan dan keberanian. Hei, siapa coba yang tidak marah disinggung seperti itu?

"Aku kasihan padamu, sudah sebesar ini ternyata belum pernah pacaran. Nanti ulang tahunmu kuberi hadiah lagi, ya?"

Benar saja, saat ulang tahun Junggo yang ke -18, Taekyung kembali menghadiahi dvd film biru pada Junggo dengan embel-embel 'ini film iron man versi terbaru'. Beruntungnya Junggo belum menonton dan sudah kepalang ketahuan oleh Yungi. Berakhir pemuda Kwon itu dihukum mencuci piring selama satu bulan penuh di rumah Yungi. Itulah alasan kenapa Bangtan tak mau cari gara-gara dengan Si Pucat-Junggo memanggilnya begitu. Meskipun sedikit bicara, tindakannya bisa berubah kejam dan tak belas kasih.

Tapi diam-diam Junggo menontonnya, hanya sekali-ah, tidak. Barangkali dua atau lima kali? Entahlah. Junggo tidak sampai kecanduan kok, menonton begituan. Hanya penasaran, dan untungnya kakak-kakaknya tidak ada yang tahu. Hanya Taekyung saja yang tahu, itu pun memang karena hasutan pemuda itu.

Tapi tak apalah, hitung-hitung edukasi. Benar, kan?

Meskipun usianya sudah lazim dan menonton hal seperti itu termasuk wajar bagi laki-laki, Junggo tetap mambatasi dirinya agar tidak kecanduan. Dan semua kakaknya mengerti prinsip Junggo yang seperti itu, maka mereka juga dengan segenap usaha menghalangi Taekyung apabila kembali mengajak Junggo melakukan hal tak senonoh.

Meskipun begitu, Taekyung masih gemar memicu konfrontasi dengan Junggo. Tak peduli Junggo dalam mode kalem atau begajulan, contohnya hari ini. Bangtan sedang berkumpul di salah satu restoran favorit mereka, memesan paket hemat burger dan seperangkatnya serta bonus permen jelly berbagai macam rasa yang dibawa Jimmy. Udara siang ini tak begitu terik, biasnya memantul dari kaca yang berada di sisi kanan mereka. Jadi, setiap mereka melihat ke jendela otomatis kedua mata mereka saling menyipit. Silau.

ʏᴏᴜʀ ᴇʏᴇs ᴛᴇʟʟ ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang