Hening; segersang hati yang tengah dilanda parau. Kala ilalang lebih mulia terbanding sekuntum mawar. Mengantarkan pada ranah di mana sejatinya diri dibekukan lisan paling luka, hingga semampai genggam pun tak mampu meleburkannya dengan kehangatan.
Dulu, di tengah sudut kotamu ini, telah kusesatkan hati dengan setuli-tulinya rintik hujan. Kala musim menguburnya di antara gelisah, sekeras rasa kurangkul engkau sepenuh kasih paling cinta yang gelora.
Pun, tak hentinya kusematkan atas segala tuju, atas setiap rindu, atas segala hal yang membuatku candu.
Lantas, beginikah akhir kasih yang dibangun dengan kisah-kisah kesungguhan mimpi? Dear ...
Prob. 2 April 2021
Laksmana
KAMU SEDANG MEMBACA
KUMPULAN SAJAK
PoetryPuisikan Jiwa Liarkan kata Maka, lihatlah! Keindahan sastra