Hari dimana harusnya Matahari memakai baju Wisuda tidak terjadi. Hari dimana seharusnya ia berfoto keluarga merayakan kebahagiaan Itu hanya angan angan saja.
Elusan lembut itu membuat Matahari terbangun dari tidurnya.
"Maafin papah ya..."Kata Gandira yang merasa kasihan pada Matahari.
Matahari tersenyum lalu menggelengkan kepalanya. "kita bisa poto bareng kalo papah udah sembuh.Jadi papah nggak usah terus terusan minta maaf! Zelle nggak suka tau..."
"Eemmm...Papah besok mungkin udah keluar rumah sakit. Jadi kita besok-"
"Tunggu papah pulih banget baru kita bisa poto keluarga!"Sahut Grizalle yang baru saja datang.
"Iya pah,zelle mau papah pulih banget baru kita poto." Kata Matahari menyetujui ucapan kakaknya.
Gandira hanya tersenyum sembari mengangguk senang. Dia sangat beruntung memiliki dua orang anak yang sangat penyayang. "Kalian mirip sama ibu kalian."batin gandira.
"Zel, Kamu pulang dulu gih, Ambilin baju papah!"titah Grizalle.
"Ya udah zelle pulang. Zelle juga mau mandi dulu...."
Grizalle mengangguk."Kamu naik Angkot aja ya."
"Eemm...Pah zelle pulang dulu ya!"pamitnya seraya mencium punggung tangan Gandira.
"Hati hati."kata Gandira sebelum Matahari pergi.
~©MatahariLangit.~
Arsen terduduk di kursi tunggu rumah sakit dia menundukkan kepalanya. Arsen sungguh menyesal karena melupakan Tujuan utamanya kemarin.
Seharus nya dia memberitahukan Adena, jika dia tengah membantu Matahari. Jadi tidak ada waktu untuk bertemu dengannya.
"Kapan gue ketemu sama lo."Gumam Arsen menatap layar ponsel nya. Menatap kapan terakhir kalinya mereka saling mengirimkan pesan.manis.
"Dokter Ada pasien."panggil salah satu suster.
Arsen mendongak kemudian mengangguk."Iyaa."
"saya mau jam siang nanti izin."kata Arsen pada susternya.
"Baik dok, Biar dokter Oliver yang menganggantikan untuk sementara."
Arsen mengernyit. "Siapa Dokter oliver?"
"Dia dokter psikolog dan juga dokter spesialis disini. Dia baru saja bertugas sekarang."jelas Susternya.
"Mmmm,Okelah...."
~©MatahariLangit.~
Matahari memutuskan untuk berjalan kaki saja karena pikirnya dia harus berolahraga sekarang. Pasalnya Matahari sangat ingin memiliki pola kehidupan yang sehat seperti Kakak iparnya.
"Gue udah jadi Apoteker jadi hidup pun harus berubah sehat!"Gumam Matahari seraya tersenyum senang.
Saat diperjalanan Matahari bertemu dengan Lami yang tengah berlari pagi disekitaran taman.
"Lami!"panggil Matahari membuat Lami dan Arya menatap ke sumber suara.
Lami dan arya pun segera menghampiri Matahari. "Lama nggak ketemu Ri..."sapa Arya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Matahari Langit ✓
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] #Teenfiction Blurb : "Nggak ada yang bisa jatuh cinta di antara kita, karena kita itu sahabat." Ujar Langit yang fokus pada manik mata Matahari. Matahari memejamkan matanya,kemudian menatap Langit. "Gue bisa jatuh cinta sam...