Di ujung keruntuhan kerajaan Demak, Raden Arya Penangsang tewas. Adik kinasihnya Pangeran Arya Mataram dititahkan merawat keturunan dengan mencari suaka di bumi leluhur Palembang. Dalam pelariannya, ia ditemani abdi setia, Raden Kuning, Punggawa Tuan, Punggawa Kedum dan Bujang Jawa. Punggawa Tuan mendapat titahnya menjadi penerus keraton Jipang di Palembang. Ia berganti nama menjadi Ki Gede Ing Suro membangun kembali kejayaan Palembang. Dalam perjalanan itu Raden Kuning diombang-ambingkan takdir sehingga berjodoh sebagai pemersatu Palembang. Lelaki berkepandaian paripurna itu dikenal sebagai prajurit yang menolak jabatan senopati. Tanpa dikehendakinya, takdir mengantarkan ia berguru dengan Eyang Kyai, Ki Ageng Selamana dan berjodoh dengan peninggalan Rakryan Rupagatri, Panglima perang kerajaan Sriwijaya. Langkah kakinya terhalang pendeta mbeling dari India, Mpu Bengawan Sanca. Bagaimana Raden Kuning bisa melewati aral merintang dalam tugasnya mengawal junjungannya Pangeran Arya Mataram. Bagaimana juga kiprahnya dalam membangun kerajaan Palembang. Akankah ia berhasil mengalahkan musuh terbesarnya? Baca kisahnya di sini. Jangan lupa follow akunnya, like and coment.