29. Kehancuran yang sebenarnya

12K 1K 94
                                    

Aku harus santai. Slowww nggak boleh ngegas.

****




DEGG

Abimanyu mengeraskan rahangnya, membuat Kayla menyenggol lengan Raka yang ada disampingnya.

"Atas dasar apa aku dijodohin sama dia?" tanya Abimanyu menunjuk Mika. "Kalian tau kan, kalo aku cinta nya sama Mentari?"

Arjuna menatap Mentari yang memelankan kunyahannya. Kenapa semua hujatan dan patah hati harus disampaikan kepada Mentari??

"Abimanyu menolak," kata Abimanyu memutuskan semuanya.

"Tidak bisa. Perjanjian ini sudah sah," kata Athana menyela, "Salah satu pihak tidak ada yang boleh menolak,"

"Harusnya Oma sama Opa nanya dulu sama Abimanyu, Abimanyu mau nggak, gitu," kata Abimanyu kepada Argandana dan Stepany.

"Oma kira yang mau dijodohin sama kamu itu, Mentari. Soalnya, pas Oma nanya Mentari? Athana diem terus langsung nyuruh tanda tangan gitu aja," kata Stepany menghela napas.

Stepany sungguh menyesal. Dia kira yang akan dijodohkan dengan Abimanyu itu Mentari, tapi malah Mika. Athana bilang jika kesempatan berpikir hanya ada satu kali. Jika Stepany tidak mengiyakan, maka seterusnya tidak ada lagi yang namanya Nagara dan Raharja dijodohkan. Stepany lantas mengiyakan karena dia kira itu Mentari.

"Perjodohan dengan paksa itu belum tentu bahagia, Oma. Apalagi Abimanyu suka nya sama Mentari, bukan sama Mika," kata Arka kepada Stepany.

Athana kembali menyahut, "Sudah terlanjur tanda tangan, jadi tidak bisa di batalkan," kata wanita itu.

"Aku tetep nggak mau. Apalagi dia setahun diatasku," ujar Abimanyu menatap Mika malas yang membuat cewek itu mengatupkan bibir.

"Umur tidak menghambat perjodohan ini," komentar Aditama sekilas.

"Ck, wagu kalo dilihat. Kayak si cewek nggak laku aja pake macarin brondong," sindir Abimanyu pedas.

Sarah melotot, "Jaga bicara kamu, Abimanyu!" sentak mamah Mika. "Mentari aja gamasalah kalo kamu akhirnya sama Mika!"

Semua yang ada di ruang makan itu menatap Mentari. Mentari mengerjab lalu menghela napas pelan.

"Siapa yang gamasalah?" tanya Mentari tenang, yang membuat Gian dan Daniel merinding setengah hidup.

Amexa menatap Mentari. Wanita itu tersenyum tipia dengan mata yang berkaca - kaca.

"Aku lelah mengalah, tapi masih terus di kalahkan," ujar Mentari dengan menatap Athana.

"Kamu jangan drama disini, Mentari. Kamu mengalah apa?" tanya Agi tersenyum remeh.

Arjuna berdehem, "Jangan bicara sebelum saya yang membungkam mulutmu," sinis Arjuna kepada Agi.

"Arjuna!" sentak Athana yang membuat Arjuna menoleh. "Jaga sikap. Agi itu kakak kamu!"

"Tapi Mentari anak saya. Apa saya diam saja saat putri saya diremehkan seperti itu?" tanya Arjuna kepada Athana.

"Papah tidak meremehkan, Om. Tapi itu memang kenyataan," komentar Mika yang membuat semuanya menoleh. "Mentari hanyalah gadis bar - bar yang tak tau aturan. Suka tawuran dan berlagak preman," ejek cewek itu.

Abimanyu [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang