Bel istirahat berbunyi nyaring menandakan waktu istihat telah tiba. Sekarang ini, Syaqilla bersama kedua sahabatnya berjalan beriringan menuju kantin, saking asiknya bercoloteh riah mereka tanpa sadar telah sampai di depan pintu kantin.
"Kita duduk disana aja ya," ucap Tania sambil menunjuk posisi paling pojok.
"Hayuk lah. Dah laper nih." Timpal Gladys sambil menarik kedua kedua tangan sahabatnya.
"Giliran soal perut aja nomor satu," ketus Syaqilla.
"Ish lo mah kayak baru temanan ama gue aja," ucap Gladys sambil mencebikan bibirnya tanda merajuk.
Sambil menunggu makanan yang di pesan oleh Gladys, Syaqilla hanya duduk sambil memainkan ponselnya. Sedangkan Tania sudah sibuk dengan dunia halunya kalo bukan membaca novel remaja.
"Huwaa ka Rizki cakep bener."
"Ka Bara juga cakep ko."
"Apalagi ka Dirga. Saoloh cakepnya eta mah bukan kaleng-kaleng."
Tiba-tiba saja pekikan histeris menggema di penjuru kantin, karena merasa terusik akhirnya Syaqilla mendongakan kepalanya ke atas. Saat itu lah ia mendapati tatapan tajam dari seseorang yang membuat Syaqilla meneguk ludahnya dengan kasar.
Karena takut, akhirnya Syaqilla memutuskan tatapan itu terlebih dahulu. Perasaan takut menyelimutinya, tanpa sadar ia terlalu mencengkram ponselnya. Cengkramannya yang terlalu kuat membuat telapak tangannya memerah.
"Astagfirullah Syaqila, itu hp sayang jangan diremes kek gitu. Mending buat gue aja." Heboh Gladys yang baru datang dengan membawa beberapa makanan.
Karena merasa sangat kaget, Syaqilla menatap tajam Gladys hingga membuat yang ditatap hanya menampilkan cengiran bodohnya. Bayangkan saja karena ulah Gladys mereka menjadi ditatap oleh banyak orang dan itu membuat Syaqilla malu.
"Eh monyet itu lambeh bisa kaga di atur dulu." Geram Tania yang sudah menutup novelnya dan menyimpannya di meja.
"Gak lah dah dari sono nya." Sewot Gladys sambil duduk dan memakan makanannya.
Syaqilla dan Tania hanya bisa mengelus dadanya mengadapi tingkah Gladys. Gimanapun, mereka gak bisa marah karena moodboster mereka ya Gladys.
Saat suapan pertama Syaqilla dikaget kan dengan kehadiran cowok yang tiba-tiba saja menyerobot duduk di samping Syaqilla.
"Hay numpang duduk bareng ya?"
"Eh, lo Fadil kan?" tanya Gladys yang mendapatkan anggukan darinya.
"Iya boleh ko,"ucap Syaqilla sambil tersenyum.
Syaqilla membeku saat tangan Fadil membersihkan sudut bibirnya yang melihat ada noda saus.
"Eh-- biar gue aja." Saat Syaqilla akan menolak Fadil meletakan jari telunjuknya di bibir mungil Syaqilla.
Tanpa sadar kelakuan Fadil membuat seseorang merasa panas sendiri.
Dirga mengepalkan tangannya. Kenapa juga dia peduli?
"Kumpul kan nanti?" tanya Rizki. Dirga mengangguk singkat.
"Wajah lo kusut amat," celetuk Bara. Ia datang membawa makanan di tangannya.
"Eh ngomong-ngomong, siapa cewek yang sama Fadil tadi?" tanya Bara.
Rizki tampak berpikir. "Kalau gak salah namanya Syaqilla. Anak eskul dance dia," ucapnya. "Body nya mantap cuy."
Dirga melempar kertas kearah Rizki.
"Giliran masalah body orang cepat banget lo," ucapnya datar.Rizki hanya mengeluarkan cengiran khasnya. "Kenapa sensi amat? Jangan-jangan lo suka ya sama Syaqilla?" tanyanya.
Dirga berdecih. "Siapa? Gue? Cih," ucapnya.
"Gak boleh gitu. Hati-hati nanti lo malah suka ama dia," ucap Bara.
"Dari dulu sampai sekarang dia tetep jadi rival lo ya," ucap Rizki. "Dari yang masalah Meira kan?"
"Jangan di bahas," ucap Dirga dingin.
Rizki hanya mengangguk patuh, karena dia cari amannya saja.
Sementara itu, Syaqilla duduk dengan tak nyaman saat tatapan tajam Dirga yang seperti ingin menerkamnya.
"Ke kamar mandi dulu ya," ucap Syaqilla mengabaikan teriakan dari temennya.
"Abaikan aja, mungkin dia emang lagi kebelet," celetuk Tania.
Saat Syaqilla hendak masuk ke dalam kamar mandi suara berat menghentikan langkahnya.
"Bagus. Baru masuk udah godain cowok aja," celetuk Dirga membuat Syaqilla menoleh dan mengerutkan keningnya.
"Siapa?" tanya Syaqilla.
"Lo! Siapa lagi disini selain lo? Hantu? Huh, ternyata lo itu suka godain cowok. Gue kira cewek polos ternyata engga," ucap Dirga sinis.
"Maksud kamu apa?" tanya Syaqilla meninggikan nada bicaranya.
"Gak ada," Dirga berjalan mendekati Syaqilla lalu berbisik. "Cuman gue baru tau, kalau lo semurah itu." Lalu pergi berlalu.
![](https://img.wattpad.com/cover/241636169-288-k867146.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dirgantara (TAMAT)
Roman pour Adolescents{Follow sebelum membaca} Dirgantara pria yang memiliki ketampanan diatas rata-rata siapa sangka sifatnya yang berbahaya itu malah membuatnya terjebak dalam sebuah skandal. Tepat malam itu ia malah berada di kamar dengan seorang perempuan yang tidak...