Perkataan Dirga masih terngiang-ngiang jelas dipikirannya. Tubuh Syaqilla meluruh ke lantai kamar mandi, ia tidak menyangka bahwa pria yang kini statusnya menjadi suaminya dengan tega menyebut ia perempuan murahan.
"Aku gak nyangka, bisa-bisanya kamu nuduh aku kayak gitu," gumamnya dengan menutup mulutnya agar tidak terdengar isakan piluh yang berasal dari suara mungilnya.
"Hiks hiks ...."
"Kamu jahat ka," lirihnya.
Disisi lain, Dirga memukul dinding di sampingnya. Kenapa perkataannya tadi langsung keluar dari mulutnya?
"Dirga, Dari mana lo?" tanya Rizki bingung.
"Kepo," balas Dirga datar.
Rizki mendengus kesal. "Salah lagi gue," ucapnya.
Tiba-tiba Bara datang dengan nafas yang memburu. "Gila anjir," ucapnya.
"Gue dapat kabar anak Smansa katanya dia ajak kita duel," ucap Bara.
Dirga tersenyum miring. "Yakin mereka bisa? Modal banci doang," ucapnya.
"Gas gak?" tanya Rizki.
"Cabut," Dirga berlari sambil membawa tas ransel miliknya dan melompati pagar belakang sekolah bersama anak-anak yang lain.
Hari ini mereka akan bolos, toh mereka tidak perlu khawatir karena sekolah ini milik keluarga Dirga. Jadi dijamin tidak ada yang berani macam-macam dengannya termasuk kepala sekolah maupun guru-gurunya.
****
Tanpa Syaqilla ketahui, ke dua sahabatnya sangat mencemaskan keadaannya. Sampai sekarang Syaqilla belum juga kembali ke kelasnya.
"Duhh Syaqila kemana nih, gue takut dia kenapa-napa," ucap Gladys sambil mengigit jarinya, itu lah kebiasaan unik dari Gladys.
"Hus, lo kalau ngomong jangan ngadi-ngadi ya, kalo sampe ucapan lo diijabah gimana bego." Cetus Tania sambil menoyor kepala Gladys.
"Iya ishh maap, tapi untung aja sekarang freeclass ya," ucap Gladys yang mendapatkan anggukan singkat dari Tania.
Bel pulang berbunyi, di penjuru sekolah bertepatan itu Syaqilla datang ke kelasnya dalam keadaan kacau rambut yang acak-acakan belum lagi matanya yang sembab.
"Astogeh, Syaqilla lo kenapa?" tanya Gladys yang buru-buru mendudukan Syaqilla ke kursinya.
"Gue gak papa ko," ucap Syaqilla meyakinkan tapi itu hal yang mustahil karena Syaqilla tak pandai berbohong.
"Udah deh Syaqilla, jujur aja lo gak cocok jadi pembohong." Cetus si bermulut pedas ya Tania lah yang mendapat kan julukan seperti itu.
"Gue gak bohong, udah ya sekarang gue pengen pulang capek banget ini mau istirahat," ucap Syaqilla sambil mengambil tasnya dan pergi keluar kelas mengakibatkan tanda tanya besar buat kedua sahabatnya.
"Hm, udah lah Tania. Mungkin dia belum siap cerita aja, biasanya kan kalo ada apa-apa dia selalu cerita ke kita." Gladys menepuk punggung Tania yang nampak masih memperhatikan punggung Syaqilla.
"Udah, kasih waktu dulu. Kalo udah siap dia pasti cerita ko." Tania mengangguk pasrah.
Segerombolan laki-laki memakai jaket hitam berlambang harimau di dada kanannya baru saja sampai ke tempat yang ditunjukan rivalnya.
"Ngajak duel di sini? Yakin lo bisa menang?" tanya Rizki.
"Bangsat! Ngeremehin lo," Theo menarik kerah baju Rizki.
Dirga melepaskan topi yang ia kenakan. "Langsung aja. Gue gak suka basa basi," ucapnya.
"Kita tarung liar malam nanti," tantang Theo.
Dirga mendengus. "Lo yakin? Atau nanti lo kalah lagi. Jangan ngadu ya," ucapnya sambil menyeringai. Theo mengumpat.
Dirga mengerutkan keningnya, kenapa terlihat familiar.Tunggu Dirga membulatkan matanya. Ia pun segera turun dari motornya dan berlari sekencang-kencangnya.
"Jangan sentuh, anjing!" Dirga memukul wajah seseorang yang ingin mendekati Syaqilla. "Mau mati lo?"
Tubuh Syaqilla sudah gemetar ketakutan terlihat dari wajahnya yang pucat. Dirga memeluk tubuh Syaqilla dengan cepat.
"Jangan takut," bisiknya. "Gue ada disini."
Syaqilla makin mempererat pegangan tangannya di pinggang suaminya, tanpa Dirga tau Syaqilla sangat senang. Ternyata masih ada sedikit rasa perduli yang di berikan untuknya.
![](https://img.wattpad.com/cover/241636169-288-k867146.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dirgantara (TAMAT)
Ficção Adolescente{Follow sebelum membaca} Dirgantara pria yang memiliki ketampanan diatas rata-rata siapa sangka sifatnya yang berbahaya itu malah membuatnya terjebak dalam sebuah skandal. Tepat malam itu ia malah berada di kamar dengan seorang perempuan yang tidak...