Cerita ini bersifat konflik ringan, hanya fokus pada kehidupan rumah tangga mereka. Lain dari itu, hanya sebagai bumbu cerita saja "Kak, bisa jemput aku? Aku lagi di taman, bentar lagi hujan." "Siapa lu nyuruh-nyuruh gue?! Punya hak apa lo?!" "Ka-kamu pacar ak-" "Pacar? Najis! Lu cuma pacar diatas kertas doang!" "Oke, iya aku pacar diatas kertas. Tapi aku minta tolong jemput aku, bentar lagi mau hujan." "Anabel gue lebih penting daripada cewek buluk kayak lu!" Tut! Hidup itu kejam. Adel hidup sendiri didunia ini, orang tuanya sudah meninggal karena mengalami kecelakaan dan mati ditempat. Dia ditinggal hidup miskin oleh orang tuanya, tidak ada harta yang bisa ditinggalkan untuk dirinya membuat Adel bekerja untuk biaya hidupnya. Mempunyai pacar yang kejam dan sadis menambah beban hidup Adel. Setiap hari ia selalu dicaci maki, diumpati, dikasari, ditendang bahkan sampai disiram oleh air comberan. Bukan cuma itu saja, setiap hari Adel harus makan hati melihat kekasih hatinya lebih perhatian pada sahabatnya ketimbang dirinya yang notabene pacar cowok itu. Perhatian Regal pada Anabel yang kelewat lembut dan penyayang membuat Adel diam-diam menangis namun sekuat tenaga ditahan. Adel tidak mau kelihatan lemah. "Aku bertahan pada hubungan ini bukan karena aku mencintaimu. Tapi.. setelah kamu menancapkan luka lebih dalam pada hatiku sampai rasanya aku ingin mengakhiri hidup. Disitulah tidak ada kata maaf untukmu meskipun kamu bersujud di kakiku. Aku tidak mau penyesalanmu itu membuat hatiku goyah dan akhirnya memaafkanmu. Maka dari itu puaskan sakiti aku." -Adelnia Hanjani
37 parts