21. Mengenal lebih dalam

13.4K 1.1K 10
                                    

Halahh, gua kagak punya uang nihh

****


Makan malam bersama keluarga besar Nagara. Hal itu sama sekali tidak pernah ada di pikiran Mentari. Duduk diantara adik kesayangan para cogan juga sama sekali tidak pernah ada yang dipikirkan olehnya.

Tapi ini nyata, bukan ilusi.

Mentari duduk di tengah - tengah antara Aretta dan Lesya. Sementara Abimanyu ada di hadapannya, diapit oleh Naka dan Bintang. Lalu Rangga ada disamping Naka.

Yang membuat Mentari deg - deg an kali ini adalah ada Argandana dan Stepany. Opa dan Oma besar keluarga Nagara.

"Lama sudah tidak berjumpa dengan Athana, Mentari. Bagaimana kabar wanita itu?" tanya Stepany kepada Mentari.

Mentari tersenyum tipis kala banyak pasangan suami istri yang menatapnya, "Nenek sangat baik, Oma. Tapi sudah lama aku tidak berkunjung ke mansion," kata Mentari sopan.

"Kenapa Aditama tidak hadir saat ada bisnis kemarin?" tanya Argandana kepada Mentari.

Mentari mengerutkan kening, "Ada yang mewakili, Opa. Lagipula, bisnis kemarin hanya meeting, belum tanda tangan," kata cewek itu yang memang tau menahu akan dunia bisnis.

Stepany terkekeh. Mentari ada benarnya juga, "Kamu mau jadi wanita karier?" tanyanya kepada Mentari.

Mentari terkekeh, "Sebenarnya, wanita berkarier itu boleh, Oma. Tapi, kalo suami udah berbisnis, istri tinggal ngejaga anak sama numbuhin rasa percaya aja," ujarnya bijak.

Marisa menyenggol lengan Salsa, "Noh, dengerin! Lo jangan suudzon sama suami lo mulu," bisik Marisa.

Salsa berdecak, "Gue nggak suudzon, gila,"

"Lo nggak ada niatan buat jadi dokter gitu?" tanya Naka aneh.

Abimanyu mendesis, "Jangan aneh - aneh," ujar cowok itu.

Naka mengerjab, "Siapa yang aneh?? Ini cuma nanyaa!"

Bintang menghela napas, "Tapi pertanyaan lo nggak masuk akal, gila," kata cowok itu malas.

"Kak Mentari bijak, dokter juga harus bijak. Yang mana yang aneh??" ujar Naka heran.

Rangga mengangguk, "Lo nggak aneh," ujar cowok itu yang membuat Naka tersenyum senang, "Cuma sinting aja,"

Senyum Naka lenyap begitu saja. Sudah diangkat setinggi langit, eh, dirurunin lagi serendah bumi.

"Tapi, Om nggak pernah lihat kamu ada di setiap acara perusahaan," ujar Pandu mengerjab yang membuat Mentari tersenyum.

"Aku nggak suka go publik, Om. Aku benci wartawan," kata Mentari jujur.

"Kalo aku malah suka wartawan, kak," kata Lesya polos yang membuat Rangga mendelik.

Lesya adalah adik Rangga. Lesya itu tipikal anak yang aktif, ceria dan sebentar lagi akan keracunan tik - tok. Selalu menyusahkan Rangga dan manja.

"Kamu mah suka foto. Makanya seneng disorot," cibir Rangga sebal kepada tingkah Lesya.

"Rangga," tegur Salsa kepada anak sulungnya, "Yang baik sama adiknya," ujar wanita itu.

Abimanyu [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang