Special for Seans
----ᴊᴀʟᴀɴᴀɴ kota memadat malam ini, pemuda itu membawa kendaraannya membelah lautan kendaraan. Jemarinya mengetuk-ngetuk stir mobil dengan bilah bibir yang menyenandungkan lagu favoritnya, Floating oleh Alina Baraz ft. Khalid. Malam ini pesta penyambutan mahasiswa baru dan Junggo telah mempersiapkan diri dengan berlatih menyanyi dan menari.
"Bertemu di halaman belakang dulu, nanti ke dalam bersama-sama." ujar Jimmy dalam sambungan telepon beberapa menit lalu.
Junggo memutar kemudi dan memarkirkan Justin—nama mobil merah kesayangannya berderet dengan mobil Namu yang berwarna hitam. Cukup hafal sebab mereka sering bertukar kendaraan.
Bibir itu masih bersiul pelan dengan tungkai yang berderap memasuki area kampus menuju halaman belakang. Bangtan memang berjanji untuk melakukan rehearsal abal-abal sebelum penampilan perdana mereka di depan mahasiswa baru. Dan lima menit setelah berjalan, ia menemukan ke-enam kakaknya tengah mengatur formasi. Rencananya mereka akan menampilkan lagu dari boyband kebanggaan negara, BTS! Kalau tidak salah sih, judulnya Fake Love. Siap-siap sebab Junggo dan Jimmy akan memberikan kejutan di penampilan mereka.
Chocobar yang sakral akan didebutkan lagi! Hohohoo! Ada yang menunggu?
Namun, baru saja tungkainya berhenti tak jauh dari bangku taman yang terbuat dari semen, Junggo menelan saliva dengan decakan yang terdengar gusar. Netranya memandang nyalang sosok Taekyung yang berpenampilan awut-awutan. Bajunya kebesaran, surai gelapnya berantakan seperti sehabis bangun tidur bahkan Junggo yakin itu adalah baju tidur. Taekyung itu ingin tampil atau mengemis? Jelek sekali seperti gembel, memalukan!
"Sedang apa si gembel itu di sini?" tanyanya.
Seluruh pasang mata memandangnya. Namu yang tak mengerti lantas menyahut, "Siapa yang kau maksud, Jung?"
Dagunya terangkat menunjuk ke arah Taekyung, "Tuh, si kudanil."
Orang yang di maksud justru mengendikkan bahu, memilih memotret dirinya menggunakan ponsel dengan berbagai macam gaya. Semakin membuat Junggo jengah bukan main.
"Hei gelandangan! Kau naik kelas ya, sampai bisa masuk kampus begini?"
Gelak tawa menguar, Hosik dan Seojin yang paling rusuh, sampai tepuk tangan dan saling mendorong tubuh. Tapi bukan tanpa alasan Junggo menjuluki Taekyung itu gembel, pasalnya yang lain memakai baju keren dan wangi, si tengik itu justru jelek bukan main. Ih jijik!
"Ini tuh fashion, Jung! Remaja jaman sekarang senang memakai baju yang longgar begini. Aku juga baru beli baju ini minggu lalu."
"Alah, palingan kau gunakan baju itu untuk tidur," sindirnya. Taekyung hanya mengangguk polos.
Ia mendelik gemas, "Sana ganti baju! Jangan mempermalukan Bangtan jika penampilanmu begini!"
"Tak apa Jung, karena belum mulai, biarkan saja dia." Jimmy menyahut. Jemarinya menepuk pundak Jungo pelan.
Jika sudah Jimmy yang berucap, Junggo menurut saja. Masalahnya Jimimy, sekalipun sifatnya tak jauh beda dengan Taelyung, ia jauh lebih baik daripada si cecunguk itu.
Akan tetapi, baru saja mereka melakukan latihan menari sesuai tempo dan bergiliran, memasuki lagu bagian kedua Junggo kembali dibuat dongkol sebab Taekyung mendadak berujar, "Sebentar, aku harus memenuhi panggilan alam dulu."
"ARGH! KUDANIL! ENYAH KAU, SIALAN!"
Wah. Pertempuran sebelum pemanasan. Agaknya Junggo sudah kadung kesal, ia lantas memukul bokong Taekyung sebelum pemuda itu berlari terbirit-birit. "GANTI BAJU SEKALIAN!" lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ʏᴏᴜʀ ᴇʏᴇs ᴛᴇʟʟ ✔
FanfictionJunggo, si kapten basket itu sulit sekali didekati. Kerjaannya saja yang gemar tebar pesona, tapi tidak mau bertanggung jawab. Sampai disumpahi bahwa akan ada satu perempuan yang tidak menyukainya. Hei, Junggo itu idola kampus, penggemarnya banyak...