17. Kejujuran

14.4K 1.2K 75
                                    

Mentari pintarr :)

****






Abimanyu dengan rambut acak - acakan itu berjalan keluar kelas. Berniat untuk menyusul teman - temannya yang ada di kantin. Tapi niat itu diurungkan, dia spontan menghadang Mentari yang berjalan santai akan melewati kelasnya.

Abimanyu ingin meminta penjelasan kenapa Mentari menghindar.

"Stop," ujar Abimanyu yang membuat Mentari terbelalak kaget.

Mentari diam mematung. Cowok inilah yang 2 hari dia hindari dengan mati - matian.

Meskipun dihindari, tapi rasa suka itu belum surut juga.

"Kenapa?" tanya Mentari berusaha tenang.

Abimanyu bersidekap. Menunduk, menatap Mentari yang tingginya hanya sedagu nya. "Kenapa??" tanya Abimanyu balik.

"Iya, lo kenapa?" tanya Mentari masih berlagak santai. Padahal dalam hati deg - deg an.

Abimanyu memandang sekitar yang sepi. Kebanyakan para siswa ada di kantin. Lalu cowok itu menatap cewek yang ada di hadapannya lagi, "Lo kenapa ngehindar dari gue?"

Mentari meneguk ludahnya. Bibirnya terasa kelu untuk menjawab, "G-gue nggak ngehindar,"

"Nggak ngehindar?" tanya Abimanyu lalu maju selangkah. Membuat ujung kakinya bersentuhan dengan ujung kaki Abimanyu. "Perlu gue sebutin buktinya?"

Mentari mundur selangkah, "Bukti apa?" tanyanya.

Abimanyu terkekeh lalu kembali maju selangkah, "Bukti kalo lo ngehindar dari gue,"

Mentari ingin mundur, namun Abimanyu lebih dulu menyelipkan tangan kanannya di pinggang cewek itu agar tak bisa mundur.

"Kenapa mundur - mundur? Mau ngehindar lagi?" tanya Abimanyu yang membuat Mentari diam, "Hm?"

"Lo apa - apaan sih?!" sebal Mentari lalu segera menghempaskan tangan Abimanyu yang seenak jidat menyentuh pinggangnya.

"Lo salting?" tanya Abimanyu meledek.

"Nggak! Ngapain gue salting sama lo?!" hardik Mentari melotot. Padahal dalam hati bilang iya.

Abimanyu mengangguk - anggukan kepalanya. "Jujur sama gue. Kenapa 2 hari ini lo ngehindar dari gue?"

Mentari menggeleng, "Gue enggak ngehindar! Gue nggak ngehindar!" kata cewek itu sebal, "Jadi lo bisa minggir?!"

Abimanyu menggeleng, "Enggak bisa. Lo harus jawab jujur pertanyaan gue. Atau gue perawanin bibir lo," ujarnya mengancam.

"K-kok gitu?!" tanya Mentari gelagapan dan ngegas, "Ngapain pake bibir segala sih?!"

"Biar lo tau rasa dan cepet jujur," kata Abimanyu.

"Gue udah jujur. Gue nggak ngehindar dari lo. Mungkin perasaan lo aja kali!" kata Mentari beralibi, "Nggak usah kepedean deh!"

Abimanyu mengerutkan kening, "Kok muka lo merah? Lo beneran salting sama gue?" tanya cowok itu kala melihat kedua pipi Mentari yang memerah.

Abimanyu [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang