Hadiah buat kalian {}<3
3k+ words. Semoga ga mabok :D
__
ʜᴀʀɪ ini Junggo akan membeli lensa kamera baru. Kameranya yang lalu lensanya sedikit bermasalah. Beberapa kali ia coba memfokuskan hasilnya nihil. Ini memang lensanya yang rusak atau kameranya? Entahlah, ia akan mengeceknya nanti. Pemuda itu keluar kamar menggunakan celana hitam longgar dan hoddie berwarna abu-abu dan merah. Tak lupa juga membawa tas kameranya. Ia menyemprotkan sedikit parfumnya lantas bergegas keluar kamar.
"Bun, Junggo pergi dulu, ya ...."Bunda Koo yang sedang membuka katalog mendongak, menatap anak semata wayangnya yang nampak rapi meskipun berpakaian biasa. "Kau mau kemana?"
Junggo duduk di sisi kanan sang bunda, "Membeli lensa, yang ini sepertinya bermasalah."
"Ya sudah, hati-hati di jalan. Jangan ngebut membawa mobilnya."
Ia mengangguk, mencium kedua pipi sang bunda dan melangkahkan tungkainya menuju bagasi. Junggo memasuki mobil kesayangannya--kalau kalian lupa, namanya Justin dan membawanya menuju salah satu toko perlengkapan elektronik. Perjalanan ditempuh sekitar 30 menit sebelum akhirnya ia tiba di lokasi tujuannya.
Selama hampir dua jam berkeliling sekaligus memeriksa kameranya, Junggo pulang membawa kamera dengan lensa baru dan satu kamera baru yang ia beli. Untuk cadangan.
Saat memakai sabuk pengaman, pemuda itu merogoh benda pipih pintarnya saat dirasa benda itu bergetar. Ada satu pesan masuk dari Taekyung, Junggo langsung membukanya.
Tae Kudanil
Jung, ke rumah Kak Yungi
sekarang.Pemuda Koo itu mengernyit. Untuk apa Taekyung menyuruhnya datang ke rumah Yungi? Meskipun Junggo sering datang tanpa undangan, tapi masalahnya hari ini berkunjung ke rumah Yungi sama sekali tak ada dalam agendanya. Ia memilih menuntaskan overwatch sekaligus mencoba kamera barunya.
Me
Untuk apa? Aku sedang
dalam mode malas berkumpul,
ingin rebahan di rumah saja
Junggo langsung membawa Justin keluar dari area parkir sambil sesekali bersenandung. Pemuda itu menyanyikan sepenggal lirik dari lagu berjudul Arcade, Loving you Is A Losing Game.I've spent all of the love i saved
We were always a losing game
Small-town boy in a big arcade
I got addicted to a losing gameSuara madu Junggo mengalun mengisi seluruh ruang di dalam mobilnya. Perlu diingat, Junggo meskipun memiliki nilai akademik--dibaca : matematika dan fisika--di bawah 50, tapi pemuda itu memiliki nilai olahraga dan kesenian di atas rata-rata. Bahkan ia pernah mengikuti kompetisi bernyanyi saat sekolah menengah pertama dan mendapat juara satu. Jadi, Junggo itu benar-benar lelaki idaman. Rugi sekali pasti Keira berpacaran dengan Yungi yang pucat dan gemar rebahan itu. Dari luar pun terlihat jelas bahwa Jungggo lebih unggul.
KAMU SEDANG MEMBACA
ʏᴏᴜʀ ᴇʏᴇs ᴛᴇʟʟ ✔
FanfictionJunggo, si kapten basket itu sulit sekali didekati. Kerjaannya saja yang gemar tebar pesona, tapi tidak mau bertanggung jawab. Sampai disumpahi bahwa akan ada satu perempuan yang tidak menyukainya. Hei, Junggo itu idola kampus, penggemarnya banyak...