Junggo, si kapten basket itu sulit sekali didekati. Kerjaannya saja yang gemar tebar pesona, tapi tidak mau bertanggung jawab. Sampai disumpahi bahwa akan ada satu perempuan yang tidak menyukainya.
Hei, Junggo itu idola kampus, penggemarnya banyak...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
----
ʜᴀʀɪ ini kompetisi basket mingguan antar kejuruan, dan pastinya akan ditaburi mantra para peri ajaib di mana seluruh lapangan akan berubah menjadi wahana bermain dengan lautan manusia. Junggo sudah senang bukan main sebab ini waktunya untuk show off.
Ugh, siapkan alat pendeteksi hidup kalian baik-baik. Sebab hari ini chocobar Junggo akan debut!! Sudah pasti penggemar setianya kelabakan. Tentu saja. Itu memang tujuannya
Hari ini jadwalnya melawan tim basket dari jurusan seni yang dipimpin si tampan Jung Jaehyun. Tapi Junggo jauh lebih tampan, kok. Pertandingan tidak terlalu menegangkan, lagipula kegiatan ini tidak ada imbalan apapun. Hanya senang-senang saja.
"Koo Junggo pasti bisa!"
"Jung Jaehyun semangat!"
"Jimmy! Jangan lupa bahagia, ya!"
"Junggo kalahkan Jaehyun, aku padamu!"
Ricuh. Teriakan menggema. Sorak sorai dipenuhi nama kedua tim. Sekalipun bertanding, sama sekali tidak ada bubuk-bubuk perselisihan yang membalut atmosfer keduanya. Meski begitu, tatapan setajam elang saling dilemparkan sebab ingin mendominasi, namun keduanya masih bisa mematri lengkung manis—kendati tengah meraup udara banyak-banyak.
"Bangtan Boys nomor satu!"
"Jaedamn juaranya!"
"Bangtan Boys pasti menang melawan Jaedamn!"
Iya, nama tim Jaehyun adalah Jaedamn, artinya Jaehyun tampan pasti menang. Dicetuskan pada 23 Februari, satu tahun yang lalu. Entah apa maksudnya, memang tidak nyambung sama sekali. Tapi ya, sudahlah, tidak penting.
Ketika semua orang sudah bersiap-siap, Junggo yang notabene bintang utama di sini jelas saja menarik banyak perhatian. Terutama para mahasiswa baru yang penasaran akan sosoknya. Seragamnya yang setengah basah sebab peluh membanjiri tubuh semakin membuatnya terlihat seksi. Jaehyun saja kalah, lho.
Servis yang dilakukan masing-masing tim memang tak usah diragukan lagi. Sekalipun bermain hanya untuk membunuh waktu, setidaknya hal itu cukup menjadi nilai lebih bagi mereka. Lumayan jika nilai olahraga mereka melambung tinggi. Ditambah anak-anak tim basket itu memiliki postur tubuh yang luar biasa. Berotot dan besar, waw. Tapi tenang saja, sekalipun penampilan mereka seperti preman berkelas, mereka cinta damai, kok. Tidak pernah berebut nilai atau permasalahan krusial—perihal wanita misalnya. Hanya Taekyung dan Junggo saja yang sering bertengkar, itu pun seputar masalah sepele.
Setelah dua ronde berakhir, Junggo dan kawan-kawannya memisahkan diri ke sisi lapangan. Membiarkan teriakan membahana dari seluruh penghuni kampus. Pemuda Jung yang menjadi lawan Bangtan itu berjalan mendekat ke arah Junggo. Menepuk bahu tegapnya, lantas berujar, "Permainanmu semakin hari semakin luar biasa, Jung."
Wajahnya merah disertai keringat bercucuran bersama seragam berwarna biru dengan celana pendek ketat yang membalut tungkai kekarnya, Jaehyun memang tak salah disebut pangeran kedua setelah Junggo. Apalagi seragam itu menonjolkan dada bidangnya, duh bagaimana ya, Jaehyun tuh seksi bukan main.