Salam cinta dari ara😘
Happy Reading guys😉
******
Dirga melangkahkan kakinya menghampiri Dito yang sedang duduk di atas ranjang rumah sakit.
Ia menarik kursi di samping ranjang Dito. Setelah duduk, tidak lupa Dirga menyerahkan buah-buahan yang tadi ia beli. Karena kursi hanya satu, jadi yang lain memilih duduk di sofa yang berada di pojok ruangan.
"Gimana keadaan lo?" tanya Dirga.
"Seperti yang lo lihat."
Dirga mengangguk. "Soal biaya lo engga usah pikirin, semua udah gue yang bayar."
Memang, jika salah satu dari Geng Asvers ada yang luka ataupun sakit Dirga lah yang menanggung biaya rumah sakit. Baginya uang segitu itu tidak ada apa-apanya, karena tabungannya pun jumlahnya sangat banyak memang. Dirga dibilang sangat kaya dan bagaimana Dirga mendapatkan uang itu? Jangan anggap dirinya masih minta uang ke orang tuanya, tapi Dirga mempunya sebuah cafe di pusat ibu kota Jakarta yang sangat ramai. Karena tempatnya memang sangat cocok untuk anak muda. Soal desainnya Dirga lah yang memilih, bahkan saat perayaan atau ada salah satu dari Geng Asvers yang makan disana tidak pernah mereka bayar karena jika sampai ketauan membayar maka Dirga akan memarahi mereka. Dirga sudah menyerahkan kepercayaan cafenya kepada ka Randi yaitu salah satu orang kepercayaan Dirga. Untuk masalah keuangan, dilakukan saat Dirga memiliki waktu saja.
"Thanks Dir," ucap Dito sambil menepuk pelan pundak Dirga.
"Kek ke siapa aja lo." Dirga memutar bola matanya malas.
"Ouh ya Dir sebenernya lo sama Syaqilla itu pacaran apa gimana sih soalnya yang gue liat, lo gak pernah deket ama Syaqilla." Selidik Dito.
Dirga tampak memikirkan jawaban apa yang tepat untuk ia jawab. Dirga sudah duga bahwa yang tidak percaya dirinya dan Syaqilla pacaran pasti bukan hanya Dito. Karena Dirga akui sebelumnya ia tidak pernah tau siapa Syaqila. Hanya saja teman-temannya selalu menyebut-nyebut nama Syaqilla karena mereka terpesona akan kecantikan Syaqilla, berbeda dengan dirinya yang tampak tidak peduli.
Dirga masih memikirkan jawaban yang tepat, jangan sampai nanti jawabannya malah membuat ia terjebak. Setelah berfikir keras akhirnya Dirga mendapatkan jawabannya
"Backstreet. Kan yang lo tau gue gak deket di sekolah kan? Tapi lo gak tau kalau di luar sekolah bagaimana."
"Iyah sih tapi kan aneh aja gitu."
Dirga hanya ber oh ria saja dan itu membuat Dito berdecak kesal.
Dirga melihat arloji yang ada di pergelangan tangannya sudah menunjukan pukul jam tiga sore. Jadi ia memutuskan untuk pulang.
Dirga berdiri. "Gue pamit duluan ya." Dito mengangguk.
"Lo tenang aja kita udah Gue balas perbuatan si banci," lanjut Dirga sambil ber tos ria dengan yang lain.
"Thanks ya jujur gue seneng kenal kalian semua, persahabatan, kesetian, dan juga kekeluargaan sangat terlihat jelas di Geng Asvers ini."
Suasana di ruangan tampak hening. Mereka memang sangat beruntung masuk ke Geng Asvers apalgi mengenal Dirga.
"Idihk kenapa jadi mellow begini." Rizki terkekeh sungguh Rizki perusak suasana.
"Yaudah gue cabut ya," pamit Dirga.
"Ok Dir hati-hati," ucap mereka barengan.
Dirga hanya mengacungkan jempol.
Sebelum pulang Dirga mampir dulu di supermarket terdekat. Baru saja Dirga masuk tatapan lapar sudah ditujukan padanya belum lagi teriak-teriakan histeris membuat telinga Dirga sakit.
"Gilaa Ganteng banget."
"Eh itu kan leader Geng Asvers kan?"
