Ingin kulukis senja tepat di bawah pelupuk matamu, yang mengatup kala rindu mendegup pun menyandingkan sepandang muka. Ingin kuhias wajah rembulan, tempat bintang bertengger melintang pun menghiasi langit yang didekap malam.
Tentang segembur rindu yang telah menuai anyelir di pematang hatimu yang tabah. Kala persajakan mengajak anganku untuk menuntaskan sekeping resah. Kuhaturkan kembali untukmu, Puja. Selandainya asmara di atas tungku pemujaan kisah cinta.
Sebab saat malam telah usai menyusui sunyi yang mendekap mimpi, lirih-lirih netra terus menjelajah dalam mencari; pada setiap sudut pemulangan senja, aku bersimpuh dalam tajuk dadamu paling redam; bangkitkan aku dari pembaringan angan tentang keindahanmu, Puja. Setelah kau berhasil menjadikan sajak ini untuk memangku sepi di tiap malam, deraikanlah serintik asa untukku yang dilanda kerinduan.
Mdr. 25 Desember 2020
Pengagum Sajak
KAMU SEDANG MEMBACA
KUMPULAN SAJAK
PoetryPuisikan Jiwa Liarkan kata Maka, lihatlah! Keindahan sastra