Manja

2.8K 237 83
                                    

Keadaan Dirga berangsur membaik membuat keluarganya bernafas lega akhirnya Dirga bisa sadar kembali. Semenjak Dirga sadar, keluarganya nampak selalu melarangnya ini itu hingga membuatnya jengah. Ia paling tidak suka dimanjakan seperti itu, beda halnya kalau dengan Syaqilla dengan sendirinya ia menyodorkan untuk dimanja.

Di dalam ruangan terasa hening, Syaqilla yang sedang fokus memotong berbagai macam buah sedangkan Dirga malah asik memandang wajah cantik yang berada di hadapannya.

"Cantik." Gumamnya.

Syaqilla menyerahkan mangkok yang berisi berbagai macam buah, namun Dirga tidak menerimanya tapi malah menatapnya secara intens seperti itu.

"Kaka kenapa?" tanya Syaqilla sambil mengusap rambut Dirga.

Dirga tersentak kaget saat Syaqilla mengusap rambutnya.

"Hmm gapapa," jawabnya sedikit gugup.

Syaqilla mengangguk. Kemudian, ia menyerahkan mangkok itu tapi Dirga tidak kunjung mengambilnya.

"Ka kenapa gak diambil? Kaka harus banyak makan buah. Apa kaka gak mau makan karena Syaqilla yang motong buah itu? Kalau iyah Syaqilla keluar dulu buat beli buah yang baru."

Baru saja akan beranjak dari posisinya, Dirga terlebih dahulu menahan sebelah tangan Syaqilla dan membuat pandangan mereka bertemu.

"Suapin," ucap Dirga membuka mulutnya dan membuat senyum Syaqilla mengembang.

"Hmm oke ka."

Syaqilla mulai menyuapi Dirga yang disambut antusias. Sesekali mereka suap-suapan membuat keduanya tersenyum di sela-sela acara makannya.

Selesai makan, Dirga menyuruh Syaqilla naik di atas ranjang dengan ragu Syaqilla pun menuruti perintah Dirga.

"Anak gue gimana keadaannya?" Dirga mengusap perut Syaqilla dan itu membuat Syaqilla terkejut.

"Hm baik ka," jawab Syaqilla malu-malu.

Dirga masih asik mengelus perut Syaqilla dan membuat Syaqilla merinding saat tangan besar itu mengusap perutnya dengan lembut.

Syaqilla memejamkan matanya menikmati sentuhan Dirga di perutnya. Tanpa sadar ia menitikkan air matanya, ternyata bayangan anaknya akan lahir tanpa sosok ayah seketika hilang. Bahkan, ia sangat ingat saat Dirga belum sadar ia menaruh tangan Dirga untuk mengusap perutnya tapi sekarang pria itu yang mengusap perutnya tanpa bantuan tangannya.

Dirga mengusap air mata Syaqilla. "Kenapa nangis hmm?"

Syaqilla membuka matanya ia tersenyum sangat manis membuat Dirga meneguk ludahnya betapa cantiknya gadis dihadapannya ini.

"Killa bahagia banget kaka kembali sadar."

Dirga menangkup kedua pipi Syaqilla membuat jarak di antara mereka sangat dekat.

"Gue gak akan pernah ninggalin lo," ucap Dirga dengan serius.

Syaqilla menatap mata Dirga mencoba mencari kebohongan namun mata itu menyiratkan ketulusan hingga membuat Syaqilla mengangguk tanpa di cegah air matanya turun.

"Hiks kaka seriusan kan ...."

"Gue udah seriusin lo kan," ucapnya sambil terkekeh.

Syaqilla memanyunkan bibirnya. Karena gemas Dirga mengecup sekilas bibir mungil itu membuat Syaqilla melotot sedangkan Dirga hanya tertawa puas.

"Kaka ish." Syaqilla menutup wajahnya malu.

"Iyah kenapa sayang?" tanya Dirga.

Blush

Dirgantara (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang