12. Ketika Mentari marah

18K 1.5K 93
                                    

Gue bawa part 12 ya weii

Enjoyyy

****




Mentari memasuki kelasnya. Cewek yang memakai bandana biru muda itu menghampiri teman - temannya yang sibuk menyalin PR, "Woi," panggilnya membuat Larissa, Bunga dan Echa langsung menoleh malas.

Mentari langsung duduk disamping Larissa, "Nyalin apatuh?" tanyanya kepada teman sebangku.

Larissa menoleh malas, "Masih punya muka untuk ke kelas lo?"

Mentari mengerutkan kening, "Maksudnya?" tanyanya ragu.

Larissa mendelik malas, "Itu kenapa lo bisa kalah soal tantangan sama Abimanyu itu?!" tanyanya ngegas sekaligus gemas.

Tau - tau Echa dan Bunga ikut menoleh ke belakang, "Tau! Bisa - bisa nya lo yang cantik kek gini kalah," kata Echa sebal.

"Lo yang cantik aja kalah, apalagi gue yang rempahan kerupuk kayak gini," kata Bunga mendengus.

"Dih, gue yang kalah ngapa kalian yang heboh?!" tanya Mentari ikut ngegas.

"Sebagai sahabat yang selalu ngedukung sahabatnya, ya kita patut ngegas lah!" kata Echa menggebu - nggebu, "Lo aja ngegas! Apalagi kita!" ujarnya yang diangguki Larissa dan Bunga.

"Nggak cemiwiw ah kalo kek gini," kata Larissa mendesis malas, "Masih cemiwiw an juga Kaisar,"

"Teteh masih fokus ke gue, ke cerita gue. Lo sama Kaisar mah yang kedua," ujar Mentari kepada Larissa membuat Echa dan Bunga saling tatap dengan tatapan bingung.

"Kalo gue yang keberapa?" tanya Bunga menunjuk dirinya sendiri.

"Ketiga dan kesekian gue juga gagal paham," kata Mentari malas.

Bunga mencebik sebal, "Kapan ya gue punya pacar? Jomblo mulu. Sebel kan gue,"

"Ahayy, untung gue punya pacar!" kata Larissa cemiwiw, "Gue kan cantik, jadi laku cepat!"

"Padahal kalo gue liat - liat, lo cantikan Mentari deh," kata Bunga jujur sejujur - jujurnya.

"Sialan lo!" umpat Larissa sebal.

"Kemarin malem, Abimanyu udah minta satu permintaan ke gue," ujar Mentari semangat, "Jadi permintaannya tinggal empat. Alhamdulillah,"

"Anjinglah, empat itu banyak woy," ujar Echa melotot.

"Banyakan juga lima! Udahlah," kata Mentari kepada Echa.

"Gue jadi penasaran, permintaan pertama Abimanyu apa?" tanya Larissa.

"Nah iya!" ujar Bunga mengangguki pertanyaan Larissa.

"Jadi, semalem gue ngajak ketemuan dia di caffe Anuska jam 9---"

"Jam 9?!" pekik Larissa membuat Echa menoyor kepala cewek itu, "Diem dulu deh lo! Ayo lanjot cerita, Ri!"

"Jam 9 kan. Nah, kita berdua udah sepakat kalo Abimanyu menang dan gue kalah. Jadi, gue harus nurutin permintaan dia. Awalnya, dia nanya ke gue kesini tadi naik apa. Teros gue jawab, naik taksi online. Nah, kata dia kalo malem cewek pulang sendirian itu bahaya. Takut di lecehin. Dia akhirnya nganterin gue pulang. Sebelum keluar caffe, dia nyodorin jaket Bandidosnya ke gue. Nah gue spontan nolak dong, yakali pake jaket musuh! Gitu kan. Dia bilang permintaan pertamanya gue harus pake jaketnya selama pulang. Yaudah, gue pake deh!" kata Mentari panjang lebar.

Abimanyu [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang