Prolog

4.3K 206 48
                                    

JANGAN LANGSUNG MENYIMPULKAN KALAU CERITA INI JELEK SEBELUM MEMBACA KESELURUHAN PART YANG UDAH AKU PUBLISH,
~
~
"Memilikimu cuma akan menjadi angan-anganku saja" ~Sila

oOo

Di sebuah kamar yang tidak terlalu luas, ada 3 gadis cantik yang masih menggunakan seragam sekolahnya. Dari ke-3 gadis itu, 1 di antaranya menggunakan hijab yang selalu bertengger di kepalanya.

"Aku bingung, kenapa mereka selalu ganteng sih?" tanya salah satu dari mereka.

"Walaupun pakai eyeliner setebal Gurun Sahara, tetapi tetep kelihatan ganteng."

Mereka ber-3 tertawa bersama. "Iya juga ya"

Rika, Inas, dan Sila. Ke-3 wanita itu yang sedang berada dikamar, lebih tepatnya dikamar Sila. Sila, seorang gadis yang menggunakan hijab diantara mereka. Walaupun ilmu agamanya masih belum bisa terbilang 'paham urusan agama', tetapi dari kecil keluarganya sudah membiasakannya untuk selalu memakai hijab jika keluar rumah atau jika sedang bersama seseorang.

Sila terdiri dari 2 bersaudara. Bimo, tak lain tak bukan adalah kakaknya yang saat ini sudah berkerja. Saat ini Sila hanya tinggal ber-3 bersama dengan ke-2 orang tuanya. Bimo berkerja di Negeri Sakura dari beberapa bulan yang lalu.

Keluarga Sila masih terbilang keluarga yang cukup mampu dalam keuangan. Ya, walaupun tidak terlalu dalam urusan keuangan, tetapi keluarganya terbilang sangat harmonis.

"Udah sore nih Sil, aku sama Rika pulang dulu deh ya." Inas berpamitan kepada Sila saat hari sudah mulai sore.

Sila mengangguk. "Iya, yaudah kalau gitu."

Mereka bertiga berjalan beriringan menuju pintu utama rumah Sila. Setelah Inas dan Rika pulang, Sila segera memasuki rumahnya lagi. Kali ini tidak langsung ke kamarnya, tetapi tujuannya kali ini ke dapur untuk menemui sang Bunda.

"Teman-temanmu sudah pergi Sil?" tanya sang Bunda.

Sila mendekati Bundanya. "Sudah Bun."

Bundanya bertanya, "Bagaimana dengan ajuan beasiswamu ke Korea Selatan?."

"Aku belum mengecek lagi, Bun. Semoga saja hasilnya sesuai harapanku." balas Sila.

"Aamiin"

🐱🐱🐱

Malam hari telah tiba. Saat ini Sila sedang bergelut di depan laptopnya. Jantungnya berdebar hebat. Bagaimana tidak, saat ini Ia ingin melihat hasil penerimaan beasiswa yang ia ikuti.

Sila menekan salah satu huruf keyboard dilaptopnya dengan mata tertutup. Setelah beberapa detik, dengan perlahan ia membuka matanya. Binar wajahnya terlihat jelas setelah membaca nama-nama yang diterima disalah satu Universitas di Korea Selatan.

Pada saat dipertengahan. Matanya membulat penuh. Ia membaca sekali lagi dengan penuh hati-hati. Namanya tertera disana! Itu artinya Ia mendapatkan beasiswa untuk berkuliah disalah satu Universitas di Korea Selatan.

Dengan spontan ia berteriak. "BUNDA... AYAH... SILA KETERIMA... ." ucapnya.

Ke-2 orang tuanya langsung berlari ke kamar Sila. "Benarkah?" tanya sang Ayah.

Sila memeluk ke-2 orang tuanya. "Iya, aku keterima kuliah di sana."

"Alhamdulillah, kapan berangkatnya?"

"Kayaknya minggu depan harus udah berangkat deh, Yah." balas Sila.

Bundanya menyahut, "Yaudah kalau gitu minggu ini harus siap-siap buat ke sana"

Different Religion -Min Yoongi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang