PECANDU SAJAK
Aku adalah sajak, terlahir dari kandungan puisi-puisi. Diasuh kekata aksara diksi, pun dipelihara dari kerapuhan persuisi akan sekecap ilusi fiksi. Aku tak berbentuk, kandungku termaktub pada kutub-kutub semenanjung logikamu. Jika di segurat kata, terlanjur memuai anganmu paling gelora, anggap saja itu bagian dari gandapuraku yang telah tumbuh mendewasa. Tak perlu bersikukuh menjamu sajak dengan panahmu yang jelas jarak, Nona. Agar selangkas dupaku tak sampai memasbukkan dadamu yang masih perawan.
Sejatinya, sekujur kata hanya tempat persinggahan; tempat prasasti bersuara pun sekecap mantra-mantra.
Madura, 24 Desember 2020
(Pengagum sajak)

KAMU SEDANG MEMBACA
KUMPULAN SAJAK
PoetryPuisikan Jiwa Liarkan kata Maka, lihatlah! Keindahan sastra