Selamat ulang tahun, kesayangan! Untuk bintang yang bersinar paling terang, untuk pribadi lembut nan penyayang. Semoga kamu selalu dilimpahi cinta dan berkah. Aku pinjam visual indahmu, ya untuk setiap karyaku. Agak lancang, maaf, tapi aku sayang kamu, hehe.
Wish u all the best baby Koo, kesayangannya bunda Koo. <3
____
ᴘᴀᴅᴀ bulan September di tanggal satu, makhluk manis bernama Koo Junggo terlahir dengan berkah Tuhan yang melimpah. Pemuda manis itu dihadiahi wajah rupawan, senyum menawan dan tubuh kekar nan gagah. Terdeteksi bahwa Tuhan sedang bahagia saat menciptakan Junggo. Sekarang pemuda itu sudah dewasa, sudah bisa berjalan dan melakukan semua sendirian.Dulu sewaktu kecil, hanya bisa menangis dan mengompol saja. Coba diingatkan kembali pada masa itu, Junggo mana mau mendengar, sudah terlanjur malu. Ingat sekali dulu mengompol karena tidak berhenti meminum susu pisang.
Sampai saat ini pun, memang susu pisang itu jagoannya Junggo. Mungkin itu dia penyebab kulit Junggo kinclong sekali, seperti habis disinari mentari.
Koo Junggo tumbuh dengan kepintaran di atas rata-rata. Kecuali pelajaran matematika, sudah menyerah saja. Ingat betul saat ujian hanya mendapat nilai 52. Masih tinggi dua angka di atas Taekyung, jadi dia aman.
Selain itu, lelaki manis ini sangat menyukai olahraga. Basket yang utama. Itulah sebabnya Junggo ditunjuk menjadi kapten tim basket di kampus. Satu lagi pelajaran yang Junggo suka—ralat, yang Taekyung usahakan agar Junggo suka. Yaitu pelajaran biologi. Dibagian reproduksi tentu saja.
Ini karena sejak sekolah menengah atas, Taekyung selalu menyodori Junggo video tak senonoh. Alhasil, Junggo jadi penasaran dan semangat betul belajar biologi. Bahkan dulu nilai ujian biologi mendapat nilai 90, hebat, kan?
Meskipun semangat di atas rata-rata kalau seputar pembuatan manusia, Junggo itu masih polos sebenarnya. Ia masih kaku berdekatan dengan lawan jenis. Merasa malu dan takut, seperti melihat hantu saja. Tapi, semenjak ada Keira, sih Junggo sudah tidak begitu. Memang kekuatan Min Keira ini ... ish, ish, ish. Junggo sampai bingung kenapa bisa menyukai Keira sedemikian rupa.
Pagi ini, pemuda yang sudah berusia dua puluh satu itu tengah membantu bunda memasak. Katanya akan dibawakan bekal untuk hadiah ulang tahunnya. Sebenarnya Junggo mau menolak, ya soalnya dia sudah besar, masa masih dibawakan bekal? Tapi mau bagaimana lagi? Bunda bilang bekalnya ada dua, yang satu untuk Junggo dan yang satu lagi untuk Keira.
Mendengar nama calon kekasihnya itu, Junggo jadi semangat, kan.
"Jangan lupa, titipkan salam untuk calon menantu Buna," ujarnya seraya menyerahkan dua paper bag.
"Jangan begitu, Buna. Nanti Keira malu." Junggo saja sudah memerah wajahnya. Ia malu dan senang dalam satu waktu.
"Tidak apa-apa dong, kan memang faktanya." Bunda mengelus surai jelaga Junggo. "Selamat ulang tahun, ya anak Bunda. Sehat terus dan jadilah anak yang baik. Doa Bunda menyertai Kookie," ujar Bunda lembut sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
ʏᴏᴜʀ ᴇʏᴇs ᴛᴇʟʟ ✔
FanficJunggo, si kapten basket itu sulit sekali didekati. Kerjaannya saja yang gemar tebar pesona, tapi tidak mau bertanggung jawab. Sampai disumpahi bahwa akan ada satu perempuan yang tidak menyukainya. Hei, Junggo itu idola kampus, penggemarnya banyak...