Bab 48 : Kurusu Mia 22

165 4 0
                                    

「Aaaaaaaahn」

Itu hanya sentuhan ringan.
Meski begitu, Kurusu melengkungkan punggungnya.

「Ah ... Syuuughoi, ikyyuuuu, haa」
「Tidak apa-apa jika aku terus bergerak, kan?」
「Aahn, tunggu, karena aku baru saja datang, sekarang, sungguh, tidak baaaiikkkk」

Aku merangkak di sepanjang kemaluannya. Jari telunjukku bergerak ke dalam ke labia minora-nya.

Kurusu meraih tanganku mencoba melawan. Namun, dia hampir tidak memasukkan kekuatan apa pun ke dalamnya.

Sepertinya dia mengerahkan semua usahanya untuk bereaksi terhadap rangsangan.

「Aahn, nah, nnnnn… ah」

Sambil menggerakkan kakinya yang panjang, Kurusu berusaha keras menahan rangsangan.

Dia menggigit bibir bawahnya dan menggelengkan kepalanya ke kiri dan ke kanan. Setiap kali, payudaranya yang besar akan bergoyang dan mengaduk otakku.

Jari telunjuk ku benar-benar memasuki labia-nya.

* Tsupun *, aku bisa mendengar suaranya masuk. Bagian tubuh Kurusu tertutup rapat. Dan kemudian ketika aku menyentuh labia minora-nya, jus cinta mulai meluap lebih lagi.

「Haaaaaaah, Nnn」

Kurusu menggertakkan giginya dan melihat ke kejauhan dengan air mata berlinang.

Dia menyilangkan tangan di depan dadanya seperti sedang merangkul dirinya sendiri. Payudaranya terjepit di tengah semakin menekankan ukurannya.

「Kurusu ... apakah tidak apa-apa jika aku pergi lebih dalam?」
「Haa ... nnn, nn, ah ... berhenti bertanya padaku setiap kali ...」

Itu berarti tidak masalah untuk masuk lebih dalam.

Saat pikiranku sedikit tersesat, Kurusu meraih tanganku. Dan kemudian mengajak tanganku untuk masuk lebih dalam.

「Kuhaaaaann, nnnnn, aku baik-baik saja… aku baik-baik saja jaaadi, nnnn」
「Kurusu…」

Jari ku secara bertahap masuk ke dalam.
Itu adalah kelembutan mendorong ku keluar yang belum pernah aku rasakan sebelumnya.

Aku hanya memasukkan jari telunjukku. Meski begitu, rasanya seluruh tubuhku ada di dalam dirinya.

「Rasanya menyenangkan di dalam dirimu, Kurusu」
「Kamu ingin menjadi pria yang baik, kan? Aaaann, l-lalu ... buat aku, nnn, meraaasa enaaak」

Aku bukan tandingan Kurusu.

Aku mendorong jari saya ke depan sendiri. Aku melangkah lebih dalam dari labia minora-nya saat jari saya memasuki vaginanya.

* Nururi *, perasaan misteri kehidupan menyerang jari telunjuk pertamaku. Sebagian dari diriku sedang memasuki tubuh wanita, tetapi aku tidak dapat memikirkan betapa senangnya perasaan ini terhadapku.

Sampai sekarang, aku tidak memikirkannya secara mendalam. Aku hanya secara naluriah berpikir tentang menginginkan seks.

Namun, sekarang, aku merasa seperti sepenuhnya memahami alasan naluri ku menginginkan seorang wanita.

「Ah, nnnah, t-coba bergerak ... Karena aku sudah terbiasa, aaaaahn ... ah! Tunggu, dengan lembut 」

Saat aku membengkokkan jariku, Kurusu menatapku dengan tatapan marah. Air mata mengalir dan dia mengertakkan gigi.

「A-ini ... pertama kali juga, oke?」
「M-maaf ... A-aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan」

Meskipun aku merasa menyesal, aku mengeluarkan jariku dari vaginanya.

Erocom【R18】 (Bahasa indonesia)  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang