Cemburu(2)

3.6K 378 232
                                    

Hai semuanya🤗

Aku comeback nih hehe maap banget yang minta cepet-cepet up baru aku turuti sekarang😊

Jangan lupa Votment ya guys hehe😚

                       ****

Pantulan sinar matahari yang masuk melalui celah-celah jendela membuat Syaqilla terusik dari tidurnya.

Matanya mulai mengerjap-ngerjap menyesuaikan cahaya yang masuk. Saat hendak bangun, ia merasakan ada tangan yang memeluk pinggangnya dengan sangat erat.

Matanya membulat sempurna ternyata Dirga lah yang memeluknya ia memekik kaget dan tanpa sadar kakinya menendang perut Dirga hingga badan Dirga terpental kebelakang dan posisinya sudah tengkurap di lantai.

Dirga kaget, marah bercampur jadi satu. bayangkan saja jatuh dari ranjang yang cukup tinggi sudah dipastikan sangat sakit.

"Syaqilla!" Bentak Dirga.

Tubuh Syaqilla menegang. Matanya kian memanas, sudah dipastikan ia akan menangis. Bagaimana tidak, Syaqilla anak tunggal yang sudah pasti segala keinginannya akan dipenuhi. Belum lagi kasih sayang yang diberikan sangat lah melimpah. Tidak pernah satu orang pun membentak nya termasuk orang tuanya. Tapi bisa-bisa nya Dirga membentaknya kalau tau akan begini Syaqilla tidak akan melakukannya dan akan lebih berhati-hati.

"Maaf Kak, aku kaget liat Kakak meluk aku, hm padahal kaka udah janji gak akan nyentuh aku," cicitnya.

"Gue gak sengaja, lo jangan ke geeran deh walaupun gue nyentuh lo itu dalam keadaan gue gak sadar. bukan karena gue minat," cetus Dirga.

Syaqilla tercengang akan jawaban Dirga mengapa suami nya dengan tega mengatakan hal-hal yang membuat dirinya sakit hati. Syaqilla geleng-geleng kepala seharusnya Dirga meminta maaf dan mengakui kesalahannya pasti masalahnya akan selesai. Bukan dengan menghinanya seperti itu memang dia wanita murahan apa selepas dipakai dalam keadaan tidak sadar lalu dibuang seperti sampah, pikir Syaqilla.

Dirga memperhatikan Syaqilla yang melamun tanpa di duga-duga Syaqilla beranjak dari ranjang dan melesat ke kamar mandi. Karena merasa tidak penting Dirga memilih keluar dari kamar meninggalkan Syaqilla yang menangis tersedu-sedu.

"Jika tidak bisa membalas cintaku maka balas lah aku dengan perilaku hangatmu ka, bukan malah menghina ku hikss...." capek itu lah yang Syaqilla rasakan ingin bertahan namun diuji dengan macam cobaan.

****

Seorang pemuda yang dibilang cukup tampan sedang duduk termenung dipinggir kasur.

Hari ini ia akan memulai sekolah di tempat yang baru karena sebelum nya ia bersekolah di Inggris dan harus kembali ke indonesia karena ada masalah yang harus ia selesaikan.

Lamunanya buyar ketika suara ketukan pintu dan suara lembut memanggil namanya.

"Arsya cepat turun nak kita sarapan dulu."

"Iyah Bunda." Wanita paruh baya itu lantas pergi setelah mendengar suara putranya.

"Pagi semua." Sapa Arsya sembari mendudukan kursi nya disamping princess kesayangannya.

"Pagi." Jawab mereka berbarengan.

"Gimana udah siap mau masuk sekolah barunya?" tanya Riko-ayahnya.

"Pertanyaan ayah aneh-aneh aja kalau aku gak siap mana mungkin sekarang aku pake baju santai." Kesal Arsya sambil mencomot roti yang sudah diberi selai nanas kesukaannya.

"Ayah hanya bertanya nak, " Kekeh Riko.

"Sudah-sudah sarapan dulu." Ujar Nabila-bunda Arsya menengahi.

Suasana dimeja makan tampak hening hanya suara dentingan sendok dan garpu yang beradu.

"Aku berangkat dulu ya." Pamit nya tidak lupa mencium kedua punggung tangan orang tuanya dilanjut mencium pipi Aira-adiknya.

"Iyah hati-hati nak."peringat Nabila

"Iyah bunda." Jawabnya.

Motor Arsya membelah kerumunan kota Jakarta yang memang sangat ramai kemungkinan akan macet setelah cukup lama bergelung dengan kepenatan akhirnya ia sampai di sekolah barunya Lukel high school.

Tiba-tiba saja matanya menangkap sosok gadis yang sangat ia sayangi dulu hingga sekarang dengan tergesa-gesa ia menghampirinya saat sudah berada disampingnya tampak sekali sang gadis sangat bingung dengan kehadiran Arsya yang tiba-tiba saja datang.

"Eh, sebentar," ucap Arsya.

"Iyah kenapa ya." Jawab sang gadis yang tidak lain Syaqilla Ayundia.

"Kamu tau aku siapa?"

"Murid baru ya?" tanya balik Syaqilla.

Arsya sebenernya sedih mengapa Syaqilla cepat banget melupakannya sedangkan ia saja selalu memantau Syaqilla melalui orang suruhannya.

"Aku Arsya Firmansyah." Ucap Arsya berharap Syaqilla ingat dengan dirinya.

Syaqilla mengernyitkan dahinya perasaan ia tidak kenal sedetik kemudian ia mendekap  tubuh Arsya dan dibalas tak kalah eratnya. Sekarang ini mereka menjadi tontonan gratis seantero sekolah.

"Arsya aku kangen kamu, kamu kemana aja?" Syaqilla berucap pelan karena wajah nya ia letakkan tepat di dada bidang Arsya.

"Maaf, tapi nanti aku jelasin mending sekarang kita masuk dulu malu loh diliatin banyak orang nanti kasian mereka iri lagi ama kita." Goda Arsya.

"ishh nyebelin banget sih masih aja suka jail." Rajuk Syaqilla.

"Hehe maap sayang dari dulu kan kerjaan aku menjaga mu dan mencintai mu." Syaqilla langsung saja mencubit perut Arsya dan meninggalkan Arsya yang mengaduh kesakitan.

"Syaqilla awas kamu ya."

Sekarang mereka kejar-kejaran sudah banyak sekali yang menggosipkan hubungan Syaqilla dengan Arsya bahkan Dirga yang sedari tadi ada disana pun sudah panas duluan apalagi melihat Syaqilla memeluk laki-laki lain.

"Wah itu murid baru kan ya?" tanya Rizki yang dari tadi melihat interaksi Syaqilla dan Arsya

"Iyah soalnya gue baru liat." Timpal Bara dan Rizki mengangguk.

Dengan gerakan cepat Dirga turun dari motor nya dan pergi begitu saja membuat kedua sahabatnya merasa heran dengan sikap Dirga.

"Si bos kenapa tuh?" Bara menggeleng tanda tak tau.

"Cus ah kita masuk ke kelas betah bet kita di parkiran." Kekeh Bara.

Sepanjang perjalanan menuju kelas Dirga memasang muka dinginnya. Yang melihat tatapan tajam Dirga seketika menunduk takut. Mereka minggir mempersilahkan Dirga lewat tidak biasanya sikap Dirga jadi seperti itu bahkan banyak sekali yang kepo mengapa ketua Geng Asvers bisa lebih menyeramkan dari biasanya.

"Bisa diem gak!" Bentak Dirga. Seketika murid yang awalnya berisik kini hening tak ada lagi suara berisik.

Rizki dan Bara baru sampai di kelas mereka mengerutkan kening. Tumben sekali kelas jadi hening seperti ini belum lagi di pojok ruangan Dirga menelungkupkan kepala nya di atas meja. Pasti ada yang gak beres pikir mereka.

Karena penasaran akhirnya mereka bertanya tanpa sepengetahuan Dirga ketika mereka mengetahui alasan kelas tiba-tiba hening karena perintah Dirga tandanya Mood Dirga sangat tidak baik jadi mereka lebih baik diam dan kembali ke tempat duduknya, mereka sedang menunggu waktu yang tepat dan mental yang kuat untuk bertanya nantinya.

Dirgantara (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang