Syaqilla merasa aneh dengan tatapan sinis semua orang yang tertuju ke arahnya. Bahkan mulut mereka tidak hentinya menghina dirinya.
"Dasar jalang!"
"Mau-mauan ya Dirga pacaran sama jalang."
"Satu jam berapa nih abang mau dong."
"Bikin malu sekolah aja hamil di luar nikah."
Deg!
Langkah kaki Syaqilla terhenti, waktu seakan sedang tidak berpihak kepadanya. Matanya mulai menatap sekeliling orang-orang yang menatapnya dengan hina.
"Dasar murahan," ucap seorang perempuan sambil mendorong pundak Syaqilla.
"Ma-ksud kali-an ap-a?" tanya Syaqilla dengan suara terbata-bata bahkan tangannya meremas tali tas dengan erat.
"HELLOW LO TUH UDAH BUAT SEKOLAH KITA TERCEMAR! JANGAN SOK POLOS DEH ANJING."
"Ka Dirga tolong Killa," batinnya.
Syaqilla sudah menangis terisak-isak, situasi seperti ini yang paling ia takutkan namun justru hari ini semuanya terjadi. Tak sengaja matanya melihat kedua sahabatnya yang menatap dirinya dengan raut wajah kecewa namun sama sekali mereka tidak membantu Syaqilla dalam situasi seperti ini.
Syaqilla mencoba lari, namun tangannya di cekal oleh kedua gadis yang tersenyum miring ke arahnya bahkan dengan sengajanya mereka menancapkan kuku panjangnya ke kulit Syaqilla membuat Syaqilla teriak kesakitan.
"Auw hiks sakit lepas hiks lepas." Syaqilla memberontak namun tenaganya tidak sebesar kedua gadis itu.
"Bawa dia kelapangan belakang kita akan bermain-main dengan si jalang kalau perlu anaknya sekalian aja mati hahahaha," perintah perempuan itu.
"Killa gak mau hiks jangan sakitin anak aku hiks ...."
"Ihk gue jijik deh masih kecil udah punya anak iuw," ledeknya dengan gaya seperti sedang ingin muntah.
Mereka pun membawa Syaqilla ke lapangan yang tepatnya paling belakang gedung mengapa mereka memilih tempat itu karena lapangan itu sudah tidak di pakai lagi. Apalagi guru-guru sedang mengadakan rapat membahas persiapan UN kelas 12 jadi mereka akan freeclass seharian.
Semua murid berbondong-bondong ke lapangan belakang, mereka sebenarnya tidak suka dengan Syaqilla namun melihat yang bakal menyiksanya adalah Siska salah satu penggemar Dirga yang terkenal dengan kekejamannya bahkan ia sudah biasa membully orang lain harta dan jabatan orang tuanya selalu ia manfaatkan untuk hal yang tidak baik. Bukannya orang tua siska melarang perbuatan anaknya yang semena-mena dengan orang lain justru mereka sangat mendukung dan itu lah yang membuat Siska tidak pernah takut bahkan jika sampai ia membuat orang mati pun tidak masalah. Gila memang!
"GUYS KALIAN GAK MAU NGASIH KENANG-KENANGAN GITU SEBELUM NIH JALANG GUE HABISIN."
"AYO DONG KASIH SESUATU GITU LEMPARIN APA AJA YANG ADA DI SEKITAR KALIAN BIAR DIA SELALU TERINGAT DENGAN KENANG-KENANGAN YANG KITA BERIKAN GUYS."
Syaqilla menggeleng dengan cepat air matanya dengan deras mengalir di pipinya ia menatap Tania dan Gladys yang hanya menatap dirinya dengan tatapan kosong.
Plak!
Plak!
Plak!
Tiga kali tamparan di berikan Siska di pipi Syaqilla hingga sudut bibir Syaqilla mengeluarkan darah bahkan warna merah sangat jelas terlihat di pipi putih Syaqilla.
"Lo tuh udah bersyukur karena gue biarin lo deket sama Dirga, walaupun gue gak rela tapi dengan murahannya lo hamil anjing!" bentak Siska.
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
Dirgantara (TAMAT)
Fiksi Remaja{Follow sebelum membaca} Dirgantara pria yang memiliki ketampanan diatas rata-rata siapa sangka sifatnya yang berbahaya itu malah membuatnya terjebak dalam sebuah skandal. Tepat malam itu ia malah berada di kamar dengan seorang perempuan yang tidak...