"Huaa iyah itu dia pake jaket kebanggan Geng Asvers."
"Calon ayah dari anak-anak ku."
Dirga tidak memperdulikan itu semua. Ia mulai menyusuri rak-rak yang tertata rapi dengan berbagai macam barang disana.
Sambil mendorong trolli belanjaan, matanya melirik kesana kesini ternyata banyak sekali perempuan yang mengikutinya. Jujur saja dirinya sangat risih.
"Cih murahan," batin Dirga
Sekarang ia sudah sampai di rak-rak berisikan berbagai macam susu hamil. Dirga yang tidak tau Syaqilla suka rasa apa jadi dengan asal dirinya memasukan kotak susu dengan Rasa yang bermacam-macam. Setelah memasukan kotak susu kedalam trolli belanjaan Dirga segera menuju meja kasir.
"Ihk mas ganteng ko beli susu hamil."
"Jangan-jangan udah punya istri lagi."
"apaan sih setau gue dia tuh masih sekolah mungkin buat orang lain kali."
"Patah hati se-indonesia."
Di lain sisi, Syaqilla tampak asik menonton tv sambil memangku toples berisikan keripik kentang kesukaannya. Entah lah akhir-akhir ini film favoritnya kartun upin ipin.
"Gilaa tuh upin ipin bisa glowing juga ya," ucapnya terkekeh.
"Duh mei-mei kamu lucu banget kayak aku."
"Lo mah mirip Devi." Tiba-tiba saja Dirga datang. Ucapan Dirga membuat Syaqilla mencebikan bibirnya.
"Yaudah kaka jarjit," balas Syaqilla.
Dirga tidak menjawab ia malah mengambil toples keripik kentang yang berada di pangkuan Syaqilla dan memakannya.
"Ka! Ish itu punya aku!" kesal Syaqilla.
"Mama kemana?" tanya Dirga yang masih asik memakan keripik kentang sambil menonton.
Syaqilla tidak menjawab, karena penasaran Dirga menengok ke samping dan terlihat Syaqilla yang sudah meneteskan air mata.
Dirga panik. "Eh ko lo nangis sih? cengeng banget."
"Huaa keripik Killa habis." Tangisnya pecah dan itu membuat Dirga kelabakan sendiri.
"Mood orang hamil begini amat dah," batin Dirga.
Dirga mencoba menengangkan Syaqilla berulang kali Dirga berucap akan mengganti keripiknya tapi Syaqilla masih aja nangis.
"Hiks hiks kaka gak modal hiks masa keripik Killa di habisin hiks."
Dirga melotot mendengar pengakuan Syaqilla dirinya dibilang tidak modal, hei kalo Dirga mau sama pabrik-pabriknya pun akan ia beli.
"Udah nanti gue ganti, nih gue beliin lo susu, karena gue gak tau lo suka rasa apa jadi gue beli semua rasa," ucap Dirga santai sambil menyerahkan dua kantung pelastik gede.
Dan sekarang gantian Syaqilla yang melotot mendengar ucapan Dirga. Syaqilla mengambil kantung pelastik itu dan ia taruh di atas meja.
"Gak Syaqillla engga mau minum susu!" tolak Syaqilla.
Ucapan Syaqilla membuat emosi Dirga naik. Masalahnya ia sudah capek-capek membelikannya, bahkan tadi sebelum keluar supermarket Dirga dihadang oleh sekumpulan perempuan. Dan perjuangannya dianggap sia-sia Dirga tidak akan terima.
"Lo ya udah bagus gue beliin, gak tau diri banget sih!" bentak Dirga.
Syqilla tersentak, matanya sudah memanas, bibirnya bergetar buru-buru Syaqilla lari ke kamar. Dan itu membuat Dirga merasa bersalah.
"Sial apa yang lo lakuin si Dir," ucap Dirga sambil mengacak-ngacak rambutnya frustasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dirgantara (TAMAT)
Teen Fiction{Follow sebelum membaca} Dirgantara pria yang memiliki ketampanan diatas rata-rata siapa sangka sifatnya yang berbahaya itu malah membuatnya terjebak dalam sebuah skandal. Tepat malam itu ia malah berada di kamar dengan seorang perempuan yang tidak